Vote!
Nc 🔞 BxG.
.
.
"Oke, Jessy Kimberly ... ayolah, Nona Kimberly! Nikmati saja peranmu, mereka orang-orang baik," ucap Jola meyakinkan. "Kurasa," lanjutnya tapi kali ini dengan berbisik.
"Mana ada orang baik yang membawa paksa orang lain dengan sepuluh pira berbadan besar dan mengikatnya? Kemudian membawanya ke gudang dan orang itu berteriak-teriak di sana?"
Jola tertawa lagi. "Aku tidak tahu masalah itu, biar itu jadi urusan mereka," jawabnya seraya menyisipkan anak-anak rambut Jessy ke belakang telinga.
"Singkirkan tangan kotormu itu dariku, Jalang!" tepis Jessy.
"Sebentar lagi kamu juga akan menjadi jalang," Jola tersenyum cantik dengan menyibak rambut panjang bergelombangnya ke belakang.
Hingga kemudian pandangannya teralih pada dua sosok pria yang terlihat begitu mengembang senyumnya.
Dean dengan rambut lepek karena keringat dan pakaian kotor karena darah, serta Genta yang tetap masih terlihat rapi meski ada sebercak noda darah yang sepertinya menyiprat ke kemejanya.
Dean naik ke kamar, sementara Genta menuju ke arah dua wanita yang kini duduk bersama.
Senyum Matahari Genta tak padam, dia menerima peluk dari Jola yang sekarang berdiri merentangkan tangan. "Kamu sudah makan, Sweetie?" tanya Genta setelah melepas pelukan.
Jola mengeleng sendu dengan bibir mengerucut lucu, sementara Jessy yang menyaksikan interaksi mereka berdua hanya mendengkus jijik.
"Hai, Nona Kimberly, jadilah gadis baik, tidak sopan mengerutu di belakang orang," ucap Genta yang menyadari tingkah Jessy, dia tersenyum tulus dengan menunjuka dua dimple kecil di ujung-ujung atas bibirnya, menunjukan senyum malaikat khasnya.
"Makan malam sudah siap, Tuan ... silahkan," ucap maid yang datang tiba-tiba, yang sebelumnya membungkuk sopan terlebih dahulu.
Mereka bertiga mengikuti arah yang maid tadi tunjukan, kemudian duduk di depan meja makan.
"Tuan besar akan segera datang," ucap maid itu sebelum pamit.
Tak lama kemudian Dean datang setelah berganti pakaian, mengambil duduk di tempat biasanya seorang bos dan tuan rumah. Senyumnya mengembang. "Aku merasakan sesuatu yang lain dalam diriku, sejenis kebahagiaan yang tidak bisa dijelaskan, sungguh semua dopain ini benar-benar memabukan, Ta!" ucapnya pada Genta.
"Aku memang selalu benar seperti yang kamu tahu, Tuan Aswangga," Genta tertawa tanpa dosa.
"Ya, itulah kamu, mirip seorang gadis yang tidak pernah mau salah dan disalahkan!"
"Hei!"
"Haha ... aku benar bukan? Bahkan wajahmu saja mendukung, Gentala! Sedikit saja polesan kamu akan lebih cantik dari mereka berdua," ejek Dean, tangannya terulur mencoba untuk mencolek dagu karibnya itu.
"Bajingan!" Genta menepis tangan Dean.
"Sayang, aku lapar," keluh Jola pelan pada Genta.
"Maafkan tuan rumah yang bodoh ini, Sweetie, aku terlalu bahagia, ayo-ayo! mari makan, semuanya ... selamat makan!" Dean yang mendengar ucapan Jola kemudian memimpin jalannya makan malam.
.
.
.
.
.
.Berulang kali pintu kamar mandi itu diketuk, Jessy tetap engan keluar dari sana, tapi di dalam sini juga sudah dingin sekali rasanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Alter Ego [BoysLove]
Storie d'amoreGentala Lingga Madana , seorang psychopath berkepribadian ganda, yang namapk ramah tamah namun juga mematikan, berteman dengan Dean Aswangga sedari masa SMA. Mereka berdua menepis perasaan cinta untuk satu sama lainnya karena mereka sama-sama seoran...