Dandelions

118 13 0
                                    

Yoongi menyeka air matanya yang keluar sedikit di ujung mata dengan menggunakan jari.

Saat ini ia tengah menonton sebuah series K-Drama yang genrenya sangat sad. Sesekali ia menaruh kepalanya di atas meja karena tidak sanggup menahan perih di hatinya ketika menonton itu.

"Hancur mood cuma gara-gara nonton ini, bodoh sekali!"

Ia menutup laptopnya dengan cukup kasar kemudian berjalan kesana kemari guna menghilangkan gusar.

"Sudah tau aku susah move-on masih saja nonton itu! Bagaimana sih!"

Yoongi menjatuhkan tubuhnya di kasur, lantas mengambil ponselnya untuk scroll-scroll media sosial. Hingga salah satu video itu menampilkan lagu Dandelions yang seketika membuatnya nostalgia.

Flashback on

"Min Yoongi!"

"Hm?"

Yoongi menolehkan kepalanya ke asal suara kemudian merengut kala melihat orang itu lagi yang sudah mengatakan perasaannya ke Yoongi namun ditolak hingga 5 kali.

"I Love You!!!"

Yoongi mendengus kecil.

"Bodoh!"

Ia pergi dari koridor pinggir lapangan itu meninggalkan seseorang yang axblhxbfsysh. Tidak bisa dijelaskan.

Bukan itu yang Yoongi inginkan. Orang tersebut memang bodoh! Tidak mengerti perasaan Yoongi. Padahal dia sudah tau kalau Yoongi itu cowok cool, oh ayolah!

Mengatakan perasaan cinta di lapangan dan disaksikan banyak orang di tengah-tengah area kampus? Itu sangat sangat sangat memalukan.

Kecuali kalau di suatu tempat yang indah dan sepi, lalu mengatakan perasaan cinta dan melakukan sesuatu yang tidak biasa. Itu boleh saja- ekhem.

Keesokan paginya tepat waktu libur sekolah, Yoongi kembali bertemu dengan orang itu dijalan saat ia hendak berbelanja di minimarket.

"Jangan lagi."

Yoongi memakai tudung kepala Hoodienya untuk menyamar dan bersembunyi dari orang itu, tapi mustahil. Gblk.

"Hai Yoon!"

"H-halo permisi, aku mau belanja-

"Dengarkan aku sekali saja!"

Orang itu menggenggam kedua tangannya sebelum ia benar-benar pergi dari sana.

"Kali ini apa?"

"Aku ingin mengajakmu ke suatu tempat. Untuk terakhir kalinya kumohon terimalah, kalau respon mu masih sama ketika sudah bertemu nanti. Aku janji tidak akan mengusik hidupmu lagi."

Genggaman di jari terasa mengerat tanda bahwa orang itu sungguh-sungguh mengatakannya.

"B-baiklah.."

"Terimakasih!"

"Eh?!"

"M-maaf."

✅TAEGI PLOT🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang