Jola benar-benar fokus dengan latihannya, apa lagi gambaran sang Tuan yang malam itu bermanja dengan Tilar terekam jelas di memori ingatan, dia harus meyakinkan diri bahwa dia pasti mampu menembak dengan jitu.
Mencoba menghilangkan rasa empatinya, tidak peduli jika nyawa seseorang harus melayang karena ulahnya, dia benci jika harus diganti-
____________________________________________________________
Flashback on
Jola merasa ada sesuatu yang hilang dari sisinya, dingin, dada sang Tuan sudah tak lagi melekat di punggungnya, lengan sang Tuan juga tak lagi melingkar di pinggangnya seperti saat awal dia memejamkan mata.
Dia bergerak gelisah, ke mana Genta Lingga Madana, pikirannya langsung tertuju pada wanita sialan si pemilik bibir plum Tilar Sanjita.
Mendengus kesal, Jola segera turun dari ranjang, keluar kamar tanpa peduli dengan baju tidurnya yang teramat tipis itu, memamerkan bentuk tubuh bagian atasnya yang tanpa bra, gundukan yang menggantung indah sempurna. Menuruni anak tangga dan segera menuju dapur, dia berpura-pura mengambil minum.
"Aish, di mana mereka?" Matanya menyelisik ke setiap sudut ruangan. "Oh, no! Apa mereka di kamar yang Tilar tempati?! Sial!" Jola meremas kuat gelas di tangannya, meletakannya kasar ke atas meja makan dan dengan langkah lebar segera menuju ke kamar tamu.
Tepat di depan pintu kamar, dia segera menajamkan pendengaran, takut ada lenguhan atau desahan, sedikit melekatkan telinga ke daun pintu, tapi sepertinya tidak ada tanda-tanda kehidupan di dalam sana.
"Maaf, Nona ... mencari Nona Tilar?" tanya salah satu maid yang kebetulan melintas.
Jola segera meletakan jari telunjuknya di depan bibir. "Kamu tahu dia di mana?" bisiknya pelan.
"Sepertinya Nona Tilar di perpustakan bersama Bos Madana sedari satu jam yang lalu,"
Tanpa menjawab lagi Jola segera menuju ruang perpustakan di rumah besar itu dengan langkah lebar. Dia sampai di depan pintu, dan hati-hati mulai masuk dengan berjingjit, perpustakaan bos Genta Lingga Madana cukup besar dengan berbagai macam koleksi buku bacaan. Di tengah ruangan terdapat satu sofa merah dengan bingkai emas mewah. Sudah sangat mirip dengan perpustakaan di salah satu serial kartun bawah laut-si spon kuning.
Jola bersembunyi di balik salah satu rak, dapat dia saksikan sang Tuan dengan baju tidur biru satin tengah bersandar di dada brisi Tilar yang setengah berbaring, terlelap nyaman dengan lengan melingkar di pinggang ramping wanita itu. Sedang Tilar tetap fokus membaca, memegangi buku dengan satu tangannya dan tangan yang lain mengelus sayang kepala Genta.
Jola menggeram marah, cemburu sampai ke ubun-ubun, bukankah hal semacam itu Jola juga bisa melakukannya, bahkan hampir setiap malam.
Flashback off
____________________________________________________________
-Dia tidak tahu, mungkin dia bisa melakukan hal yang sama sepeti yang Tilar lakukan pada Tuannya malam itu, memberinya kenyamanan dan mengelus rambutnya sayang, tapi dia tidak bisa memberikan ruang pada sosok lain di dalam diri Genta, sosok Tala yang feminim dan manja, yang bisa menjadi tempat berceita bagaimana dia sangat mencintai Dean dan segala hal yang ingin dia lakukan dengan sisi feminimnya, seperti menggunakan parfum beraroma manis, atau mengenakan pakaian berwaran warni yang cerah dan mencolok, berdandan meski hanya sedikit menggunakan gincu.
Jola tidak tahu, ada sosok Tala yang merasa tertekan dengan keadaannya, Tala yang ingin keluar dari tubuhnya, menjadi cantik luar dalam dan Dean tidak perlu khawatir dengan ucapan dunia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alter Ego [BoysLove]
RomansaGentala Lingga Madana , seorang psychopath berkepribadian ganda, yang namapk ramah tamah namun juga mematikan, berteman dengan Dean Aswangga sedari masa SMA. Mereka berdua menepis perasaan cinta untuk satu sama lainnya karena mereka sama-sama seoran...