Di luar ruang rawat Minho melihat beberapa petugas kepolisian yang terbaring lunglai di lantai bersama dua orang perawat. Minho berniat untuk membangunkan mereka namun keinginannya itu sirnah ketika melihat tubuh Seungmin yang di tarik paksa menuju tangga kelantai atas.
" BANG!!" Seungmin berteriak kencang dengan tangannya yang berusaha menggapai bayangan Minho yang cukup jauh disana.
" Seungmin!! Sial!! Lepasin calon istri gua!!" Dengan langkah yang masih sempoyongan Minho berusaha mengejar Seungmin.
Setelah melewati beberapa anak tangga, Minho terdiam sejenak. Mendadak keberaninya menjadi luntur seketika, saat dia menyadari bila dirinya kini tengah berdiri diatap rumah sakit dengan ketinggian lima lantai tersebut.
Tubuh Minho gemetar hebat, wajahnya memucat, dia tak berani menatap pemandangan yang ada di hadapannya. Sementara itu Hyejun membawa Seungmin hingga tepi atap. Dengan bersenjatakan sebuah pisau buah yang dia sematkan di leher Seungmin, Hyejun mengekang pergerakan tawanan di tangannya.
" Gawat! Bang Minho kan fobia ketinggian. Kasian --- dia pasti tersiksa banget! Gua harus bisa lepas dari cengkraman iblis betina ini secepatnya!"
Seungmin menitikan air mata, melihat kondisi Minho yang tidak stabil. Dia mulai memutar otak untuk bisa lepas dari cengkraman Hyejun.
" Hye --- jun ---- le --- lepasin Seungmin..." Ucap Minho dengan nada suara yang gemetar dan nafas yang tersendat.
" GA!! Gua ga akan lepasin dia! Gua ga akan biarin lu hidup bahagia sama dia!"
" Terus mau lu apa? Kenapa lu terus-terusan neror gua sama bang Minho?! Apa salah gua sama lu?!" Seungmin berusaha meronta, namun luka dipasca kecelakaan membuat kekuatan tubuhnya belum kembali seutuhnya.
" Masih nanya salah lu apa? HAH!! LU MASIH NANYA SALAH LU APA?! DASAR PEREMPUAN GA TAHU DIRI!" Hyejun menekan ujung tajam pisau tersebut pada kulit mulus Seungmin, dan dengan segera darah segar pun mengalir perlahan dari goresan kecil tersebut.
" HYEJUN!! CUKUP!! JANGAN SAKITIN SEUNGMIN!!" Teriak Minho.
" Kenapa bang? Lu takut kehilangan cewe ini iya? Lu takut kehilangan, TAPI KENAPA LU NGEREBUT KEBAHAGIAAN YANG GUA PUNYA?! KENAPA?!!! KENAPA!!!" Hyejun menjadi histeris.
" Gua ga pernah ngerebut apapun dari lu. Tapi kalau memang gua ada salah sama lu --- biar gua yang nanggung akibatnya. Tapi gua mohon sama lu, lepasin Seungmin, dia ga salah apa-apa."
" DIA SALAH!! Dia udah ngelakuin kesalahan yang sangat fatal!! Dia udah ngerebut lu dari gua bang!! Dia cewe jalang!! DIA PANTES MATI!!" Hyejun menggiring tubuh Seungmin semakin condong ketepian atap yang tak berpagar.
Seungmin yang merasa pijakannya lambat laun mulai bermenipis berusaha sekuat tenaga menahan tubuh Hyejun.
" Hyejun gua mohon!! Jangan!! Sakitin Seungmin .... Gua ---- gua akan lakuin apapun yang lu minta, asal lu lepasin Seungmin! Gua mohon sama lu! Gua mohon!!" Minho bertekuk lutut di hadapan Hyejun dan memohon ampunan dari wanita hamil di hadapannya itu. Air mata mengalir deras menandakan keseriusan hati sang empu.
" NIKAH SAMA GUA!! GUA MAU LU NIKAH SAMA GUA!! BUKAN SAMA JALANG INI!!"
" Oke!" Jawab Minho singkat.
" APA?! BANG? Lu bercandakan?!" Seungmin panik mendengar persetujuan Minho.
" Gua akan nikahin lu Hyejun --- gua janji! Tapi tolong --- lepasin Seungmin. Dia adalah jantung gua, kehidupan gua. Kalau sampai terjadi apa-apa sama dia, maka lu juga akan kehilangan gua." Bujuk Minho.
Perlahan kekangan Hyejun mulai merengang, Seungmin menggunakan kesempatan ini untuk mengambil alih pisau dari tangan Hyejun hingga pergulatan tak bisa terhindarkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ GS ] Take Back Of
Fanfiction[ 2MIN AREA ] NC 25+ Bahasa informal, random dan FRONTAL. Bijak sebelum membaca!!! Book ini berisi konten dewasa [ NC 25+ ] & BUKAN BXB [ GS Maknae Line ] Bagi yang berbeda pandangan / belum cukup umur harap SKIP saja. Sekian dan terimagaji.