Jisoo pov.
Aku duduk terdiam di bangku taman rumah sakit selepas selesai membaca isi surat Rose untuk Jennie. Jadi ini alasannya?
Alasan mengapa dia tidak berlaku adil pada kedua putri nya dulu? Jennie benar-benar bodoh jika beranggapan hal itu bisa terjadi lagi di hidup nya
Pengorbanan yang di lakukan Rose dan Lalice untuk mencapai titik itu sangat sulit. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana aku , jika apa yang menimpa mereka terjadi juga padaku.
Meski begitu..
Ada sedikit rasa sesal di dalam dada karena aku terlambat mengetahui semua ini, jika aku tau sejak awal , sudah pasti aku akan mencegah Jennie melakukan hal bodoh yang akan merugikan dirinya sendiri.
Saat aku sedang hanyut dalam fikiran ku , Tiba-tiba ponsel ku berbunyi. Ada panggilan dari Seulgi
"Ya , hallo Seul. Ada apa? " Jawab ku setelah mengangkat sambungan telepon tersebut
"Akhirnya kau mengangkat nya juga Ji , kau tau? Sejak semalam aku menghubungi mu namun tak kunjung kau angkat juga. Dengar! Aku baru mengetahui jika Joy di serang oleh Jennie , saat ini Joy sudah berada di Rumah Sakit karena ia berhasil meminta bantuan warga sekitar. "
"Lalu Jennie? Bagaimana dia? "
"Aku belum tau akan hal itu. Tapi.. , jika di lihat dari situasi nya seperti nya Jennie sengaja menikam Joy dengan pisau karena tak kunjung mendapatkan apa yang ia inginkan. Kau tau apa maksud ku kan Ji? "
"Lisa dan Chaeyoung. Benar kan? "
"Tepat sekali. Karena Chaeyoung ada di Paris bersama mu , kemungkinan besar kini Jennie juga ada di Paris untuk menemui anak-anak. Jaga mereka Ji. Aku tidak bisa datang ke sana karena saat ini aku baru saja tiba di Korea "
"Baiklah. Serahkan semua nya padaku"setelah di rasa tidak ada yang perlu di bicarakan lagi , aku menutup panggilan tersebut.
" Huft.. , semakin hari semakin besar masalah yang datang. Aku harus bagaimana lagi menyikapi masalah ini? "Gumam ku pelan. Aku benar-benar tidak tau harus berbuat apa selain menjaga si kembar di sini
-
-
-
Di ruang rawat Lisa saat ini. Keheningan menyelimuti suasana di antara saudara kembar itu
Tidak ada yang berani berbicara sampai di mana suara perut seseorang mulai berbunyi
Kruyuk kruyuk kruyuk
Bunyi itu membuat salah satu gadis di antara mereka memegangi perut nya dengan menunduk malu karena ia lapar di saat yang tidak tepat
Gadis lain nya tersenyum. Menoleh ke atas nakas dan menemukan parsel buah-buahan di sana , mengambil satu anggur dan menyodorkan nya pada gadis di depan nya ini.
"Ayo! Buka mulut mu" Ujar gadis itu membuat gadis lain nya mendongak dengan tatapan bingung
"Kau menyuruh ku makan buah itu? Yang benar saja Lisa , satu anggur tak akan cukup untuk mengenyangkan perut ku. " Decak gadis lain nya kesal
"Aku tau itu. Tapi aku yakin kau akan kenyang menerima suapan anggur ini. Ayo buka mulut mu, Unnie. " Mendengar sang adik memanggilnya dengan sebutan Unnie lagi. Ia tak dapat menahan senyum nya lagi
"Kau memanggil ku apa tadi? Bisa tolong ucapkan sekali lagi Lisa? " Pinta Chaeyoung mendapatkan putaran mata malas dari gadis berponi itu
"Unnie. Kau puas?"meski menjawab dengan sedikit terpaksa , Chaeyoung tetap senang mendengar nya, ia langsung menarik tubuh Lisa ke dalam pelukan nya
KAMU SEDANG MEMBACA
We love mommy 2 ✔️
AdventureKenapa kalian melakukan semua ini?_ J karena kami menyayangi mu Mom_ CL