14th' of February

866 69 22
                                    

Ace of Diamond © Yuji Terajima.
.

((Miyuki 2nd year, Sawamura 1st year))

.

.

.

[Special Part: Valentine Day]

"Kau itu tidak sama dengan sebuket bunga yang ada di tanganmu."

.

.

.

.

"Sialan, sebentar Valentine, ya?"

"Aku benci sekali Valentine. Hari itu hanya membuat para jomblo semakin terlihat miris saja!"

"Siapa, sih, yang buat perayaan menyebalkan begitu?"

Pada saat makam malam, murid kelas dua klub baseball Seidou, sibuk mengeluh ria tentang hari penuh kasih sayang yang jatuh tiap tanggal 14 Februari. Bahkan di tengah latihan keras dan penyesuaian tim baru, mereka sempat menghina hari spesial yang akan datang dua hari ke depan.

"Hei, bukankah kita juga bisa berharap untuk mendapatkan coklat?"

"Berharap bagaimana! Sudah pasti aku tidak mendapatkannya!"

"Yang mendapatkan coklat begitu pasti hanya lelaki populer, 'kan?"

"Contohnya—"

"—tentu saja, MIYUKI KAZUYA!"

Semua mata memandang galak ke arah si kapten baru mereka. Miyuki tersedak, membenarkan posisi kacamatanya sembari tertawa kaku mendapati semuanya menatap dengan aura berapi-api mereka. Mau bagaimana lagi, kepopuleran Miyuki Kazuya memang membuat iri banyak orang.

Tahun lalu, contohnya. Berjibun perempuan memberikannya banyak coklat dan surat di dalam loker meja maupun sepatunya, membuat Miyuki selalu membagikannya kepada teman-temannya karena tidak mampu menghabiskannya seorang diri.

Kuramochi menyeringai kesal melihat senyum menyebalkan Miyuki. "Sialan kau, Miyuki! Tahun ini kau tidak boleh menerima coklat lagi, soalnya kau sudah punya pacar!"

"Wah, benar juga!" pekik Zono.

"Kau hanya membuat Sawamura sakit kalau menerima coklat dari para gadis!" Shoji ikut memanas-manasi.

"Sawamuraaa," Kuramochi meninggalkan makanannya, berjalan mendekat ke arah teman sekamarnya itu dan mengunci lehernya dengan jurus mautnya. Mengulas senyum menggodanya. "Buahahaha! Sebagai pacar Miyuki, kau mau memberikan dia apa, hah?"

"... sa-kit..."

Kuramochi buru-buru melepaskan kuncian kalajengkingnya itu kala sang adik kelas merintih. Tidak seperti biasanya yang melawan, suasana hati Sawamura Eijun tampaknya terlalu buruk untuk diajak bercanda.

"Memberikan apa kepada Miyuki-senpai, ya...?" Kedua manik kecoklatan itu menatap Kuramochi kosong, lalu beralih ke arah sang kekasih yang duduk di bangku seberang masih dengan tatapan yang sama. "Miyuki-senpai tidak butuh apa-apa dariku, bukan? Rasanya dia juga tak mengharapkan apa-apa dariku, jadi..."

MiyuSawa Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang