WLM 2 - 08

1K 148 15
                                    

Di tengah hening nya ruang tunggu. Jisoo sejak tadi menghela nafas dan terus memerhatikan lampu ruang operasi yang masih menyala sejak dua jam yang lalu

Ia begitu lelah menunggu, di tambah lagi fikiran nya begitu kacau memikirkan banyak hal. Terbagi menjadi beberapa bagian membuat kepala Jisoo rasanya ingin pecah saat itu juga

Di saat ia sedang asik melamun. Tiba-tiba ponsel nya berdering. Terdapat panggilan dari salah satu nomor Maid di Rumah nya  , kening itu berkerut sejenak mengapa asisten rumah tangga nya tiba-tiba menelpon nya seperti ini? Sangat aneh memang. Berusaha untuk mengabaikan fikiran aneh nya itu dan mengangkat panggilan tersebut takut ada yang penting yang ingin di sampaikan asisten rumah tangga nya

"Ya  , hallo? "Jawab Jisoo menerima panggilan tersebut langsung di sambut suara tangis Chaeyoung di sebrang sana

"Huwaa... Imo hiks hiks. Chaeng sendirian di Rumah hiks hiks. Chaeng takut Imo"

"Di rumah? Bukan nya Chaeng sedang bersama dengan Imo Joy? Lalu kenapa bisa ada di rumah sendirian? " Tanya Jisoo heran kenapa gadis kecil itu mengatakan jika ia ada di rumah, sementara seingat dia tadi ikut bersama Joy mencari Lisa.

"Chaeng endak tau ihh. Tiba-tiba pas bangun sudah ada di tempat tidur. Imo  , cepat pulang ya? Tinggal kan saja Mommy sendirian di sana. Lagi pula itu hukuman buat Mommy karena membiarkan adik ku pergi begitu saja dari Rumah" Jawab Chaeyoung dengan sesenggukan membuat Jisoo memijit pelipis nya yang berdenyut. Pusing menghadapi masalah ini

"Baiklah. Imo akan pulang sekarang. Chaeng kalau lapar minta salah satu Maid untuk memasakkan sesuatu saja ya? Imo mungkin akan sedikit pulang terlambat karena lupa tadi belum mengisi bensin mobil" Kata Jisoo

"Nde  ! Chaeng tunggu di Rumah. Tapi pulang nya nanti mampir dulu ya beli es krim  , mandu  , ramen  , tteokbokki  , bulgogi dan sebagainya. Chaeng takut perut Chaeng lapar lagi nanti sehabis makan tiga piring" Cerca Chaeyoung membuat Jisoo terkekeh. sedikit terhibur dengan sikap bocah tukang makan itu

"Arra-arra  , nanti Imo belikan yang banyak untuk mu. Sudah dulu ya? Imo ingin ke toilet sebentar" Alibi Jisoo ketika melihat Dokter mulai keluar dari ruang operasi. Ia harus buru-buru mengakhiri panggilan ini karena ingin tau kondisi Jennie saat ini

"Arraseo  ! Bye Imo"

"Bye sayang"

Tuut

Sambungan telepon pun terputus. Jisoo langsung mendatangi Dokter Song yang tadi menangani Jennie di ruang operasi   , ingin menanyakan kondisi Jennie saat ini.

"Bagaimana kondisi Jennie saat ini Dok? Operasinya berjalan lancar kan? " Tanya Jisoo cemas. Takut Jennie mengalami komplikasi serius pasca operasi

"Gwenchana. Pasien saat ini dalam kondisi stabil. Operasi yang pasien jalani telah berhasil tanpa menimbulkan gejala serius seperti yang kita takut kan sebelum nya  , akan tetapi. Pasien jangan terlalu banyak di ajak bicara apalagi menambah beban pikiran. Hal itu akan menghambat proses penyembuhan nya"terang Dokter Song membuat Jisoo mengangguk mengerti

"Terima kasih Dokter. Tolong beri perawatan terbaik untuk adik ku itu" Pinta Jisoo di balas anggukan kepala oleh Dokter Song

"Kami akan selalu memberikan yang terbaik untuk para pasien Rumah Sakit ini. Kalau begitu saya permisi dulu  , seperti nya ada pasien kecelakaan yang harus saya tangani lagi. "

"Silahkan" Dokter Song pun pergi setelah Jisoo mempersilahkan nya pergi. Ruang operasi terbuka kembali memperlihatkan tubuh tak sadar kan diri Jennie sehabis operasi ingin di pindahkan ke ruang inap

We love mommy 2 ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang