Confess

285 16 0
                                    

Seorang pemuda berceloteh riang sembari berguling-guling di atas kasurnya. Jam alarm digital di atas nakas sudah menunjukkan pukul 23:50 namun pemuda tersebut masih segar bugar tanpa sedikitpun mengantuk.

"Kamu benar Jim! Besok aku akan memberi kejutan dengan langsung menciumnya di depan semua orang!! Haha aku senang sekali~"

"Hmm iya iya. Terserah kamu mau bagaimana Yoon, ku harap dia juga bakalan balas ciuman kamu terus semua orang langsung bertepuk tangan. Aww aku pasti akan melihatnya dengan kekasihku!"

"Hahh.. Aku bahagia sekali Jim! Terimakasih ya sudah memberikan saran yang sangat keren ini!"

"Iya iya sama-sama. Sebagai sahabat, tentu aku akan memberikan saran terbaik buat sahabat ku~ apalagi untuk Yoongi si kucing cantik ku~"

"Aku manusia tau! Sampai jumpa besok Jim! Aku mau tidur, supaya cepat bangun."

"Baiklah. Goodnight Yoon"

Pip

Yoongi mematikan sambungan teleponnya dengan Park Jimin, sahabat karibnya. Ia kembali berguling-guling di atas kasur lalu menendang brutal ke udara.

"Aku tidak sabar untuk besok! Selamat malam Yoongi, semoga keberuntungan menjemput mu besok haha!"

Setelah mengucapkan itu, Yoongi membenarkan kasurnya, lalu kemudian tidur sembari tersenyum.

Pagi harinya, Yoongi mematikan alarm yang berbunyi di nakas. Kemudian berjalan riang menuju kamar mandi. Setelah keluar, ia terlihat sangat cantik dengan balutan seragam sekolah putih abu.

"Mama! Aku pergi sekolah yaa!!" Yoongi berteriak di pintu utama rumahnya.

"Makan dulu Yoon!! Mama sudah buatin kamu roti panggang coklat dan susu vanila nih!!" Balas mamanya berteriak dari arah dapur.

"Tapi aku mau cepat pergi ke sekolah!!"

Yoongi merengek kesal dengan menghentakkan kakinya yang telah terpakai sepatu.

"Makan dulu sayang, nanti kamu lapar loh di sekolah.."

Akhirnya mama Yoongi datang menghampiri lalu menyuruh Yoongi sarapan sebelum berangkat sekolah.

"Ya sudah iya ma."

Yoongi tersenyum lembut membalas senyuman mamanya. Seusai sarapan, Yoongi langsung berlarian keluar rumah dan sempat di teriaki oleh sang ibu. Namun ia malah lebih semakin cepat berlari menuju halte bisa.

Zzzz

"Yoongi!!!"

"Jimin-shi!!"

Min Yoongi dan Park Jimin, berpelukan erat seperti tidak bertemu beberapa tahun. Jeon Jungkook, orang yang melihat hal itu lantas memutar matanya jengah.

"Dih! Padahal baru kemarin kalian bertemu, sudah ah! Lepaskan!"

Jungkook menarik pacarnya untuk melepaskan pelukan mematikan antara dua uke itu.

"Ih! Kenapa sih Kookie! Cemburu ya?"

"Tidak tuh."

"Ck! Utututu sini peluk~" Mereka berpelukan mesra tanpa menyadari seseorang yang lain melihatnya risih.

"Ekhem! Aku jadi nyamuk nih ceritanya?"

"Jomblo ya, iri bilang."

"Sebentar lagi aku tidak jomblo kok ahaha!"

"Ha? Maksudnya apa Jiminie?" Jungkook bertanya dan melepaskan pelukannya.

"Sini." Jimin menceritakan semua rencana mereka dengan berbisik di telinga kiri Jungkook.

"Kamu serius Yoon?"

Jungkook bertanya, keraguan hinggap di otaknya. Karena cemas jika sesuatu buruk akan terjadi oleh Yoongi. Walau bagaimanapun, Jungkook dan Jimin sangat menyayangi Yoongi seperti anak mereka sendiri.

"Hum! Iya Jungkook, aku akan melakukannya saat di kantin nanti!"

"Sebaiknya jangan deh Yoon. Tidak tahu kenapa, sepertinya perasaanku mengatakan akan ada sesuatu buruk terjadi."

"Ah tidak ada. Sudah tidak apa-apa, aku pamit dulu ya."

Yoongi mengedarkan pandangannya di seluruh sudut kantin, lalu berbinar kalau melihat sesosok pemuda yang dicarinya.

"Taehyung!!"

Yoongi berlari ke arah orang itu. Taehyung menoleh ke belakang, bertepatan dengan Yoongi yang secara tiba-tiba mempersatukan kedua bibir mereka.

Yoongi mencium Taehyung tanpa lumatan dengan perasaan senang dan bahagia. Berbanding terbalik dengan Taehyung yang menatapnya dingin kelewat datar. Ia tak bereaksi apapun, selain alis yang menukik tajam itu.

Yoongi menjauhkan wajahnya, ia tersenyum gummy smilenya menatap ke Taehyung.

"Taehyung!!" Yoongi heran melihat Taehyung tidak bereaksi senang sama sepertinya.

Padahal mereka adalah dua orang yang tak terpisahkan, bisa dibilang teman baik. Memang baru beberapa hari ini mereka sangat akrab, bahkan dengan beraninya Taehyung terang-terangan menggoda Yoongi.

Yoongi yang sudah memiliki perasaan suka ke Taehyung sejak lama, tentu bahagia. Ia memberikan kejutan atas saran Jimin, dengan mencium Taehyung di depan semua orang dan mengungkapkan perasaannya. Lalu Taehyung yang menembaknya, sungguh seperti itulah isi pemikiran dari seorang Min Yoongi.

Namun semua hal itu tidak terjadi, melainkan kebalikannya. Taehyung tidak memberikan reaksi apapun terhadap ciumannya, melainkan wajah datar yang sangat mengerikan.

"Kau tau, sudah lama aku menyukaimu!!"

Hening.

Tak ada satupun yang bersuara, semua orang juga memfokuskan pandangan ke Yoongi dan Taehyung tanpa berisik. Yoongi menatap sekeliling dan kembali heran karena semua orang menatapnya seperti itu.

"Kookie.. Ada apa dengan semua orang?"

Itu adalah Jimin yang berbisik dengan kekasihnya di samping pintu kantin.

"Oh god. Hal ini lah yang ku takutkan."

"Taehyung! Apa kau mendengarkan ku?!!"

"Menjijikkan."

Taehyung mengusap kasar bibirnya yang sempat di cium Yoongi. Ia menunjukkan raut tidak sukanya ke Yoongi. Sedangkan Yoongi terdiam setelah mengetahui bahwa hal bodoh ini salah. Taehyung tidak menyukainya. Dan sekarang membencinya.

Lalu kemudian Taehyung pergi dari kantin itu dengan perasaan marah. Bisik-bisik mulai terdengar, bahkan beberapa orang dengan berani mengejek Yoongi seperti 'murahan'.

Yoongi berlari dari sana dengan senyum terpaksa, Jimin yang melihatnya ingin pergi mengejar namun ditahan oleh Jungkook. Katanya biarkan sendirian dahulu, mungkin butuh waktu untuk sendiri.

Jimin hanya menatap sendu punggung Yoongi yang pergi dan perlahan menghilang. Ia ingin membuat perhitungan dengan si kim brengsek itu.

Di dalam toilet nampak seorang pemuda yang membasuh wajahnya kasar, ia menatap wajah tampannya dengan kesal.

"Sial! Kenapa aku mengatakan hal itu ke Yoongi!! Brengsek brengsek! Kebiasaan ku tidak pernah hilang juga fuck!" Ia menjambak rambutnya frustasi, lalu menampar pipinya sendiri.

"Apakah aku menyakiti hatinya? A-aku harus menemuinya."

Ia merapikan seragam serta rambutnya, lalu keluar dari toipet untuk mencari keberadaan Yoongi.

Tbc
.
.
Bakal ada 2 ending.

31 Maret 2022
💜from Jeff

✅TAEGI PLOT🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang