Death Game- part 16

4.3K 194 27
                                    

Yang di media itu si vampire gila ya wkwkwk gak tau deh menurut kalian ganteng atau enggak >°< btw warning ya disini ada adegan dewasany sama yah kata kata yang fulgar, jadi kalau mau nerusin baca ya silahkan :v tapi kalau otaknya pada konslet jangan salahkan author ya huahahaha #evilsmile.

Oke oke aku tau ini tulisan kagak jelas jadi seperti biasa warning akan typo yang bertebaran dimana mana and then selamat menikmati.
----------------------------------
°Sebelumnya°

"Lets start the game" ujar laki laki bertaring itu

Dan iapun mendadak maju menyerang Angel yang kehilangan konsentarinya, untung saja Zero segera menyadari apa yang dilakukan laki laki gila didepannya ini.
Karena tidak terima serangan atasan mereka ditangkis merekapun mulai menyerang para peserta.

Angel dengan gesit melemparkan anak panah tepat dijantung para vampire yang hendak menyerangnya maupun peserta yang lainnya.
Nia dengan sekuat tenaga menangkis mulut vampire tampan dengan pedangnya sedangkan Olla ia malah menari nari, berputar dan siapa sangka setelah itu ia menusuk lawannya yang telah menganggapnya remeh?

Zero sendiripun sedang berduel dengan vampire gila didepannya ini. Sitengah tengah pertempuran orang lain mereka saling memandang. Kericuhan ditempat lainpun nampaknya tidak mengganggu aktifitas mereka.

"Well, Kita bertemu lagi Ze" ujar vampire itu memecahkan kontak mata mereka sambil mengeluarkan pedangnya.

"Well, gue rasa cukup basa basinya" kata Zero dengan mimik wajah datar dan mengeluarkan pedang miliknya sendiri.

"Wo wo wo.... Rupanya sekian lama menjadi kelinci membuatmu bersemangat bertarung lagi denganku?" katanya meremehkan.

"......"

"Kali ini, jika kamu kalah lagi mau kurubah menjadi apa lagi?" tanyanya lagi kali ini sambil tertawa kencang.

Rahang Zero mengeras, dengan secepat yang ia mampu ia menyerang vampire gila itu, tapi dengan mudah vampire itu menepis serangan Zero.

"Butuh seribu tahun sampai kamu dapat melawanku Ze" ujarnya datar lalu balik menyerang Zero.

Zero yang melihat gerikan lawannya pun dengan segera melompat mundur. Tapi ternyata akibat gerakan refleks itu salah satu bahunya tergores pedang dan mengeluarkan darah.

"Huh.... Percaya diri banget lu Ronal Dwitz?" ujar Zero menyebut nama panjang vampire yang berada didepannya.

"Ow, rupanya kamu masih mengingat namaku tampan?" kata Ronal dengan nada yang menjijikan.

Asal kalian tau saja Ronal itu vampire Gay yang sangat menyukai Zero tapi karena perintah dari rajanya terpaksa ia mengubah Zero menjadi kelinci putih.

"Jir, rupanya lu masih sama kayak dulu" Suara datar Zero menyahuti.

"Aku penasaran bagaimana kamu bisa berubah lagi" tanya Ronal

"Bukan urusanmu" zero meloncat menyerang dan Ronalpun menangkis lagi.

"Apa jangan jangan gadis polos itu?" percakapan mereka berlangsung sambil bertarung.

Sedangkan Angel, Nia, Olla dan peserta lain berusaha melumpuhkan sisa sisa pasukan Vampire yang dibawa Ronal dengan susah payah.

Pertumpahan darahpun tak bisa terelakan lagi. Banyak peserta yang mati tapi ada pula yang hidup kembali menjadi vampire menyebabkan beberapa orang ragu untuk membunuhnya.
Cara licik memang tapi bukannya ditempat ini yang pintar akan menang?

*-*-*-* waktu yang sama ditempat lain *-*-*-*

Setelah menghadapi ritual yang oanjang dan melelahkan aku digiring kesebuah kamar besar dengan aku masih mengenakan jubah mandiku.
Saat memasuki kamar itu yang kurasakan pertama kali yaitu suana meskulin seorang pria.

Death Game [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang