SKABY - 17💍

2.7K 157 54
                                    

BANTU SS DAN SHARE KE TEMEN KALIAN YA!

••••

"Yangg!" teriak Abyga menggedor pintu kamar mandi.

"Kenapa, Byy?" balas Skala dari dalam. 

"Aku mau ke minimarket dulu ya, sebentar doang," ujar Abyga.

Cklek!

"Mau dianterin?" tanya Skala membenarkan lilitan handuknya.

Abyga menggeleng, "gak usah, kan cuma dibawah deket."

"Yaudah, hati-hati ya By," ucap Skala mencium kening Abyga kemudian kembali masuk menyelesaikan mandinya yang sempat tertunda.

Abyga mengambil bag mini nya, juga handphone kemudian keluar menuju ke minimarket.

Drrtt ... Drrttt ....

Saat keluar lift Abyga merasa HP nya bergetar, melihat siapa yang menelponnya.

"Kenapa?" tanya Abyga mengangkat telpon tersebut.

"Hah? Oh oke, gue juga sekalian mau ke minimarket kok. Ketemu disana aja ya?"

"Hm, oke."

Tut.

Abyga memutuskan panggilan tersebut kemudian melanjutkan jalannya.

Setelah memilih beberapa cemilan dan minuman, Abyga segera membawanya ke kasir lantas membayarnya.

"Jadi, mau ngomong apa?" tanya Abyga menatap seseorang di hadapannya yang sudah menunggunya sejak tadi.

Dia terdiam, menatap kosong kedepan. Abyga bisa mendengar dia menghela napasnya kasar berkali-kali.

"Gue gak sengaja hamilin cewek."

Deg!

Jantung Abyga berpacu cepat, matanya membola ia terkejut mendengar ucapan yang terlontar itu.

"Becanda lo gak lucu, sumpah!" sarkas Abyga.

"Gue gak suka becanda, disaat serius Biga!"

"Lo pasti bohong!" tekan Abyga menegaskan asumsinya.

"Gue serius."

Plakk!

Sebuah tamparan keras Abyga layangkan membuat seseorang itu menolehkan wajahnya ke kanan, matanya berkaca-kaca menyiratkan kekecewaan yang mendalam.

"Gue gak percaya, gue gak percaya," racau Abyga melangkah mundur, menepis kasar ketika tangannya digenggam.

"Cewek itu bunuh diri Biga," ungkapnya semakin membuat Abyga bergetar.

"Cewek itu pergi bawa calon anak gue."

"Gue ngecewain dia."

"Fuck, anjing lo!" umpat Abyga buru-buru pergi darisana.

"Biga, gue harus gimana," monolognya.

•••

Brakk!

Abyga menutup pintu kamarnya dengan kasar, menghampiri suaminya yang tengah berbaring di atas kasur.

"Byy, kenapa?" tanya Skala menatap istrinya itu yang menutup pintu kamar hingga berbunyi nyaring.

"Eh?" Dengan cepat Skala mengusap punggung istrinya yang tiba-tiba menindih tubuhnya setelah membantingkan bag mini nya ke sofa.

"Byy, kenapa? Cerita sama aku, ada yang jahatin heum?"

Abyga menggeleng dan malah memeluk Skala erat, matanya berkaca-kaca membuat Skala panik. Skala mengubah posisinya menjadi duduk dengan memangku istrinya.

"Nangis aja, gak papa."

Detik itu juga tangis Abyga pecah dipelukan Skala, sedari tadi tangan Skala tak berhenti mengusap punggung Abyga sesekali mengusap airmata istrinya yang terus mengalir.

"Aku gak tau kamu kenapa, tapi jangan kayak gini," lirih Skala karena Abyga semakin menjadi tangisnya.

"Bobo aja ya?"

"Udah nangisnya, nanti kepala kamu sakit," khawatir Skala.

"Suttt, tenangin diri kamu."

Skala membaringkan Abyga kemudian memeluknya kembali, perlahan Abyga mulai terlelap.

"Apapun masalahnya, semoga kamu mau cerita besok."

•••

"Hai cantiknya Alta."

"Apakabar?"

"Maaf ya, Alta baru nemuin kamu sekarang. Tapi kamu harus tau, Alta selalu cari-cari kamu dari dulu."

"Cepet bangun ya."

"Bang, mending Abang pulang dulu aja. Biar Kakak, Aika yang jagain. Abang juga perlu istirahat," ucap seorang gadis yang baru masuk ke ruang serba putih itu.

"Enggak, gue disini aja. Mending Aika yang pulang, besok sekolah kan?"

Aika mengangguk, remaja SMP itu menghela napas pasrah.

"Yaudah, Aika pamit pulang kalo gitu. Abang jangan lupa istirahat," pamit Aika.

"Pulang sama siapa?"

"Naik ojek Bang."

"Biar temen gue anterin aja."

"Gak usah Bang, ngerepotin entar," tolak Aika.

"Udah gue chat, dia nunggu dibawah."

"Yaudah, Assalamu'alaikum."

"Waalaikumsalam."

Altair kembali menatap pujaan hatinya, tangannya menggenggam tangan pucat gadisnya.

"Aii, kapan bangun?"

"Ada banyak yang mau Alta tanyain, cepet bangun ya?"

Pada malam pesta dirumah Alenka, Altair tak sengaja melihat Aika. Remaja SMP yang memiliki wajah hampir mirip dengan Aily-nya yang ternyata gadis kecil itu adalah adik gadisnya.

"Kalo hari itu gak ketemu adik kamu, Alta pasti masih pusing cari-cari Aii. Bangun ya, kata Aika kamu udah tidur hampir delapan bulan, emang gak cape tidur terus?"

Tak ada lelahnya sejak dipertemukan dengan Aily, Altair selalu mengajak gadis itu berbicara. Sudah ketiga harinya ia terus mengunjungi gadis ini tapi belum ada perubahan sedikit pun.

"Nanti kalo Ai bangun, Alta ajak Ai ke Bali deh. Dulu kan Ai minta Alta temenin kesana," ujar Altair tertawa pelan.

"Cepet bangun ya, princess nya Alta."

•••

"El mohon ampun sama Bunda, El khilaf. El mau bertanggung jawab, tapi dia bunuh diri Bunda."

"Maafin El udah buat Bunda kecewa."

"Ayah, Abang, El mohon ampun."

••••

Spam "WE ARE MAKBUCIN!!" in here's ☞

PENASARAN GAK SIH? PENASARAN LAH MASA ENGGAK!! 😭🥺🥺

Yok ramein, buat semangat aku makin naik.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 23, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Suamiku Adek KelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang