Chapter 8 : Weird Winter

31 15 2
                                    

Kembali mengingatkan,

NOTE : Penggunaan Bahasa Korea Pada Cerita Menggunakan Kata Ganti Aku & Kau. Sedangkan Penggunaan Bahasa Indonesia Pada Cerita menggunakan Kata Ganti Aku & Kamu atau Gue & Lo.

__________

- Happy Reading -
__________

Jam sudah menunjukkan pukul setengah enam pagi. Tetapi kedua sejoli yang masih mengobrol di dalam sebuah ruangan bercat pink cerah itu sama sekali tak berniat menutup percakapan.

Dengan yang satu duduk di atas kasur dan satunya lagi berdiri menempel tembok, keduanya tidak merasa pegal dan malah menikmati posisi masing-masing. Satu lagi, walaupun sudah sekitar satu setengah jam berada dalam pembahasan yang sama, tidak ada satupun dari mereka yang merasa bosan.

"Yakin cuma temen?" Winter menatap Karina seraya bersedekap dada dengan pandangan rendah tak bersahabat.

Setelah cukup lama terjadi pertandingan adu argumen antara Jeno dan Winter yang menuai banyak perdebatan serta perkelahian beberapa waktu lalu, Karina berinisiatif membawa Winter yang sedang sensitif ke rumahnya untuk menenangkan diri. Dan disinilah mereka sekarang, kamar seorang Lady Katarina yang sangat luas dan mewah.

"Iya. Cuma temen main doang kok. Baru ketemu sekali ini." Karina menahan bibirnya untuk tidak tersenyum, rupanya tadi malam itu Winter kesal, karena merasa 'cemburu' melihatnya bermain bersama 'yang lain'. Ada-ada saja.

"Kenapa?"

Karina mengangkat satu alisnya bertanya. "Kenapa apanya?"

Winter tersenyum tipis, lalu beranjak menuju sebuah pintu di dekat gantungan handuk. "Nggak, deh. Lupain! Gue mau numpang kamar mandi."

"Oh, yaudah. Silahkan aja. Gue juga mau nyiapin sarapan buat kita berdua." Karina bangkit dari kasurnya menuju pintu. Membukanya sebentar, kemudian keluar dari kamar dan menutup potongan kayu berukuran besar itu kembali seperti semula.

Kaki jenjang Karina melangkah melewati beberapa pintu, lalu berbelok menuju tangga dan berteriak memanggil satu-satunya asisten dapur yang berada di bawah sana. "BI IMAH! KARINA HERE!"

**********

Winter termenung, gadis itu tampak tak bersemangat setelah selesai dengan urusan mandi serta kegiatan memakai seragam sekolahnya beberapa menit lalu. Ia hanya mengaduk-aduk sarapannya menggunakan sendok tanpa berniat memasukkan satu suapan pun ke dalam mulutnya untuk mengisi perutnya yang kosong.

Karina yang tengah menyelesaikan suapan terakhirnya menyadari perubahan wajah Winter yang semakin memburuk.

Winter ngebingungin banget dah. Nggak biasanya tu anak ngelamun.

"Woy, Ter! Punya masalah idup apa sih? Sini-sini cerita sama gue. Jangan ngelamun mulu, lo! Ntar kesambet baru tau rasa!"

"Hm." Winter memasukkan lima suapan nasi gorengnya dalam sepuluh detik, lalu meninum air putihnya dan beranjak menuju pintu keluar.

"Loh, Ter? Mau ke mana?"

"Ke depan lah! Ambil sepatu, terus berangkat ke sekolah."

"Lah, kan tas kita belum diambil?"

"Kalo lo mau ngambil, ambilin punya gue sekalian. Mager naik tangga."

I'M A SAVAGE | Winter Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang