"Aku tidak menyangka seorang Mangaka akan menghasilkan banyak uang untuk Manga yang mereka buat." Saki bertanya saat dia menatap Yuuta yang berjalan di sebelahnya dengan rasa ingin tahu.
Hari ini, saat Yuuta mengajaknya untuk menandatangani kontrak dengan Perusahaan Penerbit, Saki sedikitnya mulai mengerti bagaimana Industri Manga bekerja.
Dia tampak cukup tertarik dan penasaran.
Apa semua Mangaka bisa menghasilkan banyak uang seperti itu?
"Sebenarnya mereka tidak."
"Tidak?" Saki menatap Yuuta dengan heran.
"Mn," Yuuta mengangguk, "tidak semua Mangaka bisa mendapatkan banyak uang dari Manga yang mereka buat. Bahkan, sebagian besar cenderung hidup dalam kemiskinan dengan pendapat dibawah rata-rata."
"Benarkah?" Saki terkejut.
"Ya, mungkin tidak berlebihan jika mengatakan hanya 1% dari semua Mangaka yang berhasil sukses dengan Manga yang ia buat, sementara sisanya? Nah, kau bisa menebaknya sendiri."
"Tapi, Otosuna-san tadi mengatakan kau dapat royalty yang cukup banyak, 'kan? Aku pikir semua Mangaka juga mendapat hal serupa?" Saki dengan bingung memiringkan kepalanya saat dia bertanya pada Yuuta.
Memang benar, hari ini Saki telah melihat dunia yang berbeda, dimana dia juga terkejut dengan pendapat yang bisa didapat Yuuta dalam satu tahun hanya dengan menggambar Manga.
"Yah, memang benar, tapi tidak semua Mangaka mendapatkan perlakuan istimewa sepertiku, tidak ketika Manga yang mereka buat tidak cukup menarik."
Izumi tahu, satu-satunya alasan kenapa beberapa Mangaka berhasil mendapatkan keuntungan besar hanya dengan membuat Manga, adalah karena Manga mereka sangat menarik untuk dibaca.
Jika Manga yang Yuuta buat ini berhasil mendobrak pasar Manga di dunia ini, Yuuta yakin penghasilannya bisa cukup untuk menghidupi dia dan Saki saat mereka menikah dan punya anak nanti.
Belum lagi Yuuta juga berniat membuat banyak Manga lainnya.
Yang perlu dia lakukan hanyalah membuat banyak Manga!
Menghasilkan banyak uang!
Dan kemudian menikah dengan Saki, dan membuat banyak anak dengannya!
"Hmmm, begitukah?" Saki mengangguk dalam diam, memahami penjelasan Yuuta dan seolah sedang memikirkan sesuatu.
"Ngomong-ngomong, kenapa kau terlihat sangat suka menghasilkan banyak uang?" Saki bertanya dengan penasaran.
Jika itu dirinya, maka itu wajar.
Selama hidup dengan Ibunya sendirian di masa lalu, Saki dan Ibunya hidup dalam kemiskinan.
Apartemen yang mereka sewa hanya seluas satu kamar kecil, dan cukup sempit untuk bisa bergerak bebas.
Bahkan, jika bukan karena Ibunya yang bekerja di malam hari, dan Saki yang sekolah di pagi hari, mereka pasti akan merasa sesak jika tidur berdua di kamar itu.
Itu juga yang menjadi alasan kenapa Saki menawarkan tubuhnya pada Yuuta.
Dia menginginkan uang.
Di masa lalu, hidup mereka sengsara karena mereka tidak memiliki uang.
Jadi, Saki berpikir untuk menghasilkan uang agar bisa hidup lebih nyaman.
Hanya saja, memikirkan tentang 'menjual' tubuhnya pada pria sembarangan membuat Saki merasa tidak nyaman.
Bekerja juga Saki tidak yakin apakah dia bisa melakukannya.
Karena itulah, saat Saki melihat ketertarikan Yuuta padanya, dia langsung menawarkan tubuhnya kepada Yuuta.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Stepsister Is My Girlfriend
FanfictionSuatu hari, dia tiba-tiba mendapat kabar jika Ayahnya akan menikah lagi, dan dia akan memiliki adik perempuan yang lucu, atau setidaknya itulah yang dia pikirkan sebelumnya .... "Senang bertemu denganmu, namaku Ayase Saki." Tapi, yang datang hanyala...