•~Tina POV~•
Srak
Srak
'Haaah. Haahh. Haaah'
'Kamu nggak bisa lari dari ku, Tina ku sayang. Hihihi'
'PERGI JAUH SANA!!?'
Buaak
'AHH!?!'
'Aduh, sayang ku jatuh. Sini ku bantuin''HAH!? NGGAK MAU!! JAHIN TANGANMU!! ABANG TOLONG!!'
.
.
.
.
.
Srak"Haaah.. Mimpi itu lagi" keluh Tina. Sudah hampir 5 bulan mimpi atau lebih tepatnya kenangan buruk itu terus menghantui dirinya. Padahal Tina sudah hampir melupakannya. Tapi karena mimpi itu, Tina teringat lagi.
Tok Tok Tok
"Ini Kaizo, kak. Maksmana lagi nunggu kakak di halaman belakang" ucap Kaizo dari luar kamar Tina
"Iya bentar" jawab Tina
Tina pun bangun dari kasurnya lalu menuju ke kamar mandi yang ada dikamarnya. Dia mandi dan mengenakan bajunya.
Setelah selesai, dia keluar kamar dan menuju halaman belakang. Tapi di perjalanan, dia melihat Kaizo. Lebih tepatnya mengamati nya.
Dari 2 minggu yang lalu, Tina terus mengamati pergerakan Kaizo. Bukannya tidak percaya dengan nya. Tapi itu Tina lakukan karena ucapan Maksmana, kakak sepupunya.
'Itu karena.. Kaizo.. Dia sangat istimewa'
'Dia anak dari si 'Pahlawan Bayangan''
Perkataan Maksmana itu selalu terngiang-ngiang di kepalanya. Tina tidak percaya dengan omongan Maksmana, karena tidak ada buktinya. Maka dari itu Tina terus mengamatinya untuk mendapatkan bukti dari omongan Maksmana.
Kaizo terlihat sibuk membersihkan ruang tamu. Sejak Kaizo ada disini, dia terus membersihkan rumah ini. Maksmana sudah melarangnya karena merasa tidak enak. Harusnya kan pemilik rumah yang membersihkan rumahnya bukan tamunya.
Tapi Kaizo tetap keras kepala. Dia beralasan kalau dia memang suka membersihkan sesuatu. Dimata Tina sih, Kaizo itu anak gila membersihkan.
"Kak Tina kok disini?" pertanyaan Kaizo menghancurkan lamunan Tina.
"Oh, itu aku cuman mau tanya badanmu masih ada yang sakit nggak?" Tina mencari alasan agar Kaizo tidak mencurigainya. Kalau Kaizo mencurigainya, bakalan susah mengamatinya.
"Nggak kok kak. Lukaku kayaknya dah sembuh semua" jawab Kaizo. Ya sebenarnya sejak pertama kali dirinya ada disini, lukanya sudah sembuh atau lebih tepatnya menghilang. Jadi tidak sakit sama sekali, orang dah sembuh kok.
"Oh yaudah" Tina pun kembali berjalan menuju halaman belakang. Dia meninggalkan Kaizo yang sedang membersihkan ruang tamu.
-Sampainya di halaman belakang-
Tina mendekati Maksmana yang sedang menikmati pemandangan dan angin sejuk disana.
"Hmm baru sampai?" Maksmana menyadari kehadiran Tina disitu. Sudah hampir 1 jam Maksmana menunggu Tina di halaman belakang.
"Ya maaf. Tadi mandi dulu" jawab Tina.
"Katanya Kaizo, abang nunggu disini dari tadi. Mau ngapain?" lanjut Tina.
"Mau ngomong sama kamu" jawab Maksmana dengan wajah serius.
"Ngomong apa?" Tina terheran-heran.
'Apa yang mau diomongin? Soal Kaizo atau yang lainnya? Emang penting ya?' batin Tina
KAMU SEDANG MEMBACA
My Adventure
RandomFang, seorang anak yang mempunyai masa lalu yang kelam. Namun masa lalu nya tidak membuat dia patah semangat untuk hidup. Tidak ada angin, tidak ada hujan. Tiba-tiba banyak hal merepotkan yang tidak terduga dan tak masuk akal datang ke padanya. "H...