Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Cklek...
Bau masakan memasuki indra penciuman irene.
Irene menyerngit heran, karna siapa yang memasak di dapur.
Di rumah ini hanya ada dirinya seorang diri. Irene segera beranjak kearah dapur, untuk melihat siapa yang memasak.
"Loh kak? Kamu ga sekolah?"
Dan ternyata yang masak di dapur itu adalah anak gadisnya lebih tepatnya anak satu-satunya itu.
Dahyun yang sibuk berkutat dengan masakannya dibuat terkejut oleh kedatangan irene yang tiba-tiba.
"Ini hari jum'at loh kak, dan kamu harusnya jam segini udah ada di sekolah." omel irene pada dahyun.
Harusnya hari ini dahyun sekolah karna masih hari jum'at, dan SMA dahyun itu liburnya hari sabtu.
"Engga bun, hari ini aku bolos" emang dasarnya anak kurang ajar, santai banget ngomongnya.
Irene melotot menatap dahyun tajam.
"AWWW BUN, LEPAS IH SAKITTT"
"Biarin! Bolos-bolos terus! Kamu ini sekolah ya yang rajin dong, kalau ga bikin onar sampe masuk bk, ya pasti bolos kamu ini!" cerocos irene mengomeli dahyun.
Dan jangan lupakan tangan halus irene yang dengan cepat segera menjewer telinga dahyun dengan estetik.
"Yakan besok juga libur bun, sekalian bolos, lagian jum'at biasanya juga pulang cepet." ujar dahyun membuat alasan.
"Bisa aja kamu ini alasannya! Pokoknya kalau kamu ketahuan masuk bk sama bolos, semua fasilitas kamu bunda sita, uang jajan juga bunda potong, mau?!"
Kalau udah diancem kayak gini, ya mau ga mau dahyun harus nurut.
"Dih ga seru nih bunda mainnya pake anceman." ejek dahyun yang langsung mendapat pelototan dari sang bunda.
"Suka-suka bunda lah!"
Perdebatan mereka harus terhenti, ketika nasi goreng yang dahyun masak sudah jadi.
Bau nya sih enak, tapi irene ga yakin sama rasanya, mengingat anak gadisnya ini sama sekali belum pernah memasak. Ya gimana ya, masak telur juga kadang gosong.
"Silahkan dicoba nyai." ucapan dahyun mendapat pelototan langsung dari irene.
Irene menyendok nasi goreng itu ke mulutnya lalu memakannya.
Sedangkan dahyun menatap irene dengan penuh harap.
