Sejak Pagi yurisa tengah sibuk menyiapkan menyiapkan bekal makan siang untuk jungwon.
Gadis itu memutuskan untuk mendatangi jungwon siang ini.
Yurisa mentap jam di dinding merasa masih ada waktu yurisa memutuskan untuk mandi walaupun pagi tadi yurisa sudah mandi, ia memutuskan untuk mandi lagi karena akan bertemu dengan jungwon.
Setelah selesai mandi gadis itu memilih pakaian yang bagus tentu saja pilihan gadis itu adalah baju yang minim bahan.
Jujur saja jika yurisa nyaman dengan pakaian seksi seperti itu, ia juga tidak terlalu memikirkan pandangan orang lain tentangnya.
Karena bagi yurisa ini adalah hidupnya jadi apapun yang membuat gadis itu nyaman akan ia lakukan.
Yurisa langsung merias wajahnya tidak terlalu menor karena yurisa suka dengan makeup yang natural namun terlihat tegas.
"Yurisa kau memang cantik seperti biasa" ucap gadis itu sambil mengusap pelan pipinya.
"Ayo kita berangkat!!" seru gadis itu dan berjalan menuju dapur untuk mengambil bekal yang ia buat untuk jungwon.
Gadis itu tersenyum smirk saat melihat kotak bekal yang ada di tangannya.
"Apapun untuk mendapatkan jungwon akan ku lakukan"
Gadis itu keluar apartemen dengan wajah yang ceria dan juga tidak lupa memesan taksi online.
Gadis itu langsung masuk ke dalam taksi yang ia pesan,
"Pak cepat dong" pinta gadis itu ke supir taksi itu.
"Baik non" supir taksi itu melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.
Tidak membutuhkan waktu lama gadis itu langsung masuk ke dalam gedung menuju ruangan milik jungwon.
Ceklek.
Gadis itu membuka ruangan jungwon terlihat pria itu yang sedang sibuk dengan laptopnya.
Gadis itu langsung menutup pintu itu dan menguncinya dari dalam menyimpan kuncinitu ke dalam tasnya.
"Jungwon!! Aku datang" seruku dan langsung mendudukkan diriku di sofa.
"Ah! kau datang hari ini ku pikir kau akan datang kemarin jadi aku menunggu mu"
"Ah jadi kau kemarin menungguku, maaf kemarin aku sedang ada urusan penting"
"Kau sudah makan siang?" lanjut gadis itu bertanya.
"Belum"
"Bagus aku membawakanmu makan siang" ucapannya sambil menunjukan bekal yang ada di tangannya.
"Benarkah aku sedikit rindu dengan masakanmu" ucapnya dan langsung mendekati gadis itu untuk duduk di sebelahnya.
"Kalau begitu makanlah"
Tanpa rasa curiga pria itu langsung memakan bekal yurisa hingga habis.
"Enak" puji jungwon.
"Tentu saja kau tau aku banyak menaburkan bumbu cinta di dalamnya" ucap gadis itu sambil terkekeh ke arah jungwon.
"Yurisa"
"Hem kenapa?" tanyaku sambil menaik turunkan alisnya. Pria itu hanya terdiam.
"Jung kenapa kau berkeringat?" tanyaku.
"Kim yurisa sebenarnya apa yang kau masukan dalam bekalmu itu!" ketus pria itu. Sambil menatap ku tajam.
"Emm apa yaaaa???? Ah!! Aku hanya banyak memasukkan obat perangsang di dalam masakan itu dan kau menghabiskannya" jawab ku acuh.
"Kenapa kau melakukan itu bukankah kau sudah tau kalau aku akan menikah" ketus pria itu yang sudah di banjiri oleh keringat.
"Memang kenapa? Apa aku tidak boleh merebutmu dari gadis itu" ucap gadis itu sambil berbisik di dekat telinga jungwon.
"Bukankah kau dari dulu selalu menyukaiku? Apa kau lupa? Kau pernah mencuri first kiss ku?"
Dengan cepat yurisa naik ke atas pangkuan pria itu.
"Jungwon" ucap gadis itu lembut sambil menatap jungwon dalam.
"Yurisa tolong pergi dari sini! Aku tidak ingin melakukannya"
"Kau yakin bisa menahannya??" ucap gadis itu dan menggesek gesekkan pantatnya tepat pada penis pria itu.
Yurisa tersenyum saat merasakan sesuatu yang mengeras di bawah sana.
Gadia itu mendekatkan Wajahnya membuat payudaranya bersentuhan dengan dada bidang milik jungwon.
Terlihat jelas jungwon yang mulai tersiksa pria itu menahan mati matian.
Bukan yurisa kalau ia tidak kembali menggoda jungwon dengan memegang penis pria itu yang masih terbalut dengan celana..
"Ssss ahhh... Jangan lakukan itu" ucap jungwon di sertai desahan.
"Kenapa?? Bukankah kau sudah tidak tahan jung" ucapku yang terus menggodanya
"Argh!!!!" teriak pria itu frustasi sambil membanting yurisa di atas sofa.
Dengan cepat jungwon pria itu mendidih yurisa dan melumat habis bibir yurisa.
Yurisa tersenyum kemanangan.
Pria itu mencium yurisa penuh napsu dan sangat menuntut. Yurisa benar benar menikmati ini jujur yurisa sangat merindukan ciuman ini walaupun ia hanya sekali berciuman dengan jungwon.
Jungwon terus saja memperdalam ciumannya membuat gadis itu mengalungkan tangannya pada leher jungwon.
Yurisa memejamkan matanya menikmati sentuhan jungwon yang mengelus pelan perutnya.
Tangan pria itu naik dan langsung meremas payudara yurisa.
Pria itu melepaskan ciumannya saat yurisa memberikan aba aba jika gadisnitu tengah kehabisan oksigen.
Jungwon mentap yurisa tajam manum penuh napsu.
"Kau telah membuat kesalahan besar kim yurisa"
