8. berkunjung

2.3K 216 7
                                    

Pagi pagi sekali sunghoon oppa sudah kembali ke apartemennya.

Tentu saja aku sedih pria itulah yang selalu menemaniku kemanapun.

Hari ini aku memutuskan untuk pergi ke perusahaan milik jungwon.

Aku memilih milih pakaian yang akan aku pakai untuk menemui peria itu.

"Sepertinya pakaian ini cocok" ucapku saat melihat short dress berwarna merah pemberian sunghoon oppa.

Aku langsung memakai pakaian itu dan tidak lupa untuk merias diriku supaya terlihat cantik.

"Sempurna" ucapku saat melihat riasan di wajahku serta baju seksi yang menunjukkan lekukan tubuhku.

Aku keluar dari apartemen memesan sebuah taksi online menuju perusahaan milik jungwon.

Aku menatap bangun besar itu.

Entah kenapa tubuh ku bergetar ketakutan, "apakah ini pilihan yang benar?"

"Tenang yurisa! Hari ini kau hanya perlu menyapanya dan pergi"

Aku berjalan masuk ke dalam,

"Permisi apa saya bisa bertemu dengan jungwon" tanyaku ke resepsionis perusahaan ini.

"Maaf apa anda sudah memiliki janji?"

"Tidak saya belum membuat janji dan tolong katakan jika yurisa datang berkunjung"

"Baiklah di mohon tunggu sebentar" ucapnya.

Aku menunggu sambil melihat kanan kiri, Banyak pasang mata yang menatapku kagum, ada juga pria yang memberanikan diri untuk meminta nomor ponsel ku. Tentu saja aku menolak dan tidak membagikan pada sembarang orang.

"Nona, tuan jungwon memerintahkan untuk langsung ke ruangannya. Mari saya antar" aku langsung saja mengikuti gadis resepsionis itu menuju ruangan jungwon.

Aku menghela napas panjang saat kami telah berada di depan ruangan milik jungwon.

"Silahkan nona" ucapnya mempersilahkan ku untuk masuk.

Gadis resepsionis itu langsung pergi setelah aku memasuki ruangan itu.

Terlihat jelas jungwon yang sedang sibuk dengan berkas berkas itu.

Laki laki itu menatapku kaget.

"Yurisa!" ucapnya dan beranjak berdiri.

Langsung saja aku duduk di sofa yang ada di ruangan itu.

"Hai" sapaku.

"Ada apa kau kemari? Apa yang membuatmu bisa sampai sini setelah Menghilang sangat lama" ucapnya yang ikut duduk di sampingku.

"Emm... Entahlah apa yang ku lakukan ku rasa itu tidak penting"

"Kau harus tau jika Ni-ki dan sunoo mereka terus saja mencarimu, Dan juga jihan yang paling menghawatirkan mu!"

Mendengar nama jihan keluar dari mulut jungwon benar benar membuatku kesal. Tapi aku tidak bisa langsung marah seperti dulu.

Aku tertawa membuat jungwon mengerutkan kening sambil menatapku bingung.

"Benarkah tapi aku tidak peduli pada mereka"

"Kenapa kau berbicara seperti itu"

"Kau tidak mencariku?" tanyaku.

"Tentu saja aku mencarimu. Aku benar benar menghawatirkan mu"

"Benarkah" tanyaku yang hanya mengangguk angguk paham.

"Aku datang hanya untuk menemanimu bukan mereka" ucapku dan beranjak berdiri, melihat lihat ruang kerja jungwon.

"Ruangan mu cukup besar. Dan ini tempat apa" ucapku yang penasaran dengan pintu yang ada di ruang jungwon.

"Di sana ada tempat tidirku, jika aku kelelahan saat bekerja"

"Apa aku boleh masuk"

"Masuk saja aku tidak melarang mu"

Aku langsung masuk ke ruangan itu ternyata di sini lengkap ada tempat tidur kamar mandi dan juga dapur kecil.

Aku tersenyum smirk sambil keluar dari ruangan itu.

Aku kembali duduk di sofa. Mendekatkan diriku ke jungwon dan berbisik di telinga.

"Besok aku akan datang berkunjung" wajah laki laki itu langsung memerah saat dadaku sedikit menyentuh lengan pria itu.

Laki laki itu memundurkan dirinya dan berucap.

"Kau boleh datang kapan saja karna kau juga temanku"

Hemm.. Teman ya.. Mari kita lihat saja besok , Yang jungwon mengakulah jika kau masih suka padaku, kali ini aku akan mendapatkan mu!

"Aku pulang"

Aku beranjak berdiri tapi pria itu kembali menahanku.

"Akan kuantar" aku hanya mengangguk dan mengikuti pria itu.

Jungwon melajukan mobilnya menuju apartemen milikku.

"Mau berkunjung sebentar?" tawarku. Saat kami sudah sampai di apartemen tempat ku tinggal.

"Boleh" jawabnya.

Aku berjalan masuk ke dalam apartemen memerintahkan jungwon untuk duduk sedangkan aku membuatkan dia minuman.

Aku menghela napas lega. Kakiku terasa lemas bertemu dengan orang yang sudah lama tidak aku temui.

Uh!!! Ini terasa canggung.

Harus ku akui pria itu semakin tampan.

"Argh!!!! Sial! Kenapa dia malah jadi seperti tipeku!" ucapku sambil mengacak acak rambutku.

Lihat saja jihan aku akan mendapatkan jungwon kembali.

Aku kembali ke ruang tamu dengan membawa nampan berisi minuman.

"Minumlah" ucapku dan pria itu langsung meminum minumnya sampai habis.

Tentu saja aku melotot kaget apa dia kehausan sampai seperti itu??

"Maa mau ku ambilkan minum lagi?"

Pria itu mengusap wajahnya kasar.

"Tidak aku hanya merasa canggung karena lama tidak bertemu dengan mu"

Ah!! Dia sedang gugup.

"Jung tak apa karena ke depannya kita akan sering bertemu" ucapku sambil mengusap pipi pria itu.

Pria itu langsung memundurkan dirinya.

"Ah maaf sepertinya kita harus menjaga jarak, karna sebentar lagi aku akan menikah"

Sial!! Seperti ini kah rasanya di tolak.

"Ah maaf aku tidak tau" pria itu hanya mengangguk dan beranjak berdiri.

"Sepertinya aku harus kembali ke kantor"

"Hati hati jung" ucapku sambil melambaikan tangan.

Aku menatap pria yang keluar dari apartemen ku.

Prang!!

Kesalku sambil membanting ponsel ke arah dinding.

"Sial!! Brengsek kau yang jungwon!!" ucapku kesal.

"Tenang yurisa!! Ini masih hari pertama!! Kau sudah merencanakan sesuatu" ucapku sambil tersenyum smirk.

Aku terdiam cukup lama.

"Yak!!! Ponselku!!! Sial kenapa kau sangat bodoh kim yurisa!!!" teriakku dan langsung mengambil ponsel itu.

"Uhhh jangan rusak dong!!! Kan sayang kalau aku harus beli baru" ucapku sambil mengusap pelan pinsel itu.

"Yes!! Nyala!!!" teriakku senang saat mendapati ponselku hanya retak.

MISTAKE || YANG JUNGWON ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang