22 | Lipstik 🔞

10.4K 743 42
                                    

Elang membuka pintu ruang kerjanya yang diketuk, dan detik itu juga sebuah ujung pistol dingin menempel di bawah dagunya membuat mendongak. "Oh, Jojo ...," Elang mengangkat tangan setinggi dada, berjalan mundur seiring pergerakan langkah maju Jola. "Hati-hati dengan ini, Sayang ... berbahaya,"

Jola semakin menekankan ujung pistolnya, membuat Elang semakin mendongak.

"Mas?" panggil Jefran yang baru saja masuk membuat jola menoleh, dan dalam satu kedipan mata Elang merampas pistol itu dari tangan Jola.

"Ak!" pekik Jola saat tangannya dipelintir dan dikuncil di belakang punggung. "Menyerahlah, Sayang ... kamu terlahir untuk menjadi seorang jalang," bisik Elang tepat di telinga Jola seraya ter-semirk.

Satu dorongan ke depan Jola tersungkur ke dada bidang Jefran. "Hasilkan uang yang banyak untukku!" ucap Elang lagi.

Jola menggeram rendah, meremas kepalan tangannya kuat. "Bajingan Anda!" Dia berbalik dan menerjang Elang hingga pria putih gagah itu rebah ke lantai dan pistol dalam gengamnya terhempas.

Jola naik ke perut dan mencekik leher Elang kuat, bahkan mencecakkan kuku panjang terawatnya tepat di tengah jakun.

Mata Elang melotot dengan lidah sedikit terjulur dan napas tercekat. Detik itu juga Jefran mencoba menarik Jola dari atas tubuh Elang, membaliknya dan menghantamkan kepalan tangan tepat ke pelipis kiri wanita itu.

Jola melegos kasar ke kanan, tersungkur tepat di depan pistolnya yang tergeletak. Kepalanya pening, telinganya berdenging, semua terlihat berputar—tapi masih sadar, diraihnya pistol itu, tapi detik berikutnya Jefran mengukung tubuh ramping Jola, mencoba membalikkan pistol yang Jola acungkan. Sekuat tenaga Jefran menahan untuk kembali ia acungkan ke kening Jola sendiri. Diam-Diam wanita jalang ini begitu kuat, bahkan kening Jefran sampai terlihat menyerengit menahan dorongan tangan Jola meski akhirnya dia mampu.

Beng!

Meleset. Sejurus kemudian Jola menendang alat vital Jefran dengan lutut.

Detik itu juga Jefran tumbang ke samping dengan menakup miliknya.

Jola berdiri sempoyongan.

Beng!

Tepat di kening Jefran. Dia melirik Elang yang masih terengah memegangi lehernya yang sedikit memerah dan bawah jakun bercecak darah. "Hati-hati dengan benda itu, Sayang ...," Dia beringsut mengesot mundur.

Jola menyeringai. "Jangan main-main dengan jalang dari Gentala Lingga Madana, Tuan!" Dia mengacungkan pistolnya, melangkahi mayat Jeftan arogan. Dan

Beng!

___________________________________________________________

"Diam dulu, Sayang!" Genta terkikik di atas pangkuan Dean di tepian ranjang, dia duduk seperti yang biasa Jola duduk di pangkuannya ala koala. Dengan telaten Genta mengoleskan lipstik ke bibir Dean, lipstik yang baru saja mereka beli pagi tadi.

"Tala ... ini tidak cocok untukku," rengek Dean.

Genta menakup kedua pipi Dean, menekan-nekannya hingga membuat bibir Dean yang sedang merengut itu semakin mengerucut.

"Tala," protes Dean lagi.

"Kenapa kamu mengemaskan sekali, Dee," Genta menggeleng-gelengkan wajah Dean ke kanan dan ke kiri gemas.

Dean semakin merengut. "Sekarang giliranmu yang harus memakainya," Satu gerakan, Dean merebahkan tubuh Genta ke ranjang, mengukungnya membuat Genta memekik dengan tertawa. "Mana bibirmu, hem?" Logat Dean berpura-pura marah.
____________________________________________________________

Alter Ego [BoysLove]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang