4. pergi.

3.4K 323 20
                                    

Ni-ki pria itu datang dengan berlari larian saat melihat ku terduduk lemas menangis ti tangga apartemen.

"Yurisa sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa jungwon menyuruh ku untuk segera menemuimu mu di apartemen" ucap niki membuatku tersadar.

"Ni-ki tolong bantu mamaku di dalam hiks.. Tolong.. Tolong mamaku..."

"Tante? Apa yang terjadi pada..." niki menghentik ucapannya dan langsung masuk ke dalam apartemen.

Tidak lama setelah itu Ni-ki kembali keluar dengan ponsel yang masih tertempel di telinga.

Niki berjongkok menyamakan tingginya denganku.

Pria itu memelukku tentu saja aku balas memeluknya dan menangis sejadi jadinya.

Ni-ki pria itu dengan lembut mengelus pelan surai hitam milikku.

Niki melepas jaket yang ia kenakan dan memakaikannya padaku.

"Jangan menangis" ucapnya, aku menatap wajah niki pria itu tengah menangis.

Ni-ki! Ia menangis untukku??

Aku pun semakin mengencangkan tangisku sambil memeluk Ni-ki erat. Pria ini sangat menyebalkan tapi juga sangat baik.

"Yurisa!!!" teriak seseorang. Membuat ku menghentikan tangisku menatap seseorang yang datang mengunjungiku dengan wajah sangat panik.

"Ni-ki sebenarnya apa yang terjadi" tanya sunoo pada niki.

Ni-ki hanya menggeleng tidak tau.

Sunoo pria itu berjalan mendekatiku merangkulku membawaku masuk ke dalam apartemen.

Niki menceritakan yang ia lihat pada sunoo membuat sunoo terdiam sambil memelukku sangat erat.

Aku pun membalas pelukan sunoo dan kembali menangis untuk ke sekian kalinya.

"Apa yang harus kulakukan" lirihku.

"Entahlah, hidup terus berjalan jadi jangan menyerah pada takdir"

Mistake🦋

Satu minggu berlalu, mama ku telah di makamkan dengan bantuan Ni-ki dan sunoo. Mereka masih mau membantuku walaupun mereka tetap menyalahkan ku karena berniat membunuh jihan.

Aku mencoba menjelaskan tapi tidak ada yang percaya padaku dan mereka mengatakan hal yang sama "jangan melampiaskan emosi mu pada orang lain" Sampai aku lelah menjelaskan jika jihanlah yang membunuh mamaku.

Memang tidak ada bukti yang kuat tapi itu benar benar ulah jihan. Jihan meracuni mamaku entah bagaimana tapi aku yakin jika itu ulahnya. Aku juga mencoba melaporkan tapi tidak ada bukti yang kuat.

Aku benar benar sangat frustasi mamaku di bunuh secara tidak adil dan aku juga tidak mendorong gadis itu!

Entah kenapa jungwon marah padaku, apa yang gadis iblis itu bisikkan pada jungwon membuat jungwon ingin menuntut ku akibat mencoba membunuh gadis itu. Tapi niki juga mencoba membujuk jungwon untuk tidak melaporkan masalah itu.

Alhasil jungwon mengurungkan niatnya untuk melaporkanku.

Sampai sekarang aku benar benar tidak menyesal jika telah memukul jihan walaupun aku tidak mendorong gadis itu tapi aku cukup puas karna jihan mengalami patah tulang. Tapi menurut ku ini belum seberapa dengan apa yang di lakukan pada eommaku.

Yang paling membuatku marah Jungwon pria itu juga berkata padaku "Beruntunglah karena kebaikan jihan. Dia tetap memaafkan mu meski kau mencoba membunuhnya dan menuduh jihan membunuh eommamu"

MISTAKE || YANG JUNGWON ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang