SKABY - 06💍

1.5K 68 0
                                    

"Aaaa~ Byy kok kepala na makin pusingg," rengek Skala berguling-guling di kasur.

Abyga mendengus. "Lah, gimana gak pusing kalo nangis terus!"

Sudah dua hari cowok itu demam, dan dua hari itu juga Abyga tidak berangkat sekolah demi merawat suami manjanya itu.

"Gak usah nangis makanya, sarapan terus minum obat."

Skala melemparkan bantal yang dipeluknya, "obat terus! Pait, tau!" kesal Skala dengan rambut acak-acakan dan hidung yang memerah karena menangis mengeluh pusing.

"Mau sembuh apa enggak?" tanya Abyga.

Skala mengangguk lucu, "mau."

"Yaudah minum obat," gemas Abyga ingin sekali menabok wajah menggemaskan milik suaminya itu.

"Maksaan," cicit Skala tak urung menuruti.

"Anak pinter," puji Abyga menepuk-nepuk kepala Skala seperti anak kecil.

"Gue bukan anak kecil!" kesal Skala kembali merebahkan diri.

"Yaudah, tidur sendiri. Gue mau jalan sama Mars," ucap Abyga sontak membuat Skala melebarkan matanya.

"Heh! Ndak bolehh, gak gue kasih ijin, ya!" marah Skala tapi dengan mata yang berkaca-kaca.

"Dih siapa ya? Kita kenal?" tanya Abyga menatap Skala menahan senyum geli.

"Aaa Aby mah, tega banget sama Skaa," rengek Skala menjatuhkan air matanya.

Bahkan cowok itu sudah sesegukan diatas kasur, dengan posisi tengkurap menutup tubuhnya dengan selimut.

"Kata bukan anak kecil, gue gituin mewek," gumam Abyga tertawa geli.

"Gak usah ketawa! Apa mo marah?! hikss," isak Skala misuh-misuh gak jelas.

"Dadahh Ska, Biga jalan dulu sama Mars ya," ucap Abyga semakin gencar menjahili Skala.

"Hikss ... Hikss ... Aaaa ndakkk~" teriak Skala menangis bangkit dari kasur menarik Abyga dan memeluknya.

"Hikss ... Ska tuh pusing Byy, jangan dibikin pusing," adu Skala menjatuhkan Abyga hingga berbaring dengan ia yang menindihnya membenamkan wajahnya didada Abyga.

"Siapa suruh hujan-hujanan?" tanya Abyga mengusap kepala Skala lembut.

"Suka," jawab Skala mendusel.

"Suka boleh, tapi kalo gak bisa kena hujan kan gue jadi repot."

Skala terdiam, "maaf ya, gue ngerepotin," cicit Skala menjauhkan tubuhnya, tidur disamping Abyga membelakangi gadis itu.

"E-eh, gak gitu maksud gue," panik Abyga melihat perubahan Skala.

"Skaa," panggil Abyga lembut menyentuh bahu suaminya itu.

'Tahan Ska, gak boleh nengok,' batin Skala memejamkan matanya.

"Sayanggg," panggil Abyga lagi.

'Ck, tahan Ska. Gak boleh baper,' batinnya lagi.

"Sayangnya Abyy, mau peluk ndak?"

Abyga dengan jahil membalik Skala hingga terlentang, menciumi seluruh wajah suaminya itu, dari kedua pipi, kedua mata, kening, hidung, rahang dan terakhir pada bibir laki-laki itu.

Abyga mengecup lama disana membuat Skala yang tengah merajuk memejamkan mata, membuka lebar matanya beradu pandang dengan istrinya yang tengah tersenyum.

Baru saja hendak menjauhkan diri, Skala malah menarik istrinya itu jatuh dalam pelukannya membelik kaki Abyga dengan kakinya dan memeluk gadis itu erat.

Suamiku Adek KelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang