Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Turut berdukacita, mina."
Ucapan duka dari beberapa orang yang datang ke pemakaman suho, mina abaikan.
Benar, tadi pagi-pagi sekali mina dikejutkan dengan kabar meninggalnya suho dari pihak rumah sakit jiwa.
Suho meninggal dalam tidurnya, meninggal dalam damai.
Jangan ditanya bagaimana kondisi mina, mina sangat hancur.
Orang-orang disekitar mina juga jadi merasa iba melihat kondisi mina yang sekarang ini sangat berantakan.
Joy datang menghampiri mina dan segera memeluk mina.
Joy juga tidak menyangka. baru saja kemarin dirinya ikut mengunjungi suho, eh ternyata hari ini suho sudah berpulang.
"Aku gatau harus sedih atau seneng joy. aku kehilangan daddy, padahal aku berharap daddy sembuh dan ingat aku lagi." Ujar mina tiba-tiba.
Tatapan mata mina kosong, dan joy sangat khawatir akan keadaan mina.
"Atau aku harus seneng, karna akhirnya daddy bisa bertemu lagi dengan keluarganya. Bukan lagi dari ilusi, tapi bertemu sungguhan."
Joy terdiam. Joy tidak berani memberi saran atau menasehati mina, karna joy belum pernah berada di posisi mina dan joy tidak akan pernah mau.
Yang hanya bisa joy lakukan adalah mendengarkan setiap cerita dari mina, dan memeluk mina untuk menyalurkan kekuatan.
Joy hanya bisa memberi itu.
Krieettt...
Mina membuka pintu rumahnya dengan lesu.
Dirinya sama sekali tidak bersemangat.
Tentu. Bagaimana bisa bersemangat saat kehilangan seseorang yang sangat mina sayangi.
Mina berjalan gontai kearah kamar tidurnya, tapi langkahnya terhenti ketika sampai di depan pintu berwarna putih itu.
Kamar suho.
Mina sama sekali tidak pernah masuk ke kamar suho sejak lima tahun yang lalu, hanya para pelayan saja yang masuk, itupun hanya sekedar membersihkan kamar suho.
Dan kali ini mina memberanikan diri untuk masuk kedalam kamar suho.
Cklek...
Mina tersenyum tipis menatap sekeliling kamar suho.
Dirinya mengitari kamar suho dan melihat-lihat kamar suho yang sama sekali tidak berubah.
Bahkan bau khas suho pun masih menempel dalam kamar itu, dan membuat mina semakin merindukan suho.
