Pict di atas si bosnya ya hehehe :v keyen kan?
Btw maaf ngaret lama banget but dont forget to vote this story :3.
Lets read!
_________"Lu mau bunuh kita semua lu suruh kita loncat hah!" Teriak Robert menggema.
"Gue bakal loncat" kata Zero.
"Angel juga" saut Angel tak mau kalah.
"Gue ngikut aja dah" kataku
"Kalian gila" teriak Nia.
Grgrgrgr
Tiba tiba suara monster yang nampak berjumlah ratusan itupun menggema di seluruh tempat ini."Kalian hanya punya 2 pilihan, Lompat ke jurang ini yang tidak tau kita akan selamat atau dimakan hidup hidup oleh monster yang menuju kemari" jelas Carlos dengan suara yang menakutkan.
"Gue tetap stay, lebih baik mati disini dari pada bunuh diri!" Sahut Nia.
"Well itu pilihan lu, yang mau lompat, lompat sekarang" kata Carlos sambil merangkul pinggangku.
"Kalau kamu takut tutup matamu honey" katanya lagi sambil mencium kedua kelopak mataku dan entah mengapa tubuhku menuruti apa yang di perintahkan Carlos padaku.
Dan kurasakan tubuhku digendongnya otomatis ku kalungkan tanganku pada lehernya yang jenjang.Kurasakan angin kencang menyambarku begitu saja, dan rasanya seperti jantungku masih tertinggal di atas sana, dengan kencang ku cengkram baju milik Carlos. Tak lama kemudian terdengar jeritan Nia yang memekakan telinga. Ku yakin Nia telah tiada, tinggal nasib kami, entah apa yang akan terjadi apa kami akan selamat atau tidak. Apa aku akan bertemu dengan Mama dengan cara yang kejam seperti ini atau sebaliknya? Memikirkan hal itu membuatku merapat ke pelukan Carlos, walau pun dia seorang Vampire percayalah tubuhnya masih nyaman dan hangat untuk dipeluk.
Em.. kalian pasti bertanya tanya kan sebenarnya hubungan kami ini seperti apa? jujur saja aku masih belum tau, kalian lihat sendiri kami kadang kadang terlihat seperti pasangan kekasih tapi juga kadang kadang seperti kucing dan tikus kan? Yah, kalau boleh jujur menurutku menjalanin hubungan dengan Vampire tidak seberuk seperti cerita cerita yang sering di baca adik sepupuku, bahkan Carlos terkesan em.... romantis i think?
em... kurasa cukup curhat ku lah ya... aku jadi malu sendiri wkwkwk yang pasti aku berharap jika kami berhasil, kami kelak bisa memiliki kenangan yang indah. Yah, harapan muluk memang dari gadis yang terkenal kejam sepertiku. Hahaha bahkan jujur aku tidak percaya apa yang ku bicarakan sekarang.
"Sampai kapan kamu mau memeluk ku Honey?" ujar suara yang sangat kukenali berbisik di daun telingaku.
Dengan cepat aku melompat dari gendongannya sampai aku jatuh terjungkal dengan pantat ku yang mendarat terlebih dahulu.
"Eliz seneng banget deh nyiumin pantatnya ke tanah, kan sakit kalau nyium tanah mulu tuh pantat Eliz, entar jadi rata loh pantatnya" kata Angel dengan polosnya, ah ralat kata katanya sungguh menyebalkan.
Sabarkanlah hati hambamu ini tuhan menghadapi salah satu mahluk ciptaanmu yang memiliki otak sederajat dengan pentium 5 :'v. Dengan cepat aku berdiri, sebelum dipermalukan lebih lama lagi oleh Angel. Dengan kesal aku memandang Angel dan nampak yang lain menahan tawa mereka.
"Sudah ketawanya?" jawabku dengan nada sejutek mungkin.
"Pftttt, maaf honey" kata Carlos sambil memeluk pinggangku posesif.
Saat aku memandang Olla nampak kesedihan yang terpancar dari bola matanya, dan tidak seperti biasanya ia hanya diam tanpa berkomentar sedikit pun. Apa ia masih sedih lantaran Nia? bukannya itu kesalahan nia sendiri ya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Death Game [COMPLETED]
Paranormalhanya orang yang kuat yang mampu bertahan! __________ halo halo ini pengganti the darkness semoga suka ya... vote jangan lupa guys!