Haloooooo. Absen dulu yang kangen cerita ini 🙋♀️🙋♀️🙋♀️
Aku gak hilang bestie, gak lupa password wattpad juga, cuma emang lagi mengembara di PF lain hahaha.
❤❤❤
****
"Kak, gimana? Apa yang harus aku lakuin?" tanya gue dengan suara lemah ke Kak Jaehyun. Demi apapun, gue bener-bener takut. Rasanya dunia gue runtuh sekarang. Gue bodoh dan menyesal. Sayangnya, penyesalan itu udah terlambat.
"kita hadapi bersama, sayang"
"tapi aku bener-bener takut"
"maaf"
"aku juga salah"
"aku pasti tanggung jawab"
"aku percaya, tapi gimana sama mama dan papa? Mereka pasti kecewa"
"tapi kita tetep harus bilang"
Gue menghela napas, bener apa kata Kak Jaehyun, gue tetep harus bilang sama mama dan papa meskipun rasanya takut setengah mati.
"pokoknya aku gak akan tinggalin kamu dan kita hadapi ini bersama"
Gue mengangguk, lalu meminta Kak Jaehyun untuk antar gue pulang ke rumah.
"beneran kamu bisa sendiri?" Kak Jaehyun memastikan sebelum gue turun.
"iya kak, doain aku ya"
"kalau ada apa-apa. Hubungi aku"
"iya"
Gue turun dari mobil Kak Jaehyun, masuk kedalam rumah dan langsung menemui orang tua gue yang ada di ruang keluarga.
"ma, pa" panggil gue dengan suara pelan.
"kenapa sayang?" tanya mama dengan suara lembut.
Gue duduk di sofa dan menunduk, sumpah, gue bingung cara bilangnya.
"ada apa dek?" kini papa yang bertanya.
Gue menelan salifa, demi apapun, rasanya mau ngomong aja susah banget.
"dek?" panggil mama lembut.
Gue menarik napas dalam, lalu mengembuskannya "Adek hamil" lirih Gue.
Mama dan papa diem, sama sekali tidak merespon ucapan gue.
"apa dek? Kamu bilang apa?" tanya papa yang langsung mematikan televisi.
"adek hamil" lirih gue.
"bercanda kamu gak lucu dek" ucap mama.
Gue menatap mama "maaf ma"
"jangan keseringan bantuk Baekhyun bikin konten. Gak lucu dek" sahut papa.
"maaf pa, adek udah kecewain mama dan papa"
"dek?" wajah mama kini mulai khawatir, sedangkan gue udah mulai nangis.
"bilang sama mama, adek lagi bercanda kan?"
Gue menggeleng "adek beneran hamil. Maaf ma"
"dek..." mama menghampiri gue, meraih pundak gue agar menatapnya "bilang kalau kamu bohong"
Lagi, gue cuma bisa menggeleng dan tangis mama pecah.
"ya Tuhan adeeeeek"
Tangis gue juga semakin kencang, rasanya sakit karena gue bikin mama nangis begini. Sedangkan papa masih diam, tapi gue tahu, dari raut wajahnya, papa kecewa.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kakak Paling Terbaik 3 I EXO (Buku Ke-3)
FanfictionCerita ini lanjutan dari Cerita Kakak Terbaik (Buku ke-1) Lalu Kakak Paling Terbaik (Buku ke-2) Masih berfokus kepada kehidupan Boram dan sembilan Kakaknya.