"Apa?!" kaget Abyga diambang pintu.
Langkahnya dengan cepat melangkah ke arah sofa ruang tengah yang dimana ada orang tua, mertua dadakan, dan suami gak sengaja nya.
"Dih masa tinggal di apartemen doang berduaan lagi!" protes Abyga.
Tadi ia mendengar bahwa Skala akan mengajaknya untuk tinggal di apartemen, ingin mandiri dengan memegang tanggung jawab sendiri.
"Salam dulu Biga, jangan main masuk terus ngoceh!" tegur Geraldo.
Abyga mendengus, "Iya Bapak negara, hampura. Assalamualaikum," ucap Abyga laku menyalami tangan mereka sebelum duduk disamping Skala.
"Waalaikumsalam."
"Skala mau mandiri Biga, jadi dia mau ajak kamu tinggal di apartemen," ujar Geraldo menjelaskan.
"Ya, yaa tap--"
"WAALAIKUMSALAM!" teriak dari luar pintu kemudian ada yang masuk, membuat ucapan Abyga terpotong.
"Assalamu'alaikum air comberan, bukan waalaikumsalam!" sinis Abyga ingin sekali membanting Abangnya itu.
"Adekku sayang, jawab salam itu wajib, ucap salam itu sunah. Jadi gue ya jalanin yang wajib dong, ada masalah?" tanya Altair duduk disofa single.
"Ada," jawab Abyga menganggukkan kepalanya.
"Apa?"
"Masalahnya lo gak ada ahklak," lanjut Abyga dengan watados nya.
"Sembarangan lo ababil!" sarkas Altair mendelik kesal.
"Diem lo kencing gajah!"
"Gue bukan kencing gajah, gue le minerale," ujar Altair tak terima.
"Kenapa tuh?"
"Biar ada manis-manisnya," jawab Altair menaik-turunkan alisnya disambut ekspresi muntah oleh Abyga.
"Jijik narsis!"
Anggota keluarga hanya tertawa melihat perdebatan kecil antara adik kakak tersebut.
"Gegara lo nih, gue jadi lupa mau ngomong apa 'kan!"
"Kita bakal tinggal di apartemen mulai sekarang," ucap Skala yang sedari tadi diam.
"Kenapa gak disini aja sih?" tanya Abyga memiringkan tubuhnya menghadap Skala.
Skala menghela napasnya, "lo tanggungjawab gue sekarang, jadi gue mau mandiri. Biar kita juga bisa ngenal lebih deket, ngerti?"
"Pernikahan kita terjadi karena kecerobohan yang dilakuin Pak Nizam, emang lo gak merasa terbebani?"
Semua orang yang ada terkejut bahkan Skala tanpa sadar mengepalkan tangannya, rahangnya mengeras mendengar kata 'terbebani'.
"Kalo terbebani, gue gak mungkin mengiyakan ngulang ijab di hadapan seluruh keluarga besar."
Ya, di hari kedua. Seluruh keluarga meminta Skala untuk menikah ulang Abyga di hadapan mereka.
Abyga meringis melihat kemarahan Skala, "maaf deh, gue nurut aja."
"Pinter, istrinya Skala emang harus nurut," ucap Skala mengusap pucuk kepala Abyga.
UHUKK!
"Tolong dong tolong, ini aing jomblo help!" hiperbola Altair.
Abyga berdecih melihat kelakuan saudara kembarnya itu. "Terus kita cuma berdua gitu di apartemen?"
Skala mengangguk, "iya, kenapa emangnya?"
![](https://img.wattpad.com/cover/305341634-288-k871947.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku Adek Kelas
Teen FictionINI BUKAN CERITA HASIL 𝙋𝙇𝘼𝙂𝙄𝘼𝙏, Ya! DIKARENAKAN AKUN 𝙇𝙖𝙥𝙖𝙠𝙈𝙖𝙠𝘽𝙪𝙘𝙞𝙣 GAK BISA LAGI DI AKSES KARENA HP RUSAK, JADI AKU SI PEMILIK AKUN FACEBOOK 𝘿𝙮 𝙄𝙄 & 𝘿𝙮 𝘾𝙤𝙢𝙚𝙗𝙖𝙘𝙠 MEMUTUSKAN UNTUK MEMBUAT AKUN BARU! DENGAN NAMA WP INI...