One Fine Day

974 57 47
                                    

Ace of Diamond © Yuji Terajima

.

((AU: Prefesional Baseball Player!Miyuki and Worker!Sawamura))

.

.

.

[Story inspired by Hideki Kawai's Kuroko no Basuke doujin (TakaMido) entitled 'Kira Kira']

"Papa! Dada!"

.

.

.

Sudah bertahun-tahun sejak si mantan pacar Miyuki Kazuya—Sawamura Eijun, namanya—tidak menghubunginya, kini mereka makan malam di dalam *Izakaya. Ya, di dalam ruangan private bernuasa kambium Jepang, ditemani sake dan kudapan di atas meja tatami pula... ia dan Sawamura makan malam dengan khidmat dan tenang.

Ah, sama sekali tidak tenang.

"UWAAAAAA!"

Semua itu karena tangisan bayi kecil di gendongan Sawamura Eijun. Tangan kecilnya mencengkram kuat kemeja yang dikenakan Sawamura. Pipi gembilnya yang dipenuhi air mata tenggelam di atas dada bidang pemuda yang tengah memeluknya, menunjukkan gelagat bahwa ia tidak nyaman.

"Aku lelah..." keluh Sawamura. Tawa miris keluar dari birainya. Wajahnya sendiri terlihat lemas—kantung panda terlihat jelas di bawah matanya. Badannya juga terlihat kurus sekali, jauh dari terakhir Miyuki melihatnya. Miyuki dibuat iba melihatnya.

"Dia tidak pernah berhenti menangis, senpai. Tolong aku..."

Keluhan lainnya kembali menyusul dari mulut mantan junior semasa SMU-nya. Miyuki tersenyum miring, ganar hendak menyusun aksara pula—dia tak punya banyak pengalaman dengan anak kecil, soalnya.

"Etto... Sawamura-kun, kamu nggak salah bertanya denganku?" Pemuda berkacamata itu meletakkan segelas sake ke atas permukaan meja, menunjuk dirinya sendiri dan mengangkat alisnya. "Kau pasti tahu sekarang aku adalah pemain baseball profesional, bukan seorang pengasuh anak kecil."

"TAPI KURAMOCHI-SENPAI BILANG KAU PERNAH MERAWAT KEPONAKAN NORI-SENPAI! KATANYA, KAU MAHIR MERAWAT ANAK KECIL!"

"I-itu karena keponakan Nori penggemar berat ligaku. Lagipula, keponakan Nori tidak sekecil anak di pelukanmu..." Miyuki mengibaskan tangannya. Jadi Sawamura yang bertahun-tahun tidak menghubunginya, kembali mengajaknya bertemu hanya karena mendengar kabar burung tersebut dari mulut Kuramochi? Karena Sawamura pasrah tidak tahu harus bagaimana lagi untuk merawat si kecil yang ada di gendongannya itu? Miyuki ingin kecewa, tetapi begitulah Sawamura Eijun.

"Aku sudah mengganti popoknya... Dia tak mau minum susu, tidak mau makan bubur bayi pula... Aku tidak tahu apa yang harus kulakukan lagi," Sawamura memandang bocah di gendongannya dengan nanar. Suaranya bergetar, matanya berkaca-kaca seakan ia ingin menangis.

Sang catcher menyerana di tempatnya. Perasaan kecewa di dalam kepalanya perlahan-lahan sirna, digantikan oleh rasa tidak tega yang menguasainya. Miyuki memejamkan matanya, mengambil napas panjangnya.

"Sini, biar coba kugendong," Miyuki mengulurkan kedua tangannya. "Mungkin ada yang salah dari cara menggendongmu, sehingga dia tidak nyaman."

"..." Sawamura memincingkan matanya, memeluk si mungil di gendongannya semakin erat. Kedua alisnya megerut, suara pun keluar dengan penuh keraguan. "Jangan hancurkan anak ini dengan tanganmu, Miyuki-senpai. Dia kecil, inosen, dan tidak berdosa."

MiyuSawa Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang