Benar kata Mas Elang sialannya, apa pun yang terjadi Jola harus Dean dapatkan dan jauhkan dari Genta sejauh-jauhnya.
Dean mengancingkan dua kancing jas, berdiri dari kursi kebesarannya dengan semangat membara, dia akan ke apartemen Jola sekarang dan membatalkan pertemuan penting dengan para rekan bisnis demi keberhasilan cintanya dengan Genta.
"Maaf, Bos, tapi lima menit lagi kita meeting," ucap salah satu sekertaris Dean.
"Batalkan, aku harus memperjuangkan cintaku," ucap Dean tanpa menoleh, dia tetap membuka pintu dan keluar dari ruangan.
Berjalan mantap untuk naik ke rooftop, dia harus mengudara sekarang juga.
.
.
.
.
Dean menekan bel apartemen Jola dan menunggu dengan membenamkan satu tangannya ke saku celana, lama ... hingga dia mengulanginya lagi.
Lama sekali, benar-benar lama, Dean melipat tangan di dada, mengetuk-ketukan ujung sepatu kulit mahalnya ke lantai untuk mengurangi jenuh.
"Tuan Aswangga?" sapa Jola dari arah belakang bersama tiga bodyguard-nya—dia baru pulang ternyata.
"Oh, Sweetie ...," Dean merengkuh pinggang ramping Jola, menempelkan pipi kirinya dengan pipi kanan wanita itu ramah. "Keparat Madana tidak sedang bersamamu?" tanya Dean menyakinkan keadaan setelah mengurai jarak.
"Aish, bajingan itu," Jola membuka pintu apartemen. "Dia sedang bersenang-senang dengan wanita lain," Lanjutnya menggerutu seraya masuk.
Dean mengikuti di belakang, sedang tiga orang bodyguard Jola tetap menjaga di pintu. Dean kembali berbalik. "Kalian istirahatlah, Nona Jojo kalian aman bersamaku," usir Dean dengan senyum dimple sialannya untuk meyakinkan.
Tentu saja mereka patuh, semua tahu bawahan Gentala Lingga Madana tentu mengenal siapa itu Dean Aswangga.
"Terima kasih, Tuan," ucap salah satu dari mereka, disusul bungkukan hormat dari ketiganya kemudian pergi.
Dean menyeringai kemudian menutup pintu.
Jola melepas heels dan menggantinya dengan sendal rumah agar lebih nyaman, kemudian langsung menuju dapur.
Dean mengikuti.
"Ingin kopi, Tuan?" tanya Jola seraya mengambil gelas bersiap membuat kopi. "Mau pakai es?"
Dean melingkarkan tangannya ke pinggang ramping Jola dari samping. "Aku ingin kita jalan-jalan saja," Dia memutar badan Jola hingga mereka saling berhadapan sekarang. Kedua tangan Dean kini bertengger di pinggang Jola sepenuhnya dan menarik jalang temannya itu untuk merapatkan tubuh. "Aku tahu kamu sendang kesal, bagaimana kalau kita makan di luar?"
"Emm ...," Jola mengerling dan terlihat menimbang ajakan karib sialan Tuannya ini. "Bagaimana kalau kamu juga mengajakku belanja?"
"Deal!"
"Okey!" Jola mengangguk setuju.
Dean semakin mengeratkan rengkuhnya di pinggang ramping Jola, "Apa kamu tidak mau memberiku imbalan?" Dean menatap tepat ke bibir merah bergincu Jola penuh minat.
Jola mendorong dada Dean seraya mengundurkan wajahnya sendiri. "Tentu saja tidak,"
Dean melepaskan rengkuhannya dengan mendesis, "Aish pelit seklai,"
Jola hanya tersenyum, terlihat cantik dan manis sekaligus menyebalkan.
"Kalau begitu, ayo sekarang!" Dean mengangkat tangan kirinya untuk melihat jam ratusan juta yang melingkar di pergelangan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Alter Ego [BoysLove]
RomantiekGentala Lingga Madana , seorang psychopath berkepribadian ganda, yang namapk ramah tamah namun juga mematikan, berteman dengan Dean Aswangga sedari masa SMA. Mereka berdua menepis perasaan cinta untuk satu sama lainnya karena mereka sama-sama seoran...