02. kesepakatan

8.9K 1.1K 10
                                    

The Nanny

;

Gelap bukan berarti tak bisa beraktivitas. Seiring berjalannya peradaban manusia, seorang Thomas Alva Edison menemukan cara mengganti api dengan sebuah bola lampu. Satu gebrakan membuka nalar, banyak orang yang memodifikasi hingga bentuknya tak hanya sekedar bulat. Putih, kuning, hingga berwarna warni semua ada, tergantung menyesuaikan dengan ruang.

Lampu lantai dansa, contohnya. Dibuat berkelap-kelip untuk mempertahankan gairah jiwa. Apalagi dipadukan dengan musik dari DJ yang memekakkan telinga. Raga seolah enggan meninggalkan irama. Meliuk sampai pagi buta, tau-tau terdampar disuatu tempat dengan sakit kepala.

Jisung menjadi salah satu dari mereka. Bahkan sebelum 17 tahun pun ia sudah menghabiskan malam yang panjang dengan keluyuran.

"Kau melamun?"

Jisung terperajat oleh tepukan salah satu teman sekelas; Felix, penyelenggara pesta malam ini.

"Hah?!" Jisung tak bisa mendengar kata yang terujar. Musik bervolume tinggi mustahil bisa menandingi.

"Aku tanya apa kau melamun?!" ulang Felix dengan lebih keras

"Oh," Jisung mengangguk, "hanya sedang memikirkan minuman apa yang akan kupesan."

"Benar kau tak apa?" tanya Felix memastikan.

Jisung tersenyum tipis. "Sungguh! Kau ini seperti gadis yang mengkhawatirkan pacarnya saja!"

Felix tergelak, "Aku hanya khawatir jika kau punya masalah. Sebagai sahabat sudah sepatutnya saling membantu, kan?"

Jisung tak punya sahabat, setidaknya itulah yang ia pikirkan. Semua orang yang mendekati hanya mengincar harta dan kesenangan. Tak peduli sedikitpun tentang darimana datangnya uang yang dihamburkan. Yah, lagipula Jisung sendiri takan membiarkan orang tau tentang siapa ia sebenarnya.

Teman-temannya hanya tahu orang tua Jisung adalah pengusaha sukses di Taiwan.

"Tenang saja! aku pasti akan bilang jika ada masalah!" terang Jisung.

Hidup enggan, mati tak mau. Ada sesuatu yang menahan Jisung untuk membuang semuanya. Sebuah lubang besar menganga tepat di dada, meminta diisi entah dengan apa.

"Yasudah, aku menyapa teman yang baru datang dulu, ya?!" dengan menenteng segelas vodka, Felix beranjak meninggalkan Jisung yang masih betah duduk di kursinya.

"Aku minta sebotol Tequila." pesan Jisung pada bartender.

"Kau serius?" tanyanya memastikan. Tequila memiliki kadar alkohol antara 33% - 51% ABV (alcohol by volume). Jika dikonsumsi berlebihan, tak diragukan pasti akan membuat peminumnya lupa diri dalam sekejap.

Jisung berdecih pelan, "Apa aku kelihatan bercanda?"

Beginilah yang terjadi tiap kali mencoba tempat hiburan malam baru. Selalu saja ada orang kurang kerjaan, berlagak mengurus hidup pelanggan. Mau mabuk sampai pingsan, atau mati sekalian, harusnya diam saja. Menjadi apatis lebih baik daripada berpura-pura khawatir.

"Silahkan!" sang bartender menyerahkan pesanan.

Jisung langsung meneguk tanpa repot menuangkan ke dalam gelas. Cairan mengalir kedalam kerongkongan, diikuti oleh rasa terbakar seolah meluruhkan dinding-dindingnya.

Teguk lagi,

Lagi

Lagi

Dan lagi hingga tak sadar bahwa botolnya telah kosong.

THE NANNY [Nohyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang