WLM 2 - 14

814 134 3
                                    

Udara dingin akibat hujan deras mampu membuat seorang gadis kedinginan di balik selimut tebal nya. Gadis itu adalah Jung Chaeyoung. Entah bagaimana cerita nya ia seperti ini  , tapi ketahuilah. Tubuh nya dalam kondisi  baik-baik saja

"Sebenarnya ada apa dengan ku? Kenapa sering sekali menggigil ke dinginan seperti ini? Bahkan tak jarang aku sakit kepala mendadak  , padahal aku tidak memiliki beban pikiran sedikit pun. "

"Huft..! Jika sudah seperti ini aku jadi teringat dengan Lisa. Adik bodoh ku itu sering sekali sakit karena tidak kuat dengan udara dingin. Tidak Chaeyoung  , tidak. Kau tidak boleh menangis ketika mengingat kembaran mu" Meski Chaeyoung sudah berusaha keras untuk tidak menangis  , nyatanya ia tetap saja menitikan air mata. Rasa rindu kepada saudara kembarnya begitu besar hingga ia sendiri tak dapat membendung nya lagi

Turun dari tempat tidur  , membuka lemari dan mengambil silet dari dalam sana. Lalu membuka lengan baju sebelum kiri dan mulai menyakiti dirinya sendiri

"Sshh.. , rasanya menyenangkan melakukan ini. " Lirih gadis itu menatap lengan kiri nya yang terdapat banyak sekali luka akibatnya ulah nya ini

"Kau lihat ini Lisa? Luka-luka ini menjadi saksi betapa hancur nya aku kehilangan mu. " Tangisan Chaeyoung semakin deras ketika mengajak bicara adiknya yang ia yakini dapat melihat nya dari atas sana

"Kau ingin marah? Iya? Marah lah padaku sepuasnya. Aku lebih baik di marahi oleh mu dari pada di diam kan oleh mu Lisa"

"Hiks hiks  , kenapa sih dulu kau pergi tanpa mengajak ku hah? Kau sangat jahat padaku. Kau menyiksa ku Lisa. Hiks hiks  , rasanya sakit sekali. " Chaeyoung tak dapat menahan tangis nya lagi. Ia begitu emosional jika itu terkait saudara kembarnya

Di ambang pintu terdapat Seulgi yang terenyuh mendengar keluh kesah sang ponakan  , ia tak tau jika apa yang mereka lakukan selama ini menyakiti perasaan semua orang. Berjalan mendekati Chaeyoung dan bersimpuh di depan nya

"Maafkan Imo selama ini menyakiti mu Chaeyoung-ah. Imo janji akan mempertemukan mu dengan Lisa. Tapi kita obati dulu luka mu ya? "

Tak

"Jangan menyentuh ku. Berhenti bersikap seolah-olah kau menyayangi ku Imo" Bentak Chaeyoung setelah menyentak tangan Seulgi yang berniat menyentuh kepalanya

"Kau masih belum juga memaafkan Imo sayang? Imo tau kesalahan Imo begitu besar  , untuk itu Imo mau melakukan apapun asalkan kamu mau memaafkan Imo. Bahkan bertemu dengan Lisa lagi"

"Ah! Jadi seperti itu? Kau berniat ingin membunuh ku  , iya? "

"Aniya  ! Kau salah paham sayang. Imo hanya"

"Behenti lah peduli padaku. Aku tidak butuh orang munafik seperti mu  , Imo. " Potong Chaeyoung dengan suara sarkas mampu melukai hati Seulgi sampai terdalam.

"Baiklah. Jika kamu tidak mau memaafkan Imo. Tapi dengar lah ini"

"Lisa  , adik mu itu masih hidup Chaeng. Sekarang ia bersama dengan Imo Jisoo di Paris"

Deg

"Maldo andwae"

-

-

-

Jisoo tengah di buat repot gara-gara suhu tubuh Lisa meningkat pesat. Pasalnya sebelum anak itu pergi suhu tubuh nya masih normal  , tapi setelah pulang malah demam tinggi seperti ini.

"Kamu ini sebenarnya pergi ke mana bersama dengan Austin dan Pitter? Lisa" Omel Jisoo malah membuat Lisa tertawa kecil. Gadis berponi itu tau jika sang ibu mengomeli nya karena ia begitu khawatir padanya

"Berhenti tertawa Lisa. Eomma sedang tidak mengajak mu bercanda" Jisoo benar-benar kesal jika Lisa tertawa saat ia omeli

"Maaf Eomma  , habis wajah mu terlalu lucu buat ku"

Tuk

"Akh! Sakit Eomma "

"Biar saja. Sekali-kali kamu memang perlu di sentil bibir mu itu. Kau tau nak? Jika Eomma tidak mengingat mu sebagai anak ku  , mungkin saat ini kau sudah ku mutilasi. "Lisa malah semakin tertawa kecang mendengar penuturan dari Eomma nya itu

" Aniya - aniya  , Eomma tidak akan mungkin tega melakukan  itu padaku. Kau tau kenapa Eomma? "

"Tidak. Memang kenapa? "Jawab Jisoo  ketus membuat Lisa terkekeh dan mulai menjawab pertanyaan dirinya sendiri

" Karena aku cantik. Dan aku kaya  hahahaha "Lisa malah tertawa terbahak-bahak dengan lelucon nya sendiri

" Haish! Anak ini. Mau ku sentil ginjal mu hah? "

"Yah..  , jangan dong Eomma. Nanti anak mu yang paling cantik ini bakal kesakitan karena ulah mu itu"

"Eomma tidak peduli" Jisoo hendak berajak dari ranjang  , namun Lisa malah menarik nya ke dalam pelukan gadis berponi itu.

"Oke! Lisa minta maaf ya karena sudah membuat Eomma kesal"

"Eomma tidak akan memaafkan mu sebelum kamu melepaskan pelukan mu ini  , Lisa"

"Tidak mau. Maafin dulu baru Lisa akan melepaskan nya"

"Baiklah. Eomma memaafkan mu" Lisa tersenyum mendengar nya  , lantas ia melepaskan pelukan nya dari sang ibu dan mulai menanyakan sesuatu yang sering menggangu nya belakang ini.

"Eomma  "

"Hm? "

"Eomma tidak lupa kan jika seminggu lagi adalah ulang tahun ku? "

"Tentu saja Eomma ingat  , kamu ingin hadiah apa dari Eomma? Nanti Eomma belikan"

"Aku tidak ingin benda mewah Eomma"

"Lalu apa yang kau inginkan hm? "

"Aku sedikit ragu mengatakan nya"

"Katakan saja Lisa. Eomma janji akan memberikan mu apapun yang kamu mau"

"Eomma serius? "

"Tentu saja. Kau fikir Eomma bercanda. gitu? "

"Ya..  , siapa tau kan!! "

"Tidak sayang. Jadi katakan keinginan mu  , Eomma ingin mendengar nya. "

"Aku ingin pergi ke Korea"

Deg

"Apa? "

                            To be continued

We love mommy 2 ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang