Matahari sudah meninggi namun semangat wanita cantik satu ini masih terkekang dalam buaian selimut lembutnya di atas ranjang.
DDRT!! DRRT!!
Jeritan benda kotak di sampingnya tak lekas membuatnya tertarik untuk keluar dari balik pelindung nyamannya itu.
Tok! Tok! Tok!
Kali ini ketukan gaduh di pintu depan membuat Minho sedikit merengus emosi.
" Astaga!! Bener-bener dah si Jisung! Gua udah bilang jangan ganggu gua, masih aja muncul kek tuyul. Gua masukin kebotol juga tuh bocah!" Gerutu Minho seraya menghalangi lubang pendengarannya dengan sebuah bantal di sampingnya.
Tiba-tiba selimut itu tersibak kasar, membuat sang pemilik yang berada di baliknya ikut melompat karena terkejut.
" LU BISA GA SIH JANGAN GANGGU GUA JI ----- suungg... " Nada bicara Minho melemah seketika saat melihat tubuh tegap itu menatapnya dengan dingin.
" Ngapain lu kesini?" Minho mengalihkan pandangannya dari sosok tampan yang berdiri di hadapannya.
" Lu sakit?"
" Ga."
" Terus?"
" Ya ga ada terusannya!"
Seungmin yang merasa tak puas dengan jawaban dari sang empu menculik Minho dari kediamannya.
" Lu mau bawa gua kemana? Lepasin!" Minho meronta.
" Diem!"
" Ga! Gua ga mau ikut lu!"
Tenaga Seungmin yang lebih besar membuat usaha Minho berakhir sia-sia, kini tubuhnya terjebak dalam lilitan sealt belt mobil silver yang Seungmin kendarai.
" Lu mau bawa gua kemana sih? Ngapain juga lu pake acara culik gua begini?! Gua belum mandi!!"
Seungmin tak menggubris perkataan mahluk di sampingnya. Dengan wajah dingin dan tenang Seungmin menginjak pedal gasnya dan melajukan mobil tersebut menuju suatu tempat.
" Min! Sebenernya lu mau bawa gua kemana sih? Ngomong dong!" Minho berpegang erat pada sealt beltnya karena Seungmin yang terus memacu mobil dalam kecepatan yang cukup tinggi.
" Min pelan-pelan aja ellah! Min! Lu kenapa sih?! Kesambet?!"
Seungmin tiba-tiba menginjak rem kencang hingga membuat tubuh Minho hampir terpental.
" LU UDAH GILA YA?! NGAPAIN NGEREM MENDADAK BEGITU? GUA MASIH MAU HIDUP!!" Teriak Minho.
" Gua yang harusnya nanya, lu kenapa? Udah dua hari lu ga keluar rumah, ga kekampus, ga ke caffe ---- gua ga mau ya, masa depan gua jadi suram gara-gara kegalauan lu yang ga jelas itu!"
" Apa? Lu bilang galau gua ga jelas? Min, gua galau karena mikirin hubungan kita! Dan lu bilang itu ga jelas? WOW!"
" Hubungan apa yang lu galauin? Ikatan apa yang bikin lu sampe lemes kayak abis donor darah begitu? Inget bang, hubungan lu sama gua --- ga lebih dari sekedar kenal aja, dan kita ga pernah terikat satu sama lain! Itu kenyataannya!" Tegas Seungmin.
Minho terdiam, seketika dirinya merasa seperti orang bodoh yang hina. Meski Minho tahu gunung itu tinggi, namun dia percaya bila dia akan mencapai puncaknya meski hanya bermodalkan semanga. Akan tetapi, semua semangatnya yang dia bangun bertahun-tahun runtuh seketika karena kenyataan yang Seungmin ungkapkan.
" Tangan!" Perintah Seungmin.
" Mau ngapain?"
" Ck! Lama!" Seungmin menarik paksa tangan Minho dan menyematkan gelang pemberian Tsuyu di pergelangan Minho.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ GS ] Take Back Of
Fanfiction[ 2MIN AREA ] NC 25+ Bahasa informal, random dan FRONTAL. Bijak sebelum membaca!!! Book ini berisi konten dewasa [ NC 25+ ] & BUKAN BXB [ GS Maknae Line ] Bagi yang berbeda pandangan / belum cukup umur harap SKIP saja. Sekian dan terimagaji.