17 | Selamat, Jola!

5.8K 633 153
                                    

Dean keluar dari kamar mandi, menutup pintu kemudian memutar kunci. Dia menyibak rambut lepeknya yang karena keringat dan darah Jessy yang terciprat ke belakang seraya mendekat ke arah Genta.

"Jauh-jauh, Aswangga ...! Aku sudah mandi," larang Genta.

Dean mengedikan bahu, dia berjalan ke arah ranjang yang kini kasurnya berbercak merah darah dan beberapa cecelan kulit dan daging Jessy yang terkelupas dan lepas. Dia duduk di tepian dan kembali menatap karib sialannya itu yang sepertinya akan menunjukan sesuatu.

Benar, Genta memainkan ponselnya sekilas, kemudian menujukan layarnya pada Dean, di sana memperlihatkan sebuah vidio dari Jola yang tengah tersenyum senang menumbuk kepala pria tua dengan palu di tangannya.

Dean ter-smirk. "Dia terlihat pandai dan menikmati, sialan sekali si Madana ini,"

Genta mengedikan bahu dan tersenyum remeh.

"Kamu mengajarinya dengan baik," puji Dean.

"Mungkin akan menyenangkan jika Jojo saja yang menyelesaikan main-mainnya bersama Jessy," Genta menggosok dagunya dengan jari telunjuk.

"Bajingan sekali, mereka teman, ingat?"

"Yash! Jika dia mampu, 100% aku berhasil menghilangkan empatinya," kata Genta.

"Iblis," Dean tertawa dan bertepuk tagan bangga.

"I am," Genta tersenyum tak kalah bangga. "Sepertinya aku akan memberinya hadiah yang mahal nanti," Genta bergerak.

"Mau ke mana?" tanya Dean.

"Pulang," Genta pergi.

"Tak mau aku antar?"

"Kamu pikir aku seorang perempuan?" Genta kembali berbalik, berdiri gagah dengan satu telapak tangan terbenam di saku celana.

"Ya! Ya! Ya! Pergilah ...," Dean mengibaskan tangannya.

.

.

.

.

____________________________________________________________

"Sweetie," panggil Genta yang baru saja membuka pintu kamar apartemen Jola.

Jola yang tengah berbaring di atas ranjang dengan memainkan ponselnya langsung menoleh. "Sayang?!" Rautnya senang, dia beringsut duduk.

Genta masuk. "Bisa beri aku pelukan?"

Jola dari atas ranjang tentu saja langsung berhambur memeluk Tuannya.

"Rindu?" tanya Genta.

Jola merengut dan memukul manja dada bidang sang Tuan. "Tentu! Kamu ke mana saja?"

"Haha ... kasian," Genta menuntun Jola ke ranjang, duduk di tepian dan  Jola duduk di pangkuan seperti koala memeluknya. Genta mendongak, menyisipkan helaian rambut wanita itu ke telinga. "Aku bawakan hadiah untukmu,"

"Iya? Wah ... apa?"

Genta merogoh saku jasnya, mengeluarkan sebuah kantong biru laut dari sana.

Jola berbinar, dia semakin bertepuk tangan saat Tuannya membuka apa isinya. "Aaw, Sayang ... ini cantik sekali," Tangannya terulur untuk meraih kalung berliontin berlian biru yang Tuannya tunjukan.

Namun, detik itu juga sang Tuan menggengamnya erat dalam telapak tangan. "Ini untukmu sebagai hadiah, tapi berjanjilah kamu mau melakukan satu hal lagi untukku,"

"Everything for you," Jola mengalungkan lengannya ke leher sang Tuan dilanjutkan mengecup pipinya sekilas.

"Good Girl," Genta mengelus-elus puncak kepala Jola sayang.

Alter Ego [BoysLove]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang