🔞 Perseus and Andromeda

1K 58 24
                                    

Ace of Diamond © Yuji Terajima

.

.

.

"Aku menjadi Perseus, dan kau menjadi Andromedanya."

.

.

.

"Ooooh, astaga! Miyuki Kazuya, kau harus lihat ini! Bintangnya banyak sekali! Semuanya terlihat sangat jelas!"

Si pitcher berseru antusias di atas balkon kamarnya. Di tengah prefektur Gunma, Miyuki Kazuya dan Miyuki Eijun—anggota tim baseball prefesional Tokyo—menikmati malam indah nan tenang mereka, tepat setelah selesai berendam di pemandian air panas.

Oh? Bagaimana mereka bisa memiliki marga yang sama? Ah, bukan—mereka bukan saudara, melainkan sepasang suami yang telah mengikat janji tepat sebulan yang lalu. Kini mereka menghabiskan waktu bersama untuk berbulan madu.

Mereka tentu sangat bahagia menikmati waktu bersama seperti ini. Bulan madu mereka sempat tertunda karena kesibukan yang sempat melanda, juga beberapa perdebatan kecil tentang kemana mereka harus pergi.

Kazuya menggeser pintu balkon lebar-lebar, berjalan dengan membawa kaleng birnya. Ia duduk di kursi kayu yang tersedia pada balkon, meletakkan minumannya di atas meja rotan di hadapannya pula.

"Hahahaha~ Di sini juga indah sekali, bukan? Aku jadi ingin tertawa mengingat perdebatan bodoh kita, deh."

Eijun mengerucutkan bibirnya mendengar yang lebih tua berkata. Pemuda bermanik emas itu lantas memilih untuk duduk di hadapan Kazuya, menyandarkan punggungnya. "Itu karena ide Kazuya bodoh sekali. Untuk apa kita harus ke Italia, Colorado, Skotlandia, ataupun California untuk melihat bintang-bintang, hah? Jauh sekali!"

"Idemu juga sama bodohnya, anata. Mauna Kea, Hawaii—eh? Memangnya kau bakal betah ke pulau tropis bagian Amerika Serikat itu? Bagaimana jika banyak nyamuknya?" Kazuya membela diri, mengatakan bahwa pemuda di hadapannya juga memberikan ide untuk berbulan madu di negara yang jauh pula.

"Asalku ini Nagano, Bakazuya! Tentu saja nyamuk bukan halangan besar untukku! Kamu aja yang manja!" tukas Eijun sembari menunjuk galak sang suami. Bahkan di saat bulan madu mereka, keduanya tak segan-segan mengisi kenangan dengan pertengkaran bodoh. Ya, begitulah mereka.

"Ah~! Ya, sudahlah! Toh ujung-ujungnya, kita memilih untuk berbulan madu di Jepang, bukan?" Kazuya mengangkat kedua pundaknya bersamaan, menunjukkan bahwa negara asal mereka bukanlah destinasi yang buruk.

"Iya... dan kita harus berterimakasih kepada senpai," Eijun tertawa miris. Ia mengingat bahwa perdebatan tentang bulan madu mereka berakhir di ruang loker tim. Membuat salah satu senpai mereka tertawa geli dan memberikan dua voucher diskon penginapan sekaligus pemandian milik keluarganya.

'Bagaimana kalau kalian ke Gunma saja? Kalian mencari tempat yang banyak bintangnya, bukan? Di resort kakekku, kalian bisa melihatnya bahkan dari balkon kamar.'

Dan, yah, setelah melakukan survey—ternyata tempat ini memang indah sekali. Kazuya dan Eijun tak berdebat panjang lagi untuk memutuskan Gunma sebagai tempat bulan madu mereka. Ditambah, mereka dapat potongan harga! Tentu saja mereka tidak mau melewatkan keuntungan ini! Yeah, kadang keduanya lupa kalau mereka ini atlet yang dibayar mahal... Agak memalukan, sih.

MiyuSawa Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang