Siang menjelang, Seungmin baru saja terbangun dari alam mimpinya dan mendapati tubuhnya sudah terbaring di kamar rumahnya. Perlahan Seungmin bangkit menuju toilet dan terkejut ketika mendapati di dadanya banyak tatoo terang tanda ritual panas yang terjadi semalam.
Mata Seungmin membulat, dadanya sesak bukan main. Dia segera memeriksa sahamnya yang terlihat masih baik-baik saja. Hal itu membuat Seungmin bernafas lega, namun tak mengurangi rasa penasarannya. Selesai mandi, Seungmin mengambil kunci si cream kesayangannya dan pergi kerumah Jisung untuk memastikan sesuatu.
Sesampainya di rumah Jisung, Seungmin mengetuk pintu rumah kencang, tak berapa lama muncul wajah tampan yang menyudul dari balik pintu. Minho terdiam seketika, saat mendapati Seungmin berdiri dihadapannya. Bayangannya tentang kejadian semalam masih terlintas kuat dalam memorinya.
" Apa lu lihat-lihat! Minggir!" Ketus Seungmin.
" Njir! Galak banget! Lu sarapan daging macan apa gimana sih Min?!"
" Awas ahhh.. bang! Gua mau masuk!" Seungmin berusaha menerobos pintu yang dijaga Minho.
" Salah dong Min,"
" Kok salah? Apanya yang salah?"
" Bukan lu yang masuk, tapi gua yang masukin. Gimana sih lu, ga pinter-pinter..."
" Lah hanjer! Siang bolong begini otak lu udah traveling aja, cuci noh pake detergent biar bersih! Minggir!" Seungmin menerobos masuk dan segera berlari menuju kamar Han Jisung yang masih tertutup rapat. Beruntung Jisung tak mengunci kamarnya, hingga Seungmin bisa masuk dengan mudah.
" Heh! Bajing! Bangun!" Seungmin memukul bokong Jisung yang masih tertidur pulas.
" Apaan sih bang --- berisik lu masih pagi..." Jisung bergeliat malas, sementara di sudut lain kamar, Seungmin melihat Felix yang juga masih larut dalam dunia mimpinya.
" Gua bukan abang lu! Gua Seungmin! Cepet bangun!" Seungmin menarik paksa selimut Jisung, hingga sang empu mau tidak mau harus mengikuti perintah nyai.
" Ada apa sih Min ---- ini masih jam satu, ngapain lu kerumah gua malem-malem?!"
" Malem pala lu! Ini udah tengah hari Ji! Melek mangkanya!" Seungmin gemas.
" Ya terus, lu mau ngapain kesini? Ganggu aja!"
" Lu lihat nih!" Seungmin membuka kancing bajunya dan menunjukan bekas kebiruan yang cantik di sekitar dadanya pada Jisung.
" WOW! AMAZING!!" Jisung menganga bahagia melihat tanda cantik itu.
" Pala lu amazing! Denger ya temen less akhlak, alasan gua kesini itu mau nanya sama lu. Apa lu inget siapa yang nganterin gua pulang semalam?"
" Ya --- mana gua tau Min. Lu kan tahu sendiri, kita berempat sama-sama ngefly waktu itu. Mana gua inget lu di cupang sama siapa?! Tapi ---- apa lu udah_____" Jisung menggantung perkataannya sambil melirik kearah organ intim Seungmin.
" Kampret lu! Ya kaga lah!"
" Yah --- sayang banget!" Ucap Jisung dengan nada penuh kekecewaan.
" Lah si kampret emang! Lu seneng kalau temen lu jadi santapan om-om hidung belang? Parah lu ya!" Seungmin memukuli Jisung dengan bantal.
" Ampun Min! Bukan begitu maksud gua! Tapi ___"
" Tapi apa? Tapi apa, hah! Emang lu temen durjanah lu! Temen lu di unboxing orang ,lu malah seneng! Sini gua bongkar otak lu! Biar gua ganti sama otak-otak!"
" Ampun Min! Ampun!!!" Jisung berlari kebawah dan mencari perlindungan pada Minho yang tengah memasak di dapur.
Seungmin terus mengejar Jisung dan berusaha memukuli tubuh Jisung yang terus bersembunyi di balik Minho.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ GS ] Take Back Of
Fanfiction[ 2MIN AREA ] NC 25+ Bahasa informal, random dan FRONTAL. Bijak sebelum membaca!!! Book ini berisi konten dewasa [ NC 25+ ] & BUKAN BXB [ GS Maknae Line ] Bagi yang berbeda pandangan / belum cukup umur harap SKIP saja. Sekian dan terimagaji.