MiyuSawa Short Story

🔞 Two Fools in Love

Ace of Diamond © Yuji Terajima
.

((Miyuki 2nd year, Sawamura 1st year))

.

⚠️Warning : Sawamura nggak polos, ya.

.

.

"Sawamura, bukannya kita sudah berpacaran sejak lama, ya?"

"HAH?! SEJAK KAPAN?!"

.

.

.

Miyuki Kazuya dan Sawamura Eijun resmi menjadi sepasang kekasih.

Ah, bagaimana ceritanya? Miyuki sendiri bingung menjelaskannya. Yang jelas, semenjak para kelas tiga resmi pensiun dari klub baseball, keadaan asrama menjadi sepi. Di malam hari yang cukup sunyi itulah, Miyuki bertemu dengan Sawamura.

Awalnya hanya ocehan Sawamura yang memintanya menangkap lemparannya. Akhir-akhir ini, sejak sembuh dari YIPSnya, si pitcher asal Nagano ini makin gencar melatih lemparannya. Tampaknya dia sungguh gigih mengejar posisi Ace yang saat ini belum ditempati oleh siapapun.

Miyuki beberapa kali meneladeni keinginan adik kelasnya ini, tetapi tak jarang juga menolak ajakannya sembari menjulurkan lidahnya. Tidak dapat dipungkiri, Miyuki memang sudah lama tertarik dengan Sawamura. Jadi meski ia menolak ajakan lempar-tangkapnya, Miyuki selalu meladeni celotehannya. Mengobrol, berdebat, bercanda tawa, mengisenginya—menghabiskan malam berdua. Bahkan pernah, Miyuki dan Sawamura hanya semalaman mengobrol sembari mendeguk minuman dari vanding machine. Menikmati udara malam di rerumputan lapangan Seidou.

Hingga suatu hari, Sawamura meminta pelukan di tengah pertemuan mereka. Ya—semua itu dimulai dari Sawamura yang ingin mengetahui rasanya sebuah pelukan dari shoujo manga yang dibacanya. Dan bodohnya, Miyuki mengiyakannya. Mereka berpelukan dengan canggung. Tangan Miyuki dengan perlahan mengunci pinggul yang lebih muda. Ketika mereka sudah nyaman dengan semuanya, keduanya mengeluarkan cengkerama dari birai mereka di tengah pelukan mereka.

Hangat. Ya. Berpelukan dengan Sawamura itu terasa begitu hangat dan menyenangkan.

Tidak hanya pelukannya, bibir Sawamura juga terasa begitu hangat, menyenangkan, dan lembut untuk dicium. Sekitar sebulan yang lalu, mereka berciuman di malam hari. Sawamura, dengan wajah meronanya, mencengkram bahu Miyuki.

"A-aku ingin merasakan ciuman dengan Miyuki-senpai," katanya.

Wah.

Wah, wah.

Wah, wah, wah.

Miyuki—walaupun memasang wajah poker face-nya yang terlihat tenang—jelas histeris di dalam kalbunya. Miyuki tak pernah mencium seseorang sebelumnya. Ia membeku, takut jika ia bertindak payah dalam hal ini. Namun, ia sangat mencintai makhluk di hadapannya ini. Ciuman bukan hal yang ingin ia hindari.

Miyuki pun menarik dagu Sawamura, menempelkan bibirnya pada bibir manis Sawamura. Memberikan kecupan perlahan, lembut, dan hati-hati. Ciuman bagaikan kupu-kupu. Senarai teduh kepak sayapnya, mengeriap dengan hangatnya.

Kecupan lembut itu berubah menjadi lumatan. Sawamura meleguh pelan, menutup kedua matanya saat si senpai mulai melumat bibirnya. Tangannya semakin mencengkram bahu Miyuki, sedangkan tangan Miyuki meraih pinggulnya. Memeluknya dengan intens.