SKABY - 07💍

1.4K 67 0
                                    

"Makan By, kok diem?"

Mereka yang tengah sibuk sendiri menatap Abyga karena mendengar suara Skala.

"Au lo, Ga. Tumbenan diem mulu, sariawan lo?" tanya Gaby.

Abyga hanya menggelengkan kepalanya, pikirannya masih memikirkan ucapan Altair tadi.

Hatinya mendadak resah, terlebih sekarang Altair bolos sendiri tanpa Nino dan Erlangga.

Abyga menghela napasnya kasar, "Bang, Alta kemana ya?" tanya Abyga pada Erlangga dan Nino.

Erlangga menggeleng.

"Gak tau gue," jawab Nino.

"Ska, pulang kerumah Ayah yuk. Gue khawatir sama Alta," kata Abyga beranjak berdiri meraih tangan Skala.

"Makan dulu," ucap Skala menarik Abyga hingga jatuh terduduk dipangkuannya.

"Gak napsu Ska, ayok kerumah Ayah," kekeh Abyga.

"Nggak, makan du─"

Abyga menepis tangan Skala yang menahannya lalu berdiri, "kalo lo gak mau nemenin gue, biar gue sendiri aja yang kesana!" tukas Abyga menyela ucapan Skala dan berlalu dari sana.

"Mending lo susul, Skal. Gue yakin ada masalah serius," usul Nino.

"Iya Bang, bawain tas gue Al," ujar Skala setelah mengiyakan usulan Nino.

Tanpa mendengar jawaban Aldo, Skala bergegas pergi menyusul istrinya itu.

"By!"

"Byy!"

"Ck, Abyga!" kesal Skala meraih tangan Abyga yang berlari terburu-buru.

"Apa?! Kalo gak mau nganter gak papa, gih sana!" usir Abyga menghempaskan cekalan Skala.

"Ayok, biar gue anter. Tapi lo harus janji buat cerita," ujar Skala mengajak istrinya kearah parkiran.

"Iya, nanti gue cerita."

•••

Brakk!

"Bi?! Bi Nun!!" teriak Abyga berlari masuk.

"Pelan-pelan jalannya, By!" tegur Skala.

Prangg!

"Mbok Jum! Bi Nun! Pada kemana sih?!" kesal Abyga menendang meja hingga vas bunganya jatuh dan terpecah.

Skala terhenyak, untuk pertama kalinya melihat Abyga yang seperti ini. Karena yang ia tau Abyga seseorang yang ramah, ceria dan penyabar.

"MANG SAPTO!!"

Skala yang tengah merenung terkejut bukan main karena Abyga yang berteriak kencang, tidak seperti awalnya yang masih bisa dimaklumi.

Prangg!

Brukk!

Brakk!

"Mbok Jum! Bi Nun! Mang Sapto!"

Abyga terus berteriak memanggil sembari menghancurkan barang yang berada di dekatnya, Skala sudah berusaha menghentikan tapi malah hampir dilempar guci mini.

"Iya Non, ada apa?" Bi Nun datang dari arah belakang dengan tergesa-gesa, tangannya kotor penuh tanah sepertinya tengah membersihkan perkebunan belakang rumah.

"Altair mana?" tanya Abyga dingin.

"Den Alta? A-Aden gak pulang udah seminggu," jawab Bi Nun.

Prangg!

Suamiku Adek KelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang