12. Teman masa kecil

176 35 4
                                    

Saat itu jam pelajaran pertama belum dimulai, karena itulah Yuuta menghabiskan waktunya untuk bermain ponsel, meneliti beberapa artikel yang membahas tentang dunia Manga saat ini.

Ini cukup penting, karena dengan begitu dia bisa tahu pasar Manga yang ramai saat ini. Jadi, dia bisa memikirkan ide untuk membeli Manuskrip Manga apa selanjutnya.

Meski begitu, pikiran Yuuta tidak bisa lepas dari Saki.

Pagi ini, setelah mereka sampai di gerbang depan, keduanya mulai berpisah karena mereka berada di kelas yang berbeda.

Yuuta sebenarnya cukup khawatir, apalagi ketika dia tahu ada berbagai rumor buruk tentang Saki yang tidak benar menyebar di sekolah.

Jika memungkinkan, Yuuta ingin mencari tahu siapa orang yang menyebarkan rumor itu. Dan tergantung dari orangnya, Yuuta bisa memilih untuk menenggelamkannya di Teluk Tokyo atau menjatuhkannya dari Tokyo Tower di masa depan nanti.

Tapi, ada sesuatu yang lebih penting saat ini ....

"Yuuta-kun! Selamat pagi!"

Suara gadis yang energik menarik perhatiannya.

"Oh, Kaori. Lama tidak bertemu." Yuuta meliriknya sekilas sebelum kembali fokus ke ponselnya.

Shirasaki Kaori.

Dia merupakan salah satu gadis paling populer di sekolah, dan sangat cantik untuk bisa dianggap sebagai dewi oleh banyak orang.

Rambutnya panjang dan hitam yang sampai ke pinggangnya, dan mata besar yang memikat dipenuhi dengan kebaikan.

Hidungnya yang mungil terangkat sempurna di wajahnya, dan bibirnya yang merah jambu adalah lambang kesempurnaan.

Dia selalu memiliki senyum di wajahnya, dan kemampuannya untuk menjaga orang lain dikombinasikan dengan rasa tanggung jawabnya yang kuat menjadikannya salah satu murid yang paling dihormati di Suisei.

Selain itu, dia toleran dan memahami suatu kesalahan, sampai-sampai di mana tak ada seorang pun yang pernah melihatnya marah atau tidak bahagia sebelumnya.

Dan untuk alasan tertentu, Kaori adalah teman masa kecil Yuuta. Mereka sudah saling mengenal sejak sekolah dasar, dan keduanya relatif cukup dekat jika dibandingkan orang lain.

Dan bukan hanya Kaori saja, karena faktanya ada beberapa teman masa kecilnya yang bersekolah dan berada di kelas yang sama seperti dirinya.

Hanya saja, dia akhir-akhir ini menjauhkan diri dari mereka. Bukan karena apa, tapi karena dia menganggap beberapa teman masa kecilnya terlalu tidak masuk akal dan terlalu merepotkan untuk dihadapi.

"Apa kau begadang lagi? Matamu terlihat lelah?"

Kaori mengabaikan sikap Yuuta saat dia berjalan mendekati Yuuta, mencondongkan tubuhnya kedepan dan memposisikan wajahnya cukup dekat ke wajah Yuuta.

Yuuta meliriknya, tetap diam saat keduanya saling menatap dalam diam.

Yuuta mungkin tidak bereaksi banyak, tapi pipi Kaori tiba-tiba memerah dan dia langsung menjauhkan wajahnya dari sana.

Melihat itu, Yuuta tersenyum padanya.

"Terlalu cepat seratus tahun untukmu agar bisa mengalahkanku, Kaori." katanya sambil menyeringai.

"Muu! Tapi ada peningkatan satu detik lebih lama dari sebelumnya!" Kaori cemberut saat dia menatap Yuuta dengan tidak senang.

"Tapi kau masih saja kalah~"

Sementara mereka mulai saling menggoda, teman sekelas mereka tidak banyak bereaksi. Lagi pula, mereka sudah cukup sering melihat interaksi Yuuta dan Kaori, jadi mereka cukup mati rasa jika hanya melihat ini.

My Stepsister Is My GirlfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang