" Maafin gua Min.... Kim Seungmin... Gua cinta sama lu!"
Tak terasa sudah tiga puluh menit lebih Minho berlutut disana. Tetesan air mata yang menbasahi pahanya perlahan di sambut riyuh oleh langit. Air mata itu kini tersamar dengan derasnya air mata awan yang bergulir membasahi bumi malam ini.
Meski tubuhnya sudah tak sanggup dengan serangan alam, namun Minho masih enggan untuk beranjak. Penyesalan di hatinya mengalir lebih deras dari pada hujan malam ini.
Sebuah tangan hangat menyentuh lembut dan mengangkat dagu Minho yang penuh penyesalan. Bibir lembut itu menyentuh hangat bagai sebuah api unggun di tengah dinginnya angin malam.
" Seungmin?"
Bibir yang selalu dia nantikan itu akhirnya bertemu menghapus semua keresahan dalam hati.
" Bagun bang." Lirih Seungmin seraya menopang tubuh wanita Minho bangkit.
Lututnya memerah tanda sang empu tidak main-main dengan pernyataannya namun tatapan dingin dari lawan masih belum berubah sepenuhnya.
" Jangan hujan-hujanan, nanti lu bisa sakit. Tubuh gua paling ga kuat sama yang namanya dingin." Seungmin memberikan payung yang di bawanya pada Minho.
Minho tak memperdulikan payung itu, dia lebih tertarik untuk mengalungkan tangannya dan kembali menyantap bibir manis di hadapannya dengan lahap.
Seungmin melepaskan payungnya begitu saja, dan melingkarkan kedua tangannya dengan erat di pinggang lawan. Lilitan keduanya semakin erat di dalam sana.
Seungmin terus menggiring Minho hingga sang empu bersandar pada daun pintu dan menyudutkan tubuh wanita tersebut untuk dapat menyentuhnya lebih.
Sebelah tangan Seungmin membuka handle pintu dan menarik tubuh Minho kedalam sofa yang empuk. Posisi Minho yang masih terbaring membuat Seungmin dengan mudah mengekang dan kembali melumat sensual bibir manis itu. Lidah keduanya bertemu dalam kuluman yang indah, bertukar saliva dengan orang lain tak pernah semenyenangkan ini bagi Minho.
Dalam sekejap tubuhnya yang dingin berubah menjadi panas dan hampir terbakar saat Seungmin dengan nakal menjilat telinganya.
" Unghm.... " Minho menggigit ujung bibirnya. Dia merasa sangat terangsang dengan stimulasi yang Seungmin berikan.
Seungmin yang sangat mengetahui titik rangsang terbaik dalam tubuhnya mulai bermain dengan semua itu. Dia mencubit bulatan kecil yang mengeras di dada Minho dan memutarnya pelan sambil menghisap leher sang empu seperti vampir.
" Nghh... Seungmin..." Minho menggeliat.
Semakin Seungmin mengepal dada Minho dengan nakalnya semakin rahim Minho terasa hangat dan berdenyut kencang.
Tangan Seungmin kemudian meluncur indah menuju segitiga emas di bawah sana. Seungmin mengelus belahan lurus itu dan sedikit menekan jari telunjuknya pada sebuah tombol rangsang yang membuat Minho menggila.
" Ah! Eunghh.... " Sentuhan Seungmin malam ini terasa seperti sengatan listrik yang menggetarkan seluruh tubuhnya tapi membuatnya kecanduan akan itu. Minho masih sadar saat Seungmin melepaskan celana dalamnya namun dia tak memiliki kekuatan lebih untuk menolaknya.
Kemudian Seungmin membuka sabuknya dan sedikit menurunkan celana yang dia gunakan. Sayup, Minho melihat daging berotot dahulu miliknya sudah menegang dan mengembang dua kali lipat.
Seungmin memperkenalkan pejantannya pada betina Minho dengan lembut. Dia menggesek dan mencelupkan lembut ujung pejantannya hingga membuat vagina Minho menggila. Segitiga kecil itu sudah sangat basah dan licin hingga akan sangat mudah untuk di jamahi.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ GS ] Take Back Of
Fanfiction[ 2MIN AREA ] NC 25+ Bahasa informal, random dan FRONTAL. Bijak sebelum membaca!!! Book ini berisi konten dewasa [ NC 25+ ] & BUKAN BXB [ GS Maknae Line ] Bagi yang berbeda pandangan / belum cukup umur harap SKIP saja. Sekian dan terimagaji.