7 | Mr. Sunshine

6.4K 657 13
                                    

Vote!

.

.

Sudah hari ke dua semenjak Jola menginap di rumah Dean menemani Jessy, mereka sudah tampak akrab, bahkan kini mereka berdua terlihat tertawa bersama di dapur mencoba mempraktikan resep yang mereka tonton di TV.

Dean yang baru pulang mengawasi mereka dari ruang tengah, sedikit bersyukur, mainan barunya kembali memiliki gairah hidup, entah apa yang Jola sugestikan pada gadis Kim itu, hingga dia seolah mulai terbiasa dan bisa dibilang sedikit—agak—manja sekarang.

"Benar kata Genta, Jola memang sangat berguna," gumam Dean di sela-sela dia mengamati.

Dean mendekat ke arah mereka, tangan kirinya memegang dua buket bunga, mawar merah dan lili ungu, sedikit kejutan manis untuk mereka.

"Tuan Aswangga?" sapa Jola yang langsung menyadari kehadiran Dean. "Baru pulang?" Lanjut basa-basi bertanya.

Dean tersenyum dan mengangguk. "Hari ini kamu cantik sekali, Jola?" pujinya. Dean selalu mengingat apa-apa yang harus dia lakukan pada Jola peliharaan Genta, semua tercatat rapi di memori otak agar gadis itu betah tinggal di rumahnya.

"Anda juga tidak mau memujiku, Tuan Aswangga?" Kali ini suara Jessy yang mengintruksi.

"Oh, astaga ... cute baby, sexy and lovely Jessy Kimberly-ku, kamu cantik sekali hari ini," Dean merentangkan tangan untuk minta dipeluk.

"Berlebihan sekali, aku tidak suka," ucap Jessy dengan bibir mengerucut lucu, gadis itu kembali fokus pada acara memotong wortelnya lagi.

Dean malah tertawa, dia mendekat dan kemudian memeluk Jessy dari belakang, tubuh kecil itu benar-benar tenggelam di pelukan Dean yang tinggi besar. "Kamu bilang ingin dimanja-manja, maka aku akan memanjakanmu seperti yang kamu mau." Dean semakin mengeratkan pelukannya, mengecup puncak kepala dan sedikit menyesap aroma harum dari rambut selegam arang Jessy. "Untukmu," Lalu menyerahkan sebuket mawar merahnya. "Dan ini untukmu, Jola," Satu tangannya terulur menyerahkan buket bunga yang lain untuk milik sahabatnya tanpa dia melepas rengkuhan pada Jessy.

"Terima kasih ...," ucap Jola sumringah, dia senang sekali, pasalnya pria yang selama ini menghidupinya tidak pernah sekalipun memberi bunga. Berbeda dengan Tuan Aswangga, atau mungkin karena kegemaran Tuan Aswangga sendiri yang memang suka memberi bunga.

"Aku akan memindahkan mawar ini ke vas di kamar," Jessy membebaskan diri dari pelukan Dean, sejujurnya, hatinya masih sebal dengan Dean, tapi apa boleh buat, dia harus bermain peran.

Sepeninggal Jessy, Dean langsung merengkuh pinggang ramping Jola, dan dengan reflek Jola langsung menahan dada Dean menggunakan lengannya. "Apa yang kamu sugestikan pada Jessy keras kepala Kimberly itu?"

"Aku hanya mengatakan, dia hanya perlu menghamburkan uangmu sempuas hatinya," jawab Jola yang kini memundurkan wajah karena wajah Dean semakin dekat.

"Pintar sekali," Dean memberi jeda, menatap lekat bibir merah ranum milik Jola. "Ngomong-ngomong kemarin kamu juga sudah menghamburkan uangku banyak sekali, bahkan lebih banyak dari Jessy, hem?" Lanjutnya masih dengan nada seduktif.

"Aku ahlinya," Jola semakin kuat mendahan dada Dean.

"Tidak mau memberi imbalan pada Tuan Aswangga ini?"

"Tuan Aswangga! Lepaskan!" Tolak Jola yang dirasa bibir Dean semakin dekat dengan bibirnya.

Di detik itu juga Dean langsung melepaskan pelukannya. "Asih, beruntung sekali si keparat itu memiliki peliharaan yang begitu setia," gumamnya dengan mata menerawang, berkacak satu pinggang dan berdecak.

Alter Ego [BoysLove]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang