Vote dulu, Baby!
.
.
Sekali pun mandi dan berendam, Jola belum mampu meredam rasa jengkelnya pada sang Tuan. Rasanya benar-benar cemburu, apa lagi Tuannya itu berubah manja sekali pada wanita itu.
Ingin menjambak dan menonjok wajah cantik tepat di bibir plum Tilar sekarang juga rasanya. Jola mendesis marah, membayangkan apa yang sekarang sang Tuan dan wanita itu lakukan. Memukul air kasar, hingga menimbulkan cipratan yang cukup tinggi di bak mandinya. "Tuan Madana, jika sampai kamu menggantikanku dengan jalang itu, akan kurobek ginjalnya di hadapanmu nanti!" geramnya.
Sepertinya otak sadis dan kriminal Gentala sudah ikut menular padanya, lihat saja betapa Jola begitu yakin dengan apa yang dia katakan, sorot matanya, deru napasnya dan gemeretak giginya, sudah cukup meyakinkan segalanya. "Lebih baik aku lihat saja sendiri apa yang si bajingan itu lakukan," Dia berdiri dan memakai bhatrobe.
Jola berdiri di depan cermin wastafel, menggosok rambutnya yang basah dengan vitamin, tatapan tajam ingin membunuhnya masih terpasang apik di tempatnya, hingga,
"Sweetie," panggil Genta yang membuka pintu kamar mandi dengan melongokan sedikit kepalanya ke dalam.
"Sayang," Tiba-tiba rasa panas dalam dada naik ke pelupuk mata dan ingin menangis, padahal sebelumnya Jola ingin marah dan mengatakan dia cemburu.
"Kamu kenapa?" Genta kemudian masuk.
Jola segera memeluk tubuh sang Tuan. "Kamu menyebalkan," rengeknya manja.
"Kenapa?"
"Pokoknya menyebalkan!"
"Ingin?"
"Bukan, Sialan!" Jola memukul manja dada Genta.
"Lalu kamu mau apa?"
"Aku mau kamu jadi suamiku saja," jawab Jola dalam batin, "tidak ada," lontarnya, kemudian mengusakkan wajah agar semakin tenggelam ke ceruk leher Genta.
"Kalau begitu, keluarlah! Kak Tilar membuatkan sup kemiri khusus untukmu, kesukaanmu, 'kan?"
Jola merengut sebal. Memang itu menu favoritnya, tapi jika Tilar yang membuatnya, sepertinya tidak.
"Dan dengan potongan daging sapi yang banyak, kamu pasti suka, aku yang minta tadi, dan juga sedikit memberikan bantuan ikut memotong kentangya,"
"Kalau begitu aku akan makan kentangnya saja," Jola mengurai peluk, menatap sang Tuan dengan sorot sendu dan bibir mengerucut.
"Kalau begitu segera pakai pakaian," titah Genta.
"Pakaianku, 'kan ... Tuan sendiri," bisik Jola menggodoa, tepat di depan bibir Genta.
"Nakal, hem?"
Jola mengangguk dengan menggigit bibir, menyentuh sensual dada Genta dan semakin mengikis jarak antara bibirnya dengan bibir sang Tuan.
"Mau kupakaikan sekarang?" Genta terbawa, karana memang libidonya sudah terpancing sedari bersama Dean tadi.
Jola mengangguk lagi, dan detik itu juga Genta mengangkat tubuh Jola untuk didudukan di meja wastafel, menyibak rambut basahnya, mengecupi ringan leher jenang itu tanpa meninggalkan jejak merah. Tangannya tak mau tinggal diam, dia mulai membuka tali bhatrobe yang Jola kenakan hingga membuatnya tertanggal, tubuh mulus yang masih sedikit basah itu terpampang. "Kamu wangi sekali, Sweetie," Genta mengendus hampir ke setiap inchi tubuh Jola hingga ke bawah, mengecupinya pelan hingga membuat Jola mendesah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alter Ego [BoysLove]
RomansaGentala Lingga Madana , seorang psychopath berkepribadian ganda, yang namapk ramah tamah namun juga mematikan, berteman dengan Dean Aswangga sedari masa SMA. Mereka berdua menepis perasaan cinta untuk satu sama lainnya karena mereka sama-sama seoran...