WLM 2 - 15

853 142 10
                                    

Satu minggu kemudian.

Sudah satu minggu berlalu sejak hari di mana Seulgi mengatakan kebenaran soal kembarannya yang ternyata masih hidup sampai detik ini. Gadis bernama lengkap Jung Chaeyoung itu kini baru saja turun dari pesawat , hendak membuktikan ucapan sang Imo tempo lalu.

Sebenarnya seminggu yang lalu ia hendak langsung pergi ke Paris untuk membuktikan hak tersebut. Namun hal itu ia urungkan saat  mengingat jika ia masih melakukan ujian nasional di Sekolah nya

Kini setelah ujian nya selesai. Chaeyoung buru-buru memesan tiket ke Paris , hendak menemui kembaran nya di sana yang tepat hari ini mereka berdua berulang tahun.

Sedikit sedih memang jika mengingat selama beberapa tahun terakhir ini ia hanya merayakan ulang tahun nya sendirian. Meski Seulgi selalu membuat perayaan ulang tahun untuk nya , tapi Chaeyoung selalu menghindar dan tidak mau merayakan hari kelahirannya itu.

Karena jika ia melakukan hal tersebut. Sama saja seperti ia menyakiti dirinya sendiri karena di hari itu juga kembaran nya yakni Lisa yang ia anggap sudah tiada juga  berulang tahun di hari yang sama

Namun tahun ini berbeda  , ia berharap bisa merayakan ulang tahun ke tujuh belas tahun nya bersama dengan Lisa di negara yang begitu di kenal keromantisan nya ini. Chaeyoung benar-benar mengharapkan hal itu dapat terjadi

"Aku sudah sampai di negara ini Lisa. Tunggu aku ya? " Gumam nya seorang diri. Melangkah maju meninggalkan bandara

-

-

-

"LISAA BANGUN... "

"BERISIK EOMMA"

"YAAAA , KAU TIDAK INGAT INI HARI APA HAH? " Sontak mata yang semula terpejam erat kini terbuka lebar mengingat jika hari ini adalah hari ulang tahun nya

"ASTAGA EOMMA  , HARI INI ULANG TAHUN KU"

-

-


-


Seorang wanita dewasa nan cantik dan sexy baru saja tiba di Paris tadi malam  , memandangi sinar matahari di atas menara Eiffel dari balkon kamar hotel tempat di mana ia menginap untuk beberapa hari kedepan.

Tatapan kucing itu menyendu ketika mengingat bahwa  hari ini   , tepatnya tujuh belas tahun yang lalu ia melahirkan sepasang bayi kembar perempuan non identik di tempat terbuka.

Air mata itu mengalir begitu saja ketika mengingat kejadian pada saat itu. Di mana dua kali ia harus melawan maut  tanpa bantuan dari siapa pun  , hanya Tuhan dan alam semesta yang menemani di saat-saat tersulit nya.

Meski begitu..  , wanita itu bangga pada dirinya sendiri karena berhasil melahirkan kedua putri kembar nya dengan selamat. Rasanya.. Seperti di beri kehidupan berkali-kali lipat dari Tuhan  , namun ia sia-sia kan kesempatan emas itu sehingga kini ia sendirian. Tanpa seorang pun di sisi nya

Tidak ada lagi yang merengek lapar atau meminta nya uyyu. Tidak ada juga yang memanggilnya Mommy  , dan tidak ada juga keributan kecil yang terjadi. Semua itu sirna sepuluh tahun yang lalu. Di mana ia mendapat kabar buruk jika putri bungsu nya telah tiada

Ini juga salah dia sendiri karena terlalu di butakan oleh kejadian yang menimpa Rose dan Lalice sehingga ia takut hal itu akan menimpa dia dan anak-anak nya di masa depan

Wanita itu tidak menyangka akan berakhir seperti ini jadi nya. Ia menyesal  , sangat-sangat menyesal hingga rasanya ingin bunuh diri agar rasa sakit dan rasa penyesalan ini hilang dari dalam dirinya. Namun sekali lagi ia berfikir

Apakah bunuh diri adalah pilihan yang tepat? Sepertinya tidak. Bukan kah justru akan semakin menambah beban bagi orang-orang yang ia tinggal kan?

Entah lah. Akhir-akhir ini banyak spekulasi yang ia fikirkan  , meski begitu ia memiliki keinginan besar untuk memperbaiki hubungan nya dengan anak-anak menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya

Tapi..

Apakah dia bisa?

"Aku ragu  , mereka akan memaafkan ku. " Gumam wanita itu dalam hati

-

-

-




Gadis berponi itu baru saja selesai mandi dan turun ke bawah karena sang Eomma sudah berjanji akan menghabiskan waktu berdua saja berkeliling Paris di hari ulang tahun nya ini  , sebelum akhirnya mereka akan meninggalkan Negara ini dan menetap lama di Korea.

"Eomma  , aku sudah siap. Ayo kita~ kau siapa? "Suara gadis itu yang semula riang berubah dingin ketika melihat seorang gadis asing tengah memeluk ibunya.

Gadis asing itu tersenyum dan melepaskan pelukan nya dari sang Imo  , berjalan mendekati sosok yang paling ia rindukan.

"Lisa... "

"Kau benar-benar Lisa? Adik ku? " Gadis itu memandang Lisa dengan tatapan berkaca-kaca hendak memeluk nya namun ia menghindar sebelum itu terjadi

"Maaf Nona  , anda pasti salah orang. Aku tidak memiliki saudara kandung ataupun sepupu  , karena aku anak tunggal. Jadi tolong sudahi sandiwara mu dan bergegas pergi dari Rumah ku"

"Lisa  , jaga sikap mu nak. " Tegur Jisoo tak suka mendengar nada suara Lisa yang meninggi

"Eomma ingin aku menjaga sikap ku di depan gadis aneh ini? Kita saja tidak tau apakah dia benar-benar waras atau tidak. Siapa tau kan dia adalah salah satu pasien Rumah Sakit Jiwa "

"AHN LISA" bentak Jisoo meninggi. Ia benar-benar tidak suka sifat Lisa yang seperti ini  , selalu menilai seseorang hanya dari sudut pandang nya saja tanpa ingin mengenal nya lebih jauh.

Jung Chaeyoung. Gadis aneh yang di bilang Lisa tersenyum getir mendengar sendiri adik kembar nya tak mengakui nya sebagai saudara  , terlebih lagi ia di tuduh orang gila yang se'enak nya mengaku-ngaku sebagai keluarga nya.

Memang Chaeyoung akui apa yang ia lakukan ini sedikit salah karena tidak memberitahu Imo nya lebih dulu jika ia akan datang ke Paris  , dengan begitu hal seperti ini bisa ia hindari sejak tadi. Chaeyoung benar-benar menyesal akan hal itu

"Kamu ini kenapa Lisa? Ini Unnie. Apa kau melupakan ku?"

"BERHENTI MENDEKAT. Aku ini anak tunggal. Jadi berhenti lah berbohong"Chaeyoung semakin sedih mendapat bentakan dari Lisa. Saat Jisoo hendak berbicara ingin membela nya ia langsung memberikan kode agar ia bisa menyelesaikan masalah ini sendiri

"Aniya! Aku benar-benar Unnie mu. Kita ini kembar Lisa  , apa kau benar-benar melupakan semua kenangan tentang kita?"

" Yaaa Eomma. Jangan diam saja  , cepat usir gadis gila ini. Aku muak melihat nya"teriak Lisa membuat Jisoo tak bisa tinggal diam saja. Ia akhirnya memberikan kejelasan

"Tenanglah sayang. Kamu harus kontrol emosi mu"

"Apa yang dia katakan benar Lisa. Dia adalah Unnie kandung  mu. Dan perlu kau ketahui lagi  , jika Eomma sebenarnya bukan lah ibu kandung mu. Eomma hanya lah orang asing yang kebetulan menolong ibu mu tujuh belas tahun yang lalu"  Jisoo yang semula diam saja akhirnya mulai memberikan klarifikasi yang membuat Lisa shock setelah mati

"A-apa? Hah! YAAAA INI TIDAK LUCU EOMMA"

Bruk

"Lisa.. "

                      To be continued


We love mommy 2 ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang