Ruang Rawat itu hanya di temani mesin ekskavator memperlihatkan detak jantung pasien saat ini. Gadis bersurai blonde sejak tiga jam lalu senantiasa duduk di sana menemani kembaran nya yang tiba-tiba tak sadar kan diri dan kini kondisinya menurun drastis
Ia sempat menyesal karena kedatangan nya menjadi penyebab kondisi adiknya drop seperti sekarang. Andai dia bisa pergi ke masa lalu sama seperti Rose dan lalice , ia akan menghindari kejadian ini sampai waktu yang tepat telah tiba.
"Jangan di fikir kan. Semua ini bukan salah mu Chaeng" Gadis itu menoleh ke belakang di mana sang Imo berada. Tatapan matanya menyendu dan berkata
"Aniya ! Sejak awal ini adalah salah ku Imo. Seharusnya aku tidak mendorong Lisa dari atas jembatan , dengan begitu semua kejadian tragis ini bisa di hindari. "
"Apa maksud mu Chaeng? Imo tidak mengerti" Jisoo benar-benar tidak mengerti arah pembicaraan Chaeyoung ini. Gadis bersurai blonde itu tersenyum kecut dan berujar
"Imo masih ingat kan? Dulu.. Ada seorang pengacara yang wajah nya mirip dengan ku , lalu ada seorang Dokter yang mirip dengan wajah Lisa. "
"Ya , lalu? Apa kaitan nya dengan itu? " Jisoo masih belum bisa mencerna semua ini. Masih banyak teka-teki di dalam kepalanya yang belum terpecahkan dari dulu hingga sekarang
"Sebenarnya.. , bukan kebetulan semata mengapa wajah kami bisa sama persis seperti itu. Kami bukan lah ke'empat orang yang berbeda , namun kami adalah dua orang yang sama. Satu jiwa , satu raga. Yang membedakan adalah.. Mereka datang dari masa depan dan kami dari masa lalu"
"Mungkin Imo masih bingung akan hal itu , oleh karena itu aku membawa surat ini. " Chaeyoung langsung menyerahkan surat Rose yang sebelumnya ia berikan pada Mommy nya
"Surat apa itu Chaeng? "
"Bacalah. Imo akan mengetahui semua nya. Dan Imo juga akan mengetahui alasan di balik sifat Mommy yang aneh sepuluh tahun yang lalu"
-
-
-
"Lisa-ya.. , palli ireona. Ireona Lisa-ya"
"Buka mata mu. "
"Kita harus cepat pergi dari sini sebelum Daddy menemukan keberadaan kita"
"Cepat buka mata mu Lisa. BUKA"
-
-
-
"Hah hah hah hah" Deru nafas Lisa kian menderu setelah mendapatkan mimpi yang aneh
"Siapa gadis yang memanggilku tadi? Mengapa suaranya begitu familiar di telinga ku? " Gumam gadis berponi itu sendirian. Ia menatap sekitar dan mengangguk setelah mengetahui jika saat ini ia tengah berada di rumah sakit
"Seperti nya tadi aku pingsan , maka nya Eomma membawa ku ke Rumah Sakit. Huft..! Aku harap gadis gila itu tidak menemui ku di sini" Baru saja selesai ia berbicara seperti itu , seseorang yang tengah ia bicarakan datang membawa seikat bunga lili.
Kleak
"Lisa? Kau sudah sadar? Aku"
"Berhenti di sana. Aku muak melihat wajah mu" Bentak Lisa saat gadis aneh yang tidak ingin ia temui berniat mendekat ke arah nya
"Wae? Apa kau masih marah padaku karena dulu kasih sayang Mommy hanya di berikan padaku tidak untuk dirimu? " Lisa yang mendengar hal itu mengkerut kan dahi bingung. Pertanda ia tidak mengerti sama sekali
"Apa maksud mu? Tolong jangan bertele-tele. Jika kau tau tentang masa lalu ku , lebih baik kau mengatakan nya sekarang. " Ucap Lisa sedikit meninggikan suaranya. Meski begitu Chaeyoung senang karena ucapan nya di respon oleh adiknya
"Aku.. "
"Yaa , jangan mendekat ku bilang. Kau tuli ya? " Teriak Lisa saat melihat Chaeyoung mendekat ke arah nya lagi
"Panggil aku Unnie , Lisa. Tidak sopan memanggil yang lebih tua dengan sebutan Yaa. Lagi pula bagaimana aku bisa menceritakan masa lalu kita jika jarak di antara kita saja saling berjauhan" Lisa diam sejenak. Benar juga apa yang di katakan gadis aneh itu , fikir nya seperti itu.
"Baiklah. Kau boleh mendekat" Chaeyoung yang mendengar nya tentu saja senang dan mendekati bansal sang adik dengan sedikit berlari
"Yaaa , jangan berlari seperti itu. Kau seperti anak kecil saja"
"Biar saja! Memang apa masalah mu? "
"Ck! Dasar Chipmunks"
Deg
Untuk sesaat Chaeyoung di buat menegang mendengar kalimat tersebut. Mata nya mulai berkaca-kaca karena terharu mendengar Lisa memanggilnya Chipmunks lagi
"Kau bilang apa tadi Lisa? Boleh aku mendengar nya sekali lagi? " Pinta Chaeyoung di balas kerutan dahi oleh gadis berponi itu
"Untuk apa aku harus mengatakan nya sekali lagi? " Tanya Lisa heran. Yang mana membuat Chaeyoung tersenyum , mengambil punggung tangan saudara nya dan berkata.
"Dulu... , nama itu sering kamu ucapkan ketika sedang kesal. Kau akan terus meledek ku Chipmunk dan aku akan meledek ku sapu lidi"
"Tapi.. , meski begitu. Kau akan selalu ada di samping ku Lisa. Terutama di saat aku sedih dan krisis kelaparan" Chaeyoung menghentikan ucapan nya sebentar ketika mengingat memori lamanya. Sementara Lisa lebih memilih diam mendengar kan
"Kau tau? Saat umur kita masih dua tahun 'an. Saat itu kau mengulurkan tangan mu , menyuruh ku menghisap nya karena aku yang pada saat itu sangat lapar. Mommy dan Imo lupa menyisakan makanan untuk kita. Sehingga kita kelaparan" Chaeyoung menangis mengingat kejadian tersebut. Namun di balik tangisan nya ia bahagia karena mendapatkan saudara seperti Lisa
"Kita pernah lakukan itu? Lalu apa lagi , kata kan semua yang kau ketahui jika benar kita adalah saudara kandung. " Chaeyoung tersenyum mendengar Lisa berkata seperti itu. Ia mengangguk dan mulai menceritakan semua masa lalu kelam mereka saat masih menjadi anak-anak
Dan Chaeyoung sangat berharap dengan ia menceritakan semua kenangan mereka. Lisa dapat mengingat nya lagi
To be continued
Kita main quest yuk 🤣 yang bener bakal aku kasih tau spoiler cerita terbaru yang sedang aku garap saat ini 😅
Pertanyaan nya seperti ini 👇
Di dalam cerita we love mommy , sebutkan. Jennie pernah menemukan apa di pinggir jalan saat ia masih menjadi gila dan hidup di jalanan?
Tulis jawaban kalian dalam kurung titik-titik seperti ini 👇
( ... )
Jawaban yang benar akan aku kasih tau saat aku update lagi , Terima kasih 🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
We love mommy 2 ✔️
AdventureKenapa kalian melakukan semua ini?_ J karena kami menyayangi mu Mom_ CL