""Aku disini ditugaskan untuk.. Menangkap anak itu" lanjut anak remaja itu sambil menunjuk Kaizo yang sekarang sudah berada di samping Maksmana.
"A-aku?! Kenapa?!"
.
.
.
.
.
.
.
.
."Hmm? Kamu nggak tau kenapa aku mau menangkap mu?" tanya anak remaja itu. Wajahnya terlihat terheran-heran.
'Anak ini bodoh atau emang nggak tau' Kira-kira seperti itu isi hatinya jika dilihat dari wajahnya.
Kaizo berpikir keras apa maksudnya.
Srek
"Eh?" Maksmana tiba-tiba membawa Kaizo menjauh dari anak remaja.
"Kalau kau mau menangkapnya hadapi aku dulu" tantang Maksmana.
"'Aku'? Lebih tepatnya kita"
"Cih. Dengar aku nggak mau bertarung dengan kalian berdua. Karena aku sadar diri kalau aku bakalan kalah kalau lawan kalian berdua sekaligus" kata anak remaja itu.
"Heh sadar diri toh"
"Aku kesini cuman mau menang-"
"KEI!!"
Datang seorang pria berambut hijau, dia sepertinya lebih tua dari Kaizo. Oh ya, dan juga anak remaja berambut merah itu bernama Kei.
"Oh? Kak Leon? Ngapain kesini? Kan aku dah bil- AKKH AYA KAK LEON SAKIT"
Leon, alias pria berambut hijau itu menjewer telinga Kei.
"Kan udah kubilang jangan cari masalah! Kamu itu bandel ya. Kalau dikasih tau itu didengerin, jangan masuk telinga kanan keluar telinga kiri. Teru-"
"Kak Leon ceramahnya nanti aja bisa nggak? Kita dilihatin loh" potong Kei sambil menunjuk Maksmana, Tina, dan Kaizo yang terbengong melihat kejadian itu.
Srak
Leon membungkukkan badannya 90°.
"Maaf karena Kei yang sudah membuat onar di rumah ini" kata Leon
"E-eh iya" kata Maksmana. Jujur saja dia tidak mengerti apa yang terjadi. Begitu pun Tina dan Kaizo. Tadi ada anak menyerang Kaizo tiba-tiba, sekarang ada pria yang mungkin kakaknya(?) datang memarahi anak itu dan meminta maaf.
"Emmm sebenarnya tujuan kalian kemari ituu apa? Terus kenapa kau menyerangku? Kamu mau menangkapku kenapa menyerangku?" tanya Kaizo terang-terangan. Daripada binggung mendingan tanya, tidak bertanya sesat dijalan pikir Kaizo.
"Hmm itu sebenarnya.. Kami disuruh 'dia' untuk mengamati kalian" kata Leon
"KAK LEON!?! KENAPA KASIB TAU?!? KAN- AYAA IYA AKU DIEM" kata Kei tapi terpotong karena Leon mencubit lengannya dengan keras.
Maksmana dan Tina terkejut. Adakah bawahannya 'dia' yang seterang-terangan ini? Setau mereka 'dia' selau mengajarkan bawahannya kalau tujuan mereka harus terus disembunyikannya bahkan jika dipaksa untuk memberi tahu, bawahan 'dia' langsung akan membunuh dirinya sendiri.
Ya ada beberapa faktor kenapa bawahannya begitu. Pertama, bawahannya itu sangat setia. Atau yang kedua itu pengancaman atau mungkin juga bawahannya itu hasil dari bisnis perbudakannya?
Tidak ada yang tau
"Maksudmu 'dia' yang telah membunuh 'Pahlawan Elemental' dan 'Pahlawan Bayangan'?" tanya Maksmana. Tidak mungkin bawahan 'dia' yang Maksmana kenal itu terang-terangan seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Adventure
RandomFang, seorang anak yang mempunyai masa lalu yang kelam. Namun masa lalu nya tidak membuat dia patah semangat untuk hidup. Tidak ada angin, tidak ada hujan. Tiba-tiba banyak hal merepotkan yang tidak terduga dan tak masuk akal datang ke padanya. "H...