__________
- Happy Reading -
__________"Loh? Kok kaki gue perih? Kok ada darah?" bingung Jeno setelah mengangkat celana yang membalut kaki kirinya dari atas tanah.
"Lo lupa sama janji lo sendiri, Karina! Lo sadar nggak sih?!"
"Lah? Tanahnya berdarah? Luka kali ya abis gue tendang?"
"Gue nggak bakalan peduli, mau lo dirampok, diculik, bahkan dilecehin sekalipun! Gue udah terlanjur benci sama lo! Paham?!"
"Loh? Kok makin perih sih? Kok darahnya makin banyak juga?" panik Jeno menggeser kaki kirinya menjauh dari genangan darah yang ada di depan sana.
"Sampe kapan? Mungkin gue bakalan berhenti marah sama lo, setelah lo sadar apa kesalahan lo dan minta maaf ke gue. But maybe impossible, karena sekarang... mungkin lo nggak butuh gue lagi."
"Gue tutup sekarang."
Tut!
"Kayaknya bukan tanahnya deh yang berdarah, tapi... ANJIR! WINTER TOLONGIN! KAKI GUE KETUSUK BELING! SAKIT BANGET! LEBIH SAKIT DARI YANG TADI! BURUAN TOLONGIN! NANTI DARAH GUE ABIS, WOY!"
"Ketusuk beling doang panik lo! Lemah!" ejek Winter membentuk sip terbalik menggunakan tangan kanannya, lalu tersenyum tanpa dosa.
"MASALAHNYA YANG NUSUK KAKI GUE BUKAN CUMA SATU. TAPI BANYAK! BOTOL KACA LO PECAH ANJENG! SADAR NGGAK SIH?!"
Nafas Jeno memburu, pria itu kembali membuka suaranya setelah menyadari tas Winter jebol dengan banyak potongan beling yang menonjol akibat tendangannya tadi.
"Yahh... botol gue..."
"Ck! Jadi pecah kan! Gara-gara lo sih! Tanggung jawab, lo!" perintah Winter dengan raut wajah garangnya.
"LAH SI ANJIR? HARUSNYA YANG LO KHAWATIRIN ITU GUE! KENAPA MALAH BOTOLNYA...? BANTUIN BERDIRI KEK, APA KEK, TOLONGIN GITU," protes Jeno ngegas membuat Winter berdecih acuh tak acuh.
"WOY!"
Winter mendengus setelah ia menyelesaikan kegiatan merapikan tas dan barang-barang yang ada di dalamnya.
"Nggak jelas banget sih lo! Lo apain coba botol gue sampe pecah gitu?! Oh... atau jangan-jangan lo banting, ya? Iya?!" cerocos Winter seraya menyeret tubuh Jeno menuju UKS. Beruntung sekolah belum terlalu sepi, jadi Winter tidak perlu repot-repot mengantarkan pria itu ke Rumah Sakit.
"SEMBARANGAN LO! YA KAGAK LAH! KALO GUE TAU YANG DIBAWAH KAKI GUE ITU TAS LO, NGGAK BAKALAN GUE TENDANG KALI. CARI LUKA NAMANYA!"
"OH, JADI LO TENDANG, YA? IYA?!"
"Y."
"CARI LUKA-CARI LUKA, BAHASA APAAN CARI LUKA?! KAGAK ADA CARI LUKA! ADANYA CARI MATI KALI, DEK!"
"KAMPRET! GUE BUKAN ADEK LO, JOMBLO!"
"Definisi nyindir temen sekaligus nyindir diri sendiri." Tukas Winter menohok.
**********
Winter meraih gelas kaca yang masih kosong, lalu mengisinya dengan air putih dari galon.
Ekor mata gadis itu tak berhenti melirik kesana-kemari ketika beberapa kali menangkap bayangan seseorang yang melewati dinding sekilas.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M A SAVAGE | Winter
RastgeleMemiliki trauma sekaligus menjadi incaran stalker berbahaya? Siapa yang ingin berada dalam posisi itu? Tapi sayangnya... Winter mengalaminya dan ia sangat-sangat menyesalinya. * Winter Kim. Usia 19 tahun. Kelas 12. Seorang pelajar SMA. Dikenal sebag...