Gila

107 13 2
                                    

Suasana ruangan putih itu terlihat sangat mencekam kala seorang wanita parubaya masuk dan duduk di kursi seberang meja sana. Gayanya yang terlihat angkuh dengan mengangkat dagu, bahkan sesekali memutar bola matanya menatap sang anak yang tengah melamun ke arah atas meja.

"Mengapa ibu datang kesini?"

Ia melontarkan pertanyaan tanpa kedipan mata, membuat sang ibu mengangkat satu alisnya.

"Aku hanya menjenguk putraku sendiri. Bagaimana? Apa kau senang tinggal di tempat baru ini? Di rumah sakit jiwa ini? Huh?"

"Aku tidak meminta untuk dikurung di dalam sini Ibu.."

"Aku juga tidak meminta mu untuk memprotes."

"..."

"Ini semua adalah hukuman dari Ayahmu agar kau menjadi anak yang penurut, Taehyung. Dengarkan itu."

Taehyung tertawa kecil menahan sesak dari dadanya.

"Ibu tau semuanya, 'kan?"

"..."

"Walaupun begitu, ibu memilih untuk menutup mata.."

"Ibu tidak pernah berbuat salah, maka dari itu ibu tidak dihukum."

"Lalu aku?"

"..."

"Aku? Salah ku apa?"

"Kau bersalah karena tidak menuruti Ayahmu. Hidupmu tidak sesuai dengan kemauan Ayahmu."

"..."

"Oleh karena itu kau pantas mendapatkannya. Kau pantas dihukum, sebab kau lah disini yang jahat."

Wanita parubaya itu berdiri lalu berjalan keluar dari ruangan seraya mengabaikan teriakan anaknya yang terus memanggilnya.

"IBU!!! KAU JAHAT! KALIAN SEMUA PENJAHAT!!"

Malam harinya, lagi dan lagi Taehyung tidak menerima makanan yang diantarkan oleh petugas ke kamarnya. Ia lebih tertarik ke tali panjang yang didapatkan dari petugas beberapa hari yang lalu.

Dengan perlahan dirinya berdiri lalu menuju meja berniat memanjat untuk mengikat tali tersebut ke sela ventilasi, serta bagian sisi lainnya berbentuk huruf O.

Setelah selesai, Taehyung menendang meja itu dengan kencang dan hanya menyisakan bagian kursinya saja. Beberapa menit ia berdiam diri di atas kursi dengan tali yang masih ia pegang dengan erat.

Satu hembusan nafas terakhir, menjadi tanda bahwa ia benar-benar akan melakukannya. Melakukan hal yang seharusnya haram dilakukan oleh seorang manusia.

Lehernya terasa tercekik kuat, darah tiba-tiba seperti naik ke atas kepala kemudian terjun begitu saja ke bawah kaki, badannya perlahan menjadi kaku, serta pendengarannya mulai menghilang meskipun terdapat suara yang kencang dari arah depannya.
.
.
.

Tbc.

✅TAEGI PLOT🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang