Amnesia

185 13 0
                                    

Taehyung telah kembali duduk di kursinya kemudian menyimpan kotak bekal miliknya. Ia mengalihkan atensi dan melihat pemuda pucat itu yang sekarang sudah menenggelamkan wajahnya dilipatan tangan dengan bahu bergetar, ia menebak pasti orang itu sedang menangis.

Entahlah.

Melihat dia seperti itu, membuat dadanya sangat sesak.

"Yo Taehyung!"

Taehyung menoleh. Tiga orang baru saja masuk ke dalam kelas langsung menghampirinya.

"Lo kenapa gak ikut ke kantin?"

"Gue bawa bekal."

"Terus kenapa gak makan sama kami?"

"Gue minta suapin sama si pucat itu."

Tunjuk Taehyung ke arah orang yang tadi ia minta suapkan bekal sebelumnya menggunakan dagu.

"Yoongi?"

"Ha?"

Taehyung mengerutkan dahi. Setiap ada orang yang mengucapkan nama 'Yoongi' atau orang itu, ia pasti merasa aneh.

Dadanya bergemuruh dan euphoria menghinggapinya. Tapi tetap saja dirinya masih tidak mengingat dengan jelas siapa sebenarnya pemuda pucat itu.

Dipaksa mengingat pun kepalanya menjadi pusing, ahh.. Ia jadi menyesali karena sebulan yang lalu ia ceroboh lalu mengalami kecelakaan tunggal..

"Jangan dipaksa Taehyung. Pelan-pelan aja dulu.."

Jimin yang berkata seperti itu, ia tersenyum kecut melihat Taehyung meringis dan memegang dahinya. Sedangkan ia melihat Yoongi juga merasa kasihan, sebab diantara mereka semua hanya Yoongi yang dilupakan padahal pacarnya sendiri.

"Kepala gue sakit kalau coba ingetnya, tapi semakin lama ga dicoba dada gue yang semakin sakit.."

Ketiga temannya hanya saling tatap karna bingung harus berbuat apa. Mereka hanya bisa menyemangati bos mereka yang satu ini.

"Semangat aja ya Taehyung, lu pasti bisa kok."

"Iya, jangan terlalu dipaksain."

"Tapi jangan terlalu lama juga, kasihan dia sakit hati mulu."

"Hah siapa?"

Taehyung menatap Kihyun bingung siapa yang dimaksud pemuda itu.

"Itu si pucat."

"Memangnya dia kenapa?"

"Udahlah."

"Iya biarin aja Kihyun, nanti dia inget sendiri. Cuma perlu waktu aja kok.."

Bel masuk berbunyi membuat mereka bubar dan kembali duduk ke tempat masing-masing.

Selama pelajaran, Taehyung tidak fokus. Ia selalu melihat ke arah pemuda pucat itu yang selalu senantiasa menundukkan kepala, bahkan dia berkali-kali mengusap mata dengan tangan.

Kenapa rasanya aku ingin memeluknya.. Batin Taehyung.

Zzzz

Jam pulang sekolah telah tiba, teman-teman Taehyung sudah berpamitan sedari tadi. Kini hanya tersisa dirinya dan si pucat di dalam kelas.

Ia sengaja menunggu orang itu untuk pulang dan berniat mengekori dari belakang, namun sampai sekarang si pucat belum ada tanda-tanda untuk bangun. Oleh karena itu, Taehyung mendekatinya berniat membangunkannya.

Taehyung tak bisa melihat wajah si pucat karena tertutup pada lipatan tangan. Ia duduk di kursi depan, menumpu dagu menggunakan tangan dan menunggu.

✅TAEGI PLOT🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang