Marry

857 53 5
                                    

Upacara pernikahan yang sakral telah usai dan berjalan lancar. Kedua pasangan yang kini telah resmi itu duduk bersama dengan beberapa sahabat baik mereka dan menyantap hidangan bersama.

Mata Minho terus terfokus pada kemesraan pengantin baru dihadapannya. Perhatian Hyunjin pada Jeongin dan sikap manja Jeongin dengan wajahnya yang menggemaskan menyita perhatian pengamat di sebrangnya hingga berjam-jam.

" Bang? Lu kenapa dah? Ga enak badan apa gimana?" Bisik Jisung yang ternyata sejak tadi memperhatikan sikap Minho.

" Ga apa-apa..." Singkat Minho.

" Ji! Lu jadi pulang bareng gua ga?" Tanya Seungmin tiba-tiba.

" Hmm ---- ga --- jadi deh! Lu mending anterin Seungmin pulang. Kayaknya dia kurang enak badan." Kode Jisung.

Seungmin melirik tipis kearah Minho dan segera membuang pandangannya saat sang empu berbalas menatapnya.

" Ya udah, ayo!" Seungmin bangkit dan berjalan lebih dulu.

" Bang! Sono!" Jisung menyenggol tangan Minho. Minho pun segera bangkit menyusul Seungmin ke parkiran.

Seungmin yang lebih dahulu tiba dengan gentle membukakan pintu mobil bagi wanita cantik di hadapannya, Minho pun menatapnya dengan tatapan heran namun bahagia.

" Makasih." Minho tersenyum namun senyuman itu diabaikan begitu saja oleh Seungmin yang dengan cepat berjalan menjauh menuju kursi kemudi di sebrangnya.

Minho duduk diam di kursi penumpang, tepat di samping sang sopir tampan yang masih menunjukan expresi dinginnya.

Tubuh Seungmin yang tiba-tiba maju kearahnya membuat Minho terkejut. Mata Minho melebar dengan nafas yang tersendat saat leher jenjang Seungmin kini tepat berada di hadapan matanya. Harum parfum maskulin itu terasa begitu serasi dengan aroma tubuh Seungmin yang memikat.

Seungmin menarik sealt belt di samping Minho dan memasangkannya untuk keselamatan sang empu. Setelahnya, dia pun kembali menjaga jarak dan fokus pada jalanan yang mereka tempuh.

Sepanjang perjalanan tak ada satupun dari mereka yang berani membuka kata atau sekedar basa basi untuk mencairkan suasana, hingga akhirnya mereka sampai di depan rumah berbagai putih yang tak asing itu.

" Lu ga mau turun?" Tanya Seungmin karena Minho sama sekali tak beranjak meski mobil itu sudah parkir selama lima menit di sana.

" Akh?! Iya --- makasih." Minho hendak membuka pintu mobil tersebut namun seketika, niatnya urung dan kembali menatap wajah lawan di sampingnya dengan tatapan serius.

" Kenapa?" Tanya Seungmin masih dengan wajah dingin itu.

" KITA NIKAH YUK!!"

" Ga usah ngelawak! Udah turun sono! Gua juga mau istirahat!" Usir Seungmin halus.

" Gua serius Min! Gua mau nikah sama lu!"

" Gua ga mau! Cepet turun!"

" Min! Jangan gitu dong! Seengganya lu pikir-pikir dulu..."

" ENGGA! Cepetan turun!"

Raut kesedihan jelas terlihat di wajah Minho. Penolakan Seungmin yang bertubi-tubi membuat perih hatinya yang terlanjur melembut. Perlahan Minho turun dari mobil tersebut dengan uraian yang menetes otomatis dari sudut matanya.

Seungmin meraup wajahnya lelah. Dia menarik nafas panjang dan menghelanya dengan penuh beban. Sudah cukup banyak hukuman yang harus dia tanggung karena tubuh pria yang di singgahinya. Dia sedang tak ingin memikirkan hal lain yang menyiksa pikiran dan hatinya. Seungmin pun menginjak gas mobilnya dan berlalu dari sana.

[ GS ] Take Back OfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang