•Waduh udah waktunya update.
Maaf ye barusan ngerampungin tugas wkkw.
•Hari ini updatenya satu aja yak.
Gpp rindu juga ..•kalau rindu berarti cerita ini udah masuk di hati kalian
It is a time to mengajar mengaji. Menuju lokasi mengajar kami menunggu Gus Biru.
Kami akan diarahkan dan juga dibagi akan mengajar dimana. Sekaligus diperkenalkan terlebih dahulu pada anak-anak yang sedang belajar membaca Al Qur’an ini.
Gus Biru dengan kopyah menutupi rambut gondrongnya, baju Koko lengan panjang warna soft blue datang dari ndalem. Jangan lupakan sarung BHS nya yang terlihat mahal. Kata orang sih BHS sarung mahal.
Dengan gagahnya ia berjalan menghampiri Mahasiswa KKN. Ini bukan Maiza yang menjelaskan. Aku mana mau memujanya seperti itu.
Aku merasa Gus Biru ini sedang mengujiku sepertinya. Tapi ujian macam apa entahlah, hanya dia, pikirannya dan Allah yang tau.
Gus Biru dengan ramah mengajak kami menuju tempak mengajar. Dalam perjalanan aku melamun. Memikirkan sikap Gus Biru yang aneh ini.
“Orang jutek sama aku tapi sama orang lain ramah. Aneh nih. Ada ya orang begitu.” Otakku berulang kali memutar fakta itu.
Hingga tanpa sadar aku menabrak punggung seseorang. Aku terkaget dan sedikit terlonjak. Dan walla (kejutan) yang kutabrak adalah punggung Gus yang baru saja jadi beban pikiran ku.
“Mlaku dlereng ae (jalan ngelamun aja)” ketusnya dengan mengucap kalimat itu lirih namun masih bisa ku dengar.
Dia dengan wajah yang 180 derajat berubah tidak seramah bersama teman-temanku..
“dih namanya juga.jalan pakek kaki, ya wajar kalo gak tau ada punggung. Lagian sendirinya yang berhenti ngawur.” Sisi jahatku berbicara.
“tidak usah menggerutu saya dengar.”
“Bodo amat.” Mulutku berucap tanpa suara.
Tanpa meminta maaf aku berlalu meninggalkan dia. Ikut bergabung bersama teman-teman yang lain. Setelah aku duduk. Gus biru ikut bergabung dan memperkenalkan kami kepada adek-adek kelas jilid.
“Assalamu’alaikum wr.wb. Ayo berdoa dulu, Doa seperti biasanya.” Ucapnya benar-benar ramah , halus ditambah dengan senyuman kepada para adek-adek.
‘keknya bener-bener sifatnya ganda deh.’ Batinku.
Selepas adek-adek yang usianya masih sekitar 5-10 tahun ini menutup doanya. Kami diperkenankan untuk berkenalan dengan adek-adek.
“anak-anak sekarang kita kedatangan tamu ya. Untuk sebulan kedepan kita akan belajar mengaji bersama kakak-kakak yang ada di depan. Nah sebelum belajar nya dimulai, kita kenalan dulu ya sama kakak-kakak. Tak kenal maka tak sa….”
KAMU SEDANG MEMBACA
GUS BIRU SEASON 1 [Tamat]
Espiritual{Series Simpul Rasa 1: #Maiza} DISCLIMER ‼️‼️ FOLLOW DULU SEBELUM BACA. JANGAN LUPA UNTUK VOTE, KOMEN, DAN SHARE KISAH INI ADALAH FANTASI RELIGI ROMANSA. =========== "Gus jangan terlalu dingin, Maiza tidak cocok berdekatan dengan Gus. Maiza pilekka...