Holaaaaaaaaa 😆😆
Long time no see ya bebsss 😘
Benar-benar hari yang sibuk dampe baru bisa nyapa kalian hari ini.
Kilat belum edit karena harus ngerjain yang lain, setelah sedikit free akan aku edit. Jadi maaf kalau banyak typo.
Chapter ini cukup panjang, jadi jangan lupa untuk vote dan komentar
Enjoy. 😘😘😘😘
Tepat setelah Kak Baekhyun bilang rencana nikahin Kak Hira, air mata Kak Hira keluar, entah itu air mata bahagia atau bukan, gue gak bisa nebak itu.
Ngeliat Kak Hira nangis, gue dan yang lain akhirnya ninggalin mereka berdua. Meskipun gak bener-bener ninggalin sih, soalnya kita langsung pada nguping. Se-kepo itulah gue dan yang lain.
"Bang, awas kalau lo tiba-tiba kentut" tunjuk Kak Kai ke Kak Chanyeol yang langsung dapat jeweran di telinga.
"ngomong lo! diem. Bisa-bisa si Baek tahu kalau kita nguping" sahut kak Chanyeol. Abaikan mereka dan mari fokus mencuri dengar urusan Kak Baekhyun sama kak Hira. Eh sorry, bukan cuma nguping doang sih, kita juga ngintip.
Gue pantau, Kak Hira masih gak ngomong apapun dan cuma nangis dan Kak Baekhyun yang ada di hadapannya langsung bawa Kak Hira ke pelukannya. Sweet banget abang gue.
Kak Baekhyun bakan ngelus punggung kak Hira biar Kak Hira tenang. Bener-bener deh abang gue berubah, dulu sih gengsi dan ogah-ogahan, sampe ketus dan akhirnya sekarang menjadi pihak bucin. Iya, Abang gue emang bucin. Keturunan soalnya.
"kamu seneng aku lulus?" tanya Kak Baekhyun yang masih meluk kak Hira. Ini menenangkan, atau mencari kesempatan dalam kehampaan?
Kak Hira ngangguk dan keduanya kembali diam.
"anjir, langsung inti kek, pake loading segala" gerutu Kak Chanyeol.
"diem Kak. Berisik!" kata gue mengingatkan. Banyak komentar emang nih tiang bendera.
Lanjut ke Kak Baekhyun dan Kak Hira. Mereka udah gak pelukan lagi, sekarang tangan Kak Baekhyun lagi nemplok di pipi Kak Hira. Bukan nampar! tapi ngusap air mata Kak Hira.
"mau cerita?" tanya Kak Baekhyun dengan lembut. Fix! aura cabenya lenyap begitu aja.
Bukan jawab, air mata kak Hira malah keluar lagi, bahkan sekarang tangis Kak Hira cukup kencang.
Kak Baekhyun langsung bawa Kak Hira kepelukan dia lagi, sedangkan tangis Kak Hira masih cukup kencang, bahkan napasnya aja udah mulai tersedat.
"ada apa Ra, cerita sama aku"
"maaf" Kak Hira cuma bilang itu dan tangisnya juga gak mereda. Satu harapan gue sekarang, semoga gak ada hal buruk.
"maaf Baek"
"maafin aku"
Ulang Kak Hira masih dalam tangisnya. Kak Baekhyun gak jawab apapun. Dia cuma diem dan nenangin kak Hira.
Cukup lama, sampe gue merasa bosan karena cuma liat mereka pelukan doang.
"anjirlah. Kaki gue pegel. Nanti ceritain ke gue ya" ucap Kak Kai yang kemudian pergi. Dia nyerah untuk misi menguping dan mengintip ini.
Sampe akhirnya tangis Kak Hira reda. Kak Baekhyun natap Kak Hira, sedangkan Kak Hira malah menghindar dan menunduk.
"cerita Ra. Ada apa?"
"a-aku hamil Baek" jawab Kak Hira masih menunduk.
Gue yang denger langsung kaget, seriusan ini? Kak Hira hamil? Gue tengok ke belakang gue, lebih tepatnya ke abang gue dan mereka sama. Cuma diem dengan wajah kaget.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kakak Paling Terbaik 3 I EXO (Buku Ke-3)
FanfictionCerita ini lanjutan dari Cerita Kakak Terbaik (Buku ke-1) Lalu Kakak Paling Terbaik (Buku ke-2) Masih berfokus kepada kehidupan Boram dan sembilan Kakaknya.