Ngeheyy...
Up lagi.
Baca ygy..
Suara riuh kian bersautan ketika aku membuka sosialisasi ini. Anak-anak tampak asik menyimak slide demi slide yang ditampilkan. Sesekali bertanya.
“Tahu gak sih temen-temen tahun ini tuh banyak sekali film-film yang dimuat dari adaptasi novel-novel yang ada di Indonesia? Ada yang tau film apa aja mungkin?” tanyaku pada forum sore ini.
“tau kak, ada My lecturer My husband. Ada dear Nathan, ada mariposa..” saut mereka dengan riuh.
“wah tau banyak film ya..nah film-film yang disebutkan tadi tidak langsung ide dari industri perfilman lho. Sebelumnya film-film tersebut pernah debut dalam bentuk karya sastra novel. Ada yang suka baca novel?” mereka diam.
Aa aku ingat anak pondok tidak diperbolehkan membaca novel.
“Wah gak ada yang suka nih? Okey deh kalau diba’ kalian tau kan ya?”
“Tahu kak. Kenapa diba’ kak?” Aku tersenyum.“Diba’ itu karya sastra yang unik sebenarnya. Dalam diba’ itu yang dikaji beberapa ahli dan ulama, di dalamnya adalah bentuk-bentuk syair yang indah.
Lebih-lebih dalam ilmu balagha kalimat-kalimat pada Mulid diba’I semuanya mengandung kata-kata serta makna yang bagus juga dalam. Terlebih saat meng-agungkan Rasullullah.
Nah itu salah satu bukti bahwa tulisan itu mampu memberikan rasa yang sangat tinggi pada objek yang kita tuju. Ingat ya janganp pernah menjadikan tulisan sebagai ajang untuk menunjukkan sejauh mana kamu berpikir, tapi tunjukkan seberapa besar rasa yang ada di hati.
Menulis itu menggunakan hati, tidak hanya menggunakan akal. Jika menulis dengan hati, maka jenis apapun tulisan kita akan sampai pada pembaca.
Okey, terakhir, jangan pernah takut untuk menulis, apapun itu bentuknya. Kalau kita takut untuk menulis kapan kita maju nya. Oke guyss..kurang lebih nya, mohon maaf, nah saya kembalikan pada kak Dela untuk sesi tanya jawab.”
“wah Alhamdulillah cukup menarik ya pembahasannya, okey sekarang kita buka sesi tanya jawab ya. Kak Dela persilakan adek-adek yang ingin bertanya. Dibuka tiga penanya terlebih dahulu ya.Janngan lupa sebut nama ya.” Ucap Dela selaku moderator.
Para santri cukup antusias. Mereka bertanya Beberapa hal. Bahkan ada yang meminta diadakan pelatihan menulis.
Para panitia hanya tersenyum dan berharap semoga mereka bisa memberikan pelatihan menulis pada santri disini.
Setelah satu jam setengah, sosialisasi ini akhirnya selesai. Dengan menutupnya menggunnakan doa kafaratul majlis para santri bubar dan bersiap untuk sholat maghrib berjamaah.
Setelah para santri keluar, kami bisa bernapas lega. Walaupun antusias saat membahas novel mereka sepeti takut-takut. Mungkin kalau mereka antusias sekali takut ketahuan oleh divisi keamanan pondok.
KAMU SEDANG MEMBACA
GUS BIRU SEASON 1 [Tamat]
Espiritual{Series Simpul Rasa 1: #Maiza} DISCLIMER ‼️‼️ FOLLOW DULU SEBELUM BACA. JANGAN LUPA UNTUK VOTE, KOMEN, DAN SHARE KISAH INI ADALAH FANTASI RELIGI ROMANSA. =========== "Gus jangan terlalu dingin, Maiza tidak cocok berdekatan dengan Gus. Maiza pilekka...