Chapter 11 🍀

276 28 2
                                    

"Itu karena kalian termasuk bagian dari orang super di dunia ini"

"HAH?! KOK BISA?!"

Fang yang memdengar perkataan Pak Dyra pun terkejut. Kalau emang dia punya kekuatan super, kenapa dia sendiri nggak tau kalau dia punya kekuatan tapi kok Pak Dira dan Pak Kiki tau.

"Saya tau kamu bingung kok bisa kami berdua tau kalau kamu punya kekuatan super sedangkan kamu sendiri tidak. Tapi untuk sementara kami nggak bisa kasih tahu kamu kenapa kami berdua bisa tau" kata Pak Kiki yang seolah-olah bisa membaca pikiran Fang.

"Tapi kenapa bapak cuman kasih tau saya aja tentang ini. Boboiboy sama Gopal juga punya kekuatan super kan?" tanya Fang.

"Saya beritahu kamu soal ini terlebih dahulu dari teman temanmu itu karena saya yakin kamu bakal bilang ke mereka tentang hal ini lebih jelas daripada kami" jawab Pak Kiki

Pak Kiki tau kalau Boboiboy dan Gopal lebih percaya Fang daripada Pak Kiki sendiri. Jadi kalau Fang percaya omongan Pak Kiki, mereka juga bakalan percaya.

Dan Pak Kiki yakin Fang lebih bisa menjelaskan tentang hal ini lebih jelas ke teman-temannya.

Fang yang memdengar jawaban dari Pak Kiki pun mengganguk paham.

"Ok, jadi apa kamu sudah paham?" ucap Pak Dira.

Fang diam sejenak. Setelah beberapa saat, dia menatap ke arah Pak Kiki dan Pak Dira, lalu dia mengangguk mantap. Yang berarti dia sudah paham apa yang dibicarakan tadi.

"Bagus. Kalau gitu kamu boleh pulang" kata Pak Dira.

"O-oh"

Fang pun mengambil tasnya dan bersiap pulang. Dia membenarkan pakaiannya dan juga kacamatanya.

"Saya pulang dulu ya Pak Kiki, Pak Dira" pamit Fang.

"Ya, hati-hati di jalan ya nak Fang" ucap Pak Kiki sambil tersenyum.

"Permisi" ucap Fang sambil pergi dari ruangan kepala yayasan itu.

Fang berjalan di lorong sekolah. Disitu sangat sepi, ya pasti karena semua murid sudah pulang. Sepertinya tinggal dirinya dan para guru juga karyawan yang masih di sekolah.

Tap tap tap

Fang berhenti sejenak. Dia mendengar ada suara langkah kaki dari belakangnya. Dia merasa sedang diikuti.

Tiba-tiba Fang jadi ingat apa yang dikatakan Pak Dira tadi.

"Jadi gini, kami tahu kalau kamu sedang dibuntuti sama seseorang"

'Jangan-jangan itu 'dia' yang dimaksud Pak Kiko sama Pak Dira' batin Fang.

Fang pun mempercepat langkahnya tanpa melihat dulu kebelakang. Tapi suara langkah kaki itu pun semakin cepat juga.

Fang semakin panik. Dia berniat untuk berlari dan pergi dari situ.

Tapi tiba-tiba...

Grep

"HUA!? JANGAN MAKAN AKU" kaget Fang. Dia terkejut karena secara tiba-tiba ada yang menyentuh pundaknya.

"Apasih gitu aja takut" kata seseorang.

"Eh" Fang membuka matanya. Ternyata orang yang mengikuti dan menyentuh pundaknya tadi adalah Sai, kakak kelas Fang.

"O-oh Kak Sai. Kak Sai masih disini? Bukannya udah jam pulang ya?" tanya Fang.

"Piket" jawab Sai singkat

"Kamu, ngapain disini? Harusnya dah pulang kan?" sambung Sai

"E-eh. Itu tadi aku dipanggil Pak Kiki ke ruangannya. Jadi pulangnya agak telat" jawab Fang.

"Oh"

"Kak Sai" panggil Fang.

"Kenapa?"

"Kak Sheilda mana?" tanya Fang. Biasanya Sai dan Sheilda selalu bersama. Tapi sekarang cuman Sai disini.

"Dia dah pulang duluan karena nggak piket" jawab Sai.

Fang ber-oh ria mendengar jawaban Sai.

"Mau pulang kah?" tanya Sai

"Iya Kak"

"Yaudah sana"

"Kak Sai nggak mau pulang juga?" tanya Fang

"Masih ada urusan" jawab Sai.

"Oh gitu Kak. Kalau gitu aku duluan ya. Dadah Kak Sai" pamit Fang.

Sai hanya mengangguk sebagai jawaban.

Fang langsung pergi dari situ dan pulang. Sedangkan Sai berbalik dan pergi.

"Ini lebih cepat dari yang ku kira"

☜☆☞

•~Sai dan Sheilda POV~•

"Aku pulang"

"Eh Sai dah pulang" sambut Sheilda

Sai mencopot sepatunya. Dia menaruh sepatunya di rak sepatu yang ada disampingnya.

Sai berjalan menghampiri Sheilda. Dia menelusuri rumah nya sendiri. Sepertinya dia mencari sesuatu.

"Ayah sama Ibu mana?" tanya Sai.

"Biasa. Kerja" jawab Sheilda.

"Ck. Kerja kerja kerja. Kayak waktu mereka buat kerja aja, nggak ada waktu buat kita." ketus Sai. Dia sangat kesal, orang tuanya selalu kerja dan sama sekali nggak pernah pulang ke rumah.

"Jangan gitu dong Sai. Ayah sama Ibu kan kerja buat kita juga loh" ucap Sheilda sambil menepuk-nepuk punggung Sai.

"Aku nggak masalahin soal itu. Aku kesel karena mereka kayak nggak ada waktu buat kita, padahal kita anaknya. Segitunya mau cari uang sampai nggak pulang-pulang. Sekalinya pulang bukan ngehabisin waktu sama kita, malah dipakai buat gelud sama kita. Kan ngeselin Sheilda" ucap Sai panjang lebar.

"Iya sih. Sebenarnya aku juga kesel. Tapi yang penting kan mereka masih ada. Masih mau nafkahin kita. Ya meskipun nggak pernah ada waktu buat kita, tapi mereka kerja buat kita" ceramah Sheilda ke Sai.

"Ck. Terserah" ketus Sai. Dia pergi menuju kamarnya. Tanpa mempedulikan Sheilda yang masih disitu.

Sheilda yang ada dilantai bawah, hanya bisa menghela nafas. Dia cukup lelah dengan hubungan keluarganya ini.

Awalnya keluarga mereka adalah keluarga yang cukup kaya, karena Ayah mereka adalah seorang pengusaha yang cukup sukses. Tapi keluarga mereka mengalami kerugian besar yang mengambil semua kekayaan mereka.

Itu karena ada seseorang yang mengkorupsi uang perusahaan dengan jumlah yang besar sehingga membuat kerugian yang besar. Dan karena itu perusahaan Ayah mereka hancur seketika itu juga.

Sejak itu Ayah dan Ibunya bekerja. Terus bekerja sampai tak kenal waktu. Karena itu Ayah dan Ibunya selalu nggak ada waktu buat Sai dan Sheilda. Mereka berdua selalu bekerja. Sekalinya ditegur, mereka beralasan 'Kita tuh kerja buat kalian'.

Sai dan Sheilda juga tau kalau Ayah dan Ibunya kerja buat mereka. Tapi kan Sai dan Sheilda juga pengen menghabiskan waktu dengan Ayah dan Ibunya.

Namun, sepertinya itu hanya khayalan semata.

"Hah.." Sheilda menghela nafasnya. Dia berharap keluarganya bisa kembali seperti dulu lagi. Dimana mereka selalu bersama, tanpa mempedulikan uang ataupun kerjaan.

'Aku bakal ngelakuan apa saja agar keluarga ku kembali harmonis' - Sai, Sheilda

♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡

[Tebak-tebakan]

1. Kira-kira kekuatan apa yang dimiliki Fang dan kawan-kawan?

Silahkan di jawab
Kalau suka sama ceritanya jangan lupa untuk vote ya..
Sekian-

My Adventure Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang