Vote dulu, Baby!
.
.
"You like it, Babyh?" Dean mengerakan pinggulnya dengan tempo pelan, memegangi kedua tangan Genta yang berada di atas kepala.
Genta hanya mengangguk seraya menggigit bibir, matanya setengah terpejam, ujung-ujung helaian rambutnya juga lepek karena keringat.
Dean mendesis, melemparkan kepalanya ke belakang dengan memejamkan mata, gerakan pinggulnya masih dengan tempo yang sama, yang lambat laun denyut nikmat seolah mengelitik titik-titik saraf sensitifnya di bawah sana.
"Gentala-ah," Dia sudah tak tahan, denyut nikmat itu semakin memberontak, dia mempercepat gerakannya, tubuhnya turun untuk memeluk sang submisif yang kini memangil namannya sensual berualang-ulang seiring dengan gerakan Dean.
Dean mengeratkan pelukkan, menyembunyikan wajah ke ceruk leher Genta, hingga di hentakan kuat terakhirnya dia melemas, cairan hangat menyembur di bawah sana. Dean terengah, tak ayal Genta pun juga ikut terengah, terlihat jelas dada bidang mereka yang saling bertumpu itu naik turun untuk menyetabilkan napas.
Dean merebah, terlentang di samping Genta, "Aku mencintaimu, Tala,"
Genta mendudukan diri, mengambil tisu di atas nakas, mengelap sisa cairan cinta mereka di bawah sana. "Aku mau mandi," ucapnya kemudian beringsut turun dari ranjang.
Di detik yang sama Dean segera memeluk pinggang Genta dari belakang. "Dee, aku lengket ...," Genta mengurai kedua tangan Dean.
Membuang napas pasrah. "Baiklah," Dean melepaskan pelukannya.
Dan Genta segera beranjak ke kamar mandi, ia butuh mandi setelah berkeringat begini.
Tak butuh waktu lama untuk selesai, ia kembali dengan rambutnya yang basah, tapi dia sudah mengenakan baju tidur satin biru tuanya dengan nyaman.
Dan Dean sudah terlelap di atas ranjang. Mungkin lelah, tidur tertelungkup dengan sebagian punggung telanjangnya yang tak sempurna tertutup selimut.
Genta tersenyum, merangkat naik ke atas ranjang kemudian membenarkan selimut Dean. Mengelus helaian rambut Dean sayang seraya menarik napas dalam dia berucap, "Aku juga sangat mencintaimu, Dee," Dia kemudian kembali beringsut turun dari ranjang, meraih hair dryer dan mengeringkan rambut, dilanjutkan menggunakan lotion.
Entah itu Genta atau Tala, mereka berdua mencintai kebersihan dan aroma wangi, ia tidak akan pernah bisa tidur dengan tubuh lengket, apalagi tanpa lotion.
__________________________________________________________
"Bercanda? Aku boleh membeli semuanya?" tanya Jessy tak percaya pada sekertaris Dean yang kini menemaninya liburan ke Eropa secara mendadak.
"Bahkan Nona bisa membeli sekalian juga dengan para pegawainya," jawab sekertaris Dean itu dengan senyum cerah hingga mata sipitnya menghilang.
"Wah, Tuan Aswangga memang terbaik,"
____________________________________________________________
Genta membaringkan tubuhnya di sebelah Dean, Dean menggeliat, meski mata masih terpejam namun instingnya bergerak menuntun untuk memeluk Genta, napas teratur Dean dan dengkuran halusnya bagai candu tersendiri untuk pria tampan beraura cantik itu, hatinya, jiwa-Tala-dan juga raganya terasa hangat sekarang, kalau boleh, dia ingin seperti ini saja setiap malamnya.
Tersenyum, kemudian dia menyamankan posisi untuk ikut tidur, yakin sekali, malam ini Genta akan mimpi indah.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alter Ego [BoysLove]
RomanceGentala Lingga Madana , seorang psychopath berkepribadian ganda, yang namapk ramah tamah namun juga mematikan, berteman dengan Dean Aswangga sedari masa SMA. Mereka berdua menepis perasaan cinta untuk satu sama lainnya karena mereka sama-sama seoran...