Big Baby

180 13 0
                                    

Ting Ting Klick

Bunyi akses kode pintu menjadi pertanda bahwa seseorang telah pulang dan hendak memasuki Penthouse.

"Sayang aku pulang!!!"

Ia melepas sepatu dengan asal, juga melempar tasnya sembarangan di atas sofa. Merasa tak mendapat jawaban, ia kembali berteriak seraya menarik dasi miliknya.

"SAYANG!!!! KAMU DIMANA!!!"

Semua ruangan telah ia cek namun tak ada satupun orang di sana. Senyum kotaknya perlahan berganti dengan lengkungan ke bawah, kemudian ia duduk di lantai tengah-tengah ruangan sembari menatap ke arah pintu.

"Dia lupa apa? Jadwal aku rut 'kan sebentar lagi.."

Tiga puluh menit kemudian ia membuka kemeja karena merasa kepanasan. AC ruangan tak dapat membuat keringatnya berhenti bercucuran.

"Fuck! Panas sekali!!"

Ia kemudian pergi ke dapur dan membuka kulkas, masih menunggu seseorang seraya duduk didepan kulkas agar tidak kepanasan.

Klick

Bunyi akses pintu terbuka membuat senyumnya mengembang. Dengan cepat ia berlari menuju pintu dan langsung menerjang orang tersebut yang baru saja masuk.

"Aku pul—

Bruk

"AAAA!!! emm..."

Pria itu langsung mencium seseorang yang baru saja masuk membuat belanjaan yang dipegangnya terjatuh ke lantai. Dengan sigap ia juga langsung menggendong kekasihnya ala koala menuju kamar untuk melanjutkan aktivitas lebih seduktif.

Zzzz

"Emhh.."

Bobot berat yang menimpa dada dan tubuhnya memaksanya untuk membuka mata. Saat dilihat ia mengacak sedikit rambut suaminya, lalu menyingkirkan tubuh suaminya darinya karena cukup pengap.

"Sudah jam 10 malam.."

Ia melihat jam dinding tepat di depannya.

"Cepat sekali dia pulang tadi, aku sampai rumah baru jam 3 tapi.."

Diakhir kalimat ia tersenyum malu, tak sanggup untuk melanjutkan ucapannya.

Perlahan ia bangun menuju kamar mandi untuk membersihkan diri, meninggalkan suaminya untuk tetap tidur.

"Tuhkan.. Belanjaannya masih disini.."

Ia mengambil kembali belanjaannya di samping pintu yang sempat ia jatuhkan, untung saja bukan belanja bulanan. Bisa-bisa telurnya akan pecah semua tadi.

"Aku akan memasak untuk makan malam saja~"

Saat sedang asyik memasak sembari bernyanyi, dirinya tak sadar bahwa seseorang berjalan dan berakhir mengalungkan lengannya di perut miliknya.

"Aish! Tae jangan buat kaget dong!"

Yang diprotes hanya terkekeh berat.

"Masak apa? Harumnya sampai ke kamar"

"Nasi goreng kimchi mau?"

Taehyung mengangguk.

Ia memang suka harum masakan tapi dirinya lebih suka mengendus tengkuk istrinya.

"Yak! Jangan macam-macam lagi yaa."

"Hum.. Besok boleh?"

"Eh? Mau juga?"

"Iya hum.."

"Itu kenapa bibir dimajuin? Kode minta dicium?"

"Bukan.. Tapi boleh.."

Cup

"Sudah, sekali saja."

Taehyung tersenyum cerah. Gemas dengan tingkah istrinya hingga membuatnya menggigit main-main pundak Yoongi.

"Tunggu di meja makan saja sana, hus-hus."

"Aku diusir..?"

Bibirnya ia lengkungkan ke bawah seraya dimajukan, benar-benar seperti anak kecil yang tengah merajuk.

"Bukan begitu, Taehyung sayang.. Kamu tunggu dulu di meja, agar makanannya cepat selesai.. Yaa?"

"Oke!"

Cup

"Ck! Sepertinya bayi besarku kembali lagi.."

Selesai makan, Taehyung pergi ke ruang kerja untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan yang langsung ia tinggalkan tadi siang. Sedangkan Yoongi memilih bersantai di sofa untuk menonton film dengan ditemani buah, es krim, dan selimut hangat tentunya.

"Yoongi..."

Yang dipanggil menoleh. Menahan tawa melihat Taehyung menguap seraya mengucek mata dengan tangan kanan, dan menutup pintu dengan tangan kirinya. Lucu sekali, pikirnya.

"Kenapa lagi? Sini.."

"Ikut.."

Mata Taehyung setengah tertutup, berjalan ke arah Yoongi dengan tangan yang direntangkan.

Yoongi menaruh eskrimnya sementara diatas meja kecil samping sofa, lalu membuka tangannya lebar-lebar untuk menangkap Taehyung yang langsung menjatuhkan badan besarnya menimpa Yoongi.

"Selimutnya juga nanti kedinginan.."

"Hum.."

Duh apa aku lagi hamil ya? Pikir Yoongi. Ia tiba-tiba teringat dengan film tentang seorang suami manja juga mengidam, dan kebetulan istrinya yang hamil saat itu.

Yoongi menutup semua kaki Taehyung dengan selimut hingga ke lehernya menyisakan kepalanya saja yang muncul.

Beruntung sofa mereka bisa dipanjangkan hingga sepanjang kasur, membuat kaki mereka bisa nyaman tanpa menjuntai ke lantai. Bahkan sandaran nya juga bisa diatur kemiringannya.

Taehyung menduselkan wajahnya di perpotongan leher Yoongi, salah satu tempat favoritnya. Sesekali ia bahkan mengecup dan menjilatnya yang membuat sang empu langsung protes.

"Jangan berani! Lihat semua tandamu masih merah jelas itu!"

"Iya-iya! Hmm.."

Setelahnya Taehyung merengek dan menggigit kecil lengan Yoongi.

"Apalagi aishh.."

"Tidak jadi.."

Taehyung menyembunyikan wajahnya di dada si manis membuat Yoongi merotasikan matanya yang ke sekian kalinya.

Memilih abai, ia lanjut menonton film yang sedang tayang di Netflix. Beberapa saat kemudian, ia sedikit terkejut merasakan tangan Taehyung masuk ke dalam bajunya dan mengusap perutnya.

"Kenapa ya..?"

Taehyung menggeleng.

"Hanya ingin."

Yoongi kembali mengangkat bahu acuh.

Tbc
.
.

20 Mei 2024
💜from Jeff

✅TAEGI PLOT🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang